Senin, H / 13 Mei 2024

Pemanfaatan Panas Bumi Terus Digenjot

Rabu 06 Mar 2019 10:24 WIB

Source: Anadolu Agancy

Energi panas bumi

Foto: Wikipedia

ESQNews.id, JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Archandra Tahar mengatakan, Indonesia akan lebih banyak memanfaatkan potensi panas bumi sebagai sumber energi alternatif.


“Indonesia adalah salah satu negara yang beruntung karena memiliki potensi panas bumi yang sangat besar,” ujar dia saat dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3).


Dalam catatan Kementerian ESDM, Indonesia mempunyai potensi panas bumi mencapai 28.508 MW electrical (MWe) dengan cadangan sebesar 17.435 MWe. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi EBT paling besar.


Menurut Archandra, potensi ini tidak dimiliki oleh setiap negara, sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain potensi yang besar, panas bumi juga merupakan energi terbarukan yang andal, lantaran bisa menghasilkan listrik sepanjang waktu.


"Geothermal itu sepanjang masa kalau ada uap panasnya, bisa 30 hingga 40 tahun, siang dan malam Insya Allah (listriknya) menyala terus," ujar dia.


Menurut Arcandra, energi panas bumi berbeda dengan energi surya dan energi angin, karena kedua energi tersebut adalah energi yang intermittent (tidak setiap saat).


Contohnya, ketika hujan maka panel surya tidak akan bisa menyerap energi yang berasal dari panas matahari. Begitu pun dengan energi angin, ketika tidak ada angin yang berembus maka energi yang berasal dari angin tidak dapat dihasilkan. Menurut Archandra, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) juga tidak merusak lingkungan termasuk merusak saluran irigasi persawahan.


"Geothermal (panas bumi) itu airnya berasal dari air bawah, sedangkan sawah itu berasal dari air permukaan, jadi airnya itu tidak connect, tidak nyambung," ujar Arcandra.


Indonesia menargetkan bisa mengembangkan energi listrik geothermal atau panas bumi pada 2025 sebesar 7.200 megawatts (MW).


Dengan kapasitas ini, geothermal akan menjadi penyumbang energi baru terbarukan (EBT) paling besar dalam target bauran energi 23 persen pada 2025. Hingga saat ini panas bumi telah menjadi penyumbang terbesar dalam bauran energi EBT.


Sebagai gambaran, kapasitas terpasang panas bumi terus mengalami peningkatan sejak 2014. Dari hanya sebesar 1.403,5 MW (2014) terus menunjukkan tren positif menjadi 1.438 MW (2015), 1.643,5 MW (2016) hingga 1.808,5 MW (2017).


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA