Minggu, H / 28 April 2024

PAKU Integritas 2023 Selesai, Ary Ginanjar: Pendidikan Anti Korupsi Harus Dimulai Sejak Dini & Tak Boleh Berhenti

Jumat 24 Nov 2023 18:14 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis 23 November 2023 di JS Luwansa Hotel Jakarta merampungkan program Penguatan Antikorupsi bagi Penyelenggara Negara (PAKU Integritas) pada tahun ini.

Dalam diklat angkatan kelima atau terakhir tersebut, Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK mengundang sebanyak 24 pejabat daerah beserta pasangannya. 

Pada angkatan kali ini, pesertanya adalah para PJ Gubernur dan Ketua DPRD yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.



PAKU Integritas merupakan pembelajaran antikorupsi yang ditujukan kepada penyelenggara negara selama sehari penuh. Kegiatan ini mengkombinasikan metode ceramah dan diskusi dengan menghadirkan narasumber baik internal maupun eksternal KPK. Selain itu, ada kunjungan ke rutan KPK.

Salah satu narasumber setianya yaitu Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group) yang membawakan materi “Membangun Karakter Penyelenggara Negara yang Berintegritas, Debrief, dan Refleksi Integritas”.

Ary katakan bahwa program ini diadakan oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK RI. Karena tidak cukup 0TT dan penangkapan, tetapi perlu ditanamkan di hati sebagai identitas diri penyelenggara negara yang benar-benar anti korupsi.



"Kita selama ini mengenal KPK untuk penindakan seperti OTT dan penangkapan. Tetapi ini sisi yang berbeda, dimana KPK punya satu deputi yaitu bidang pendidikan. 

Ini adalah yang sangat penting karena sesuai dengan ayat suci 'tidak berubah nasib suatu kaum, sebelum mereka mengubah jiwa mereka sendiri'" jelasnya.

Lebih lanjut, "OTT berkali-kali tetapi korupsi tidak berhenti. Mengapa? Karena tidak dimulai dari hati. Maka saya sarankan, Pendidikan Anti Korupsi Harus Dimulai Sejak Dini & Tak Boleh Berhenti."



Sekedar mengingatkan, Ary mengutip kalimat dari Artidjo Alkostar, "Kejujuran tidak bisa diajarkan, tapi bisa dihidupkan, karena itu sudah diinstal oleh Allah SWT, hati yang bersih."

"Semoga tercipta Indonesia Emas 2045 yang jujur berintegritas terbebas dari korupsi. Jangan putus asa. Lakukan saja apa yang kamu tahu. Percayalah Tuhan akan lakukan apa yang kamu tidak tahu. Salam Indonesia Emas 2045!" tutupnya.

<more>

Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianthi menjelaskan tujuan PAKU Integritas untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang anti korupsi, sekaligus meningkatkan integritas bagi penyelenggara negara. Ia berharap pula PAKU Integritas dapat membantu membangun karakter penyelenggara negara yang berintegritas.

“Dengan penyegaran ini, semoga dapat membantu Bapak/Ibu terhindar dari perilaku KKN. Tentunya, bapak/ibu juga bisa menjadi teladan di daerah,” jelas Dian dalam sambutannya.



Selain pejabat daerah, Dian menjelaskan, pasangan mereka juga menerima materi pembekalan nilai-nilai antikorupsi di ruangan terpisah. Ia berharap pasangan masing-masing bisa mendukung dan menjaga integritas dalam bertugas sebagai penyelenggara negara.

Sementara itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengatakan praktik-praktik korupsi di Indonesia terkadang sudah dianggap lumrah, bahkan dianggap sebagai budaya. Namun, ia tak sependapat dengan pendapat ini sebab namanya budaya haruslah yang bersifat baik.



“Adapun korupsi, hanya perilaku-perilaku oknum, bukan sebuah budaya. Maka, yang kita dorong harusnya budaya antikorupsi,” ujarnya dalam pembukaan diklat.

Wawan juga menegaskan jika seseorang memang telah memiliki niat korupsi, maka dia akan mencari celah pada sistem. Oleh karenanya, persoalan korupsi akhirnya kembali pada diri sendiri. “Yang jelas, kita berani mengambil keputusan untuk berubah dalam diri kita,” katanya.

“Bapak/ibu mungkin pernah melihat seorang kepala daerah menerima banyak penghargaan, termasuk dari KPK, tapi ujung-ujungnya ditangkap KPK. Artinya, [seseorang yang memiliki pengetahuan antikorupsi] enggak ada jaminan [tidak melakukan korupsi]. Korupsi itu soal pilihan.”



Acara ini direspon baik oleh para peserta dan memberikan testimoni atau feedback positifnya.

Johny Banua Rouw (Ketua DPRD Provinsi Papua) sampaikan, "Kegiatan hari ini memang satu hari full. Namun kegiatannya sangat menarik dan baik. Dan suasananya kami bisa merasakan kekeluargaan yang baik. Tetapi juga materi-materi yang luar biasa membangun integritas kita."



Komjen Pol (Purn.) Drs. Nana Sudjana (Pj. Gubernur Jawa Tengah) katakan, "Pelaksanaan PAKU Integritas ini memang kami rasakan adanya suatu menambah motivasi untuk ke depan menjadi lebih baik. Kami terus melakukan langkah-langkah perbaikan, lebih meningkatkan integritas. Kita harapkan mencapai good and clean governance ini ke depan menjadi lebih baik dan tentunya menjadi lebih bersih."



Di hari sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengaku sudah dua kali mengikuti PAKU Integritas di KPK. Pertama saat masih sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, dan saat ini sebagai Pj Gubernur Sulsel. 

Meski sudah dua kali mengikuti, menurutnya ini penting bagi dirinya bersama istri mengikuti kegiatan tersebut. Pasalnya, banyak hal-hal baru disampaikan, bagaimana upaya-upaya pencegahan korupsi, khususnya di komunitas keluarga para pejabat negara. 

"Saya pikir tidak ada salahnya mengikuti sampai dua kali. Karena yang penting sebenarnya yang seperti ini pengingat juga buat kita, bahwa bagaimana soal upaya-upaya pendidikan dan peran serta masyarakat, dan upaya-upaya pencegahan korupsi ini harus terus diingatkan," urainya. 

"Jadi semakin sering hal-hal seperti ini diulangi semakin baik dan semakin banyak unsur yang menegakkan semakin baik. Saya kira metode baru yang terus dikembangkan oleh KPK dalam rangka upaya-upaya pencegahan korupsi, termasuk upaya pendidikan anti korupsi dan memperluas peran serta masyarakat," tuturnya.



PAKU Integritas yang digelar selama 2 hari (22-23 November 2023) merupakan pembelajaran antikorupsi yang ditujukan kepada penyelenggara negara.

Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari Executive Briefing yang telah dijalani peserta bersama pasangannya pada Rabu (22/11/2023).

Pada Executive Briefing angkatan kesembilan tersebut, pembekalan anti korupsi diberikan langsung oleh pimpinan KPK. Tampak hadir Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.



Sebagai info, selain Ary Ginanjar, hadir juga sebagai narasumber pelatihan yaitu Herda Helmijaya (Direktur Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK) memberikan materi “Delik Tipikor dan Studi Kasus”, Rhenald Kasali (Pendiri Rumah Perubahan) dengan materi “Implementasi Integritas dalam Pelaksanaan Tugas sebagai Penyelenggara Negara”.

Di tempat lain, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya juga mengikuti pembekalan antikorupsi yang diikuti oleh pasangan pejabat daerah diisi oleh Widyaiswara Ahli Madya KPK M Indra Furqon dengan materi “Gratifikasi vs Keluarga” dan Psikolog juga pengajar di Universitas Sampoerna Jakarta Ade Iva Murty menyampaikan materi “Membangun Keluarga Antikorupsi”.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA