Minggu, H / 28 April 2024

Belum Mampu Berangkat Haji? Zaidul Akbar Anjurkan Ini!

Jumat 08 Jul 2022 10:11 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: almonitor.com

ESQNews.id, JAKARTA – Zaidul Akbar yang dikenal sebagai dokter herbal tersebut membagikan sebuah postingan di instagram pribadinya dengan judul picture “Amalan Besar di Rumah yang Dapat Menandingi Jihad” pada tanggal 5 Juli 2022 dan sudah mendapat respon sebanyak 10,687 likes selama 4 hari ini.

 

Di dalam picture tersebut tertulis, Ibnu Rajab Rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang tidak mampu berangkat haji saat musim haji tiba, maka dia mampu untuk melakukan amal shalih di rumahnya di 10 hari pertama bulan dzulhijjah, yang mana amal shalih pada hari-hari itu lebih baik daripada berjihad, dan berjihad lebih utama daripada berhaji.”

 

Kemudian, pria yang akrab di sapa dr. Zai itu menuliskan secara lebih rinci terkait picture tersebut lewat captionnya, sebagai berikut:

 

Zikir, Doa, Shalat sunnah, Sedekah, Taubat, Silaturahim dengan kerabat, Menyantuni yatim fakir miskin, Membantu orang lain, Berbuat baik kepada orang lain, Membaca Alquran. Intinya semua kebaikan digeber gas pol di 10 hari awal bulan dzulhijjah ini.


Baca Alquran diperbanyak, zikir diperbanyak, sedekah diperbanyak, shalat malam jangan lewat.



<more>

 

Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما berkata: "…Bahwa Sa’id bin Jubair jika memasuki sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, maka dia sangat bersungguh-sungguh (dalam beramal), hingga hampir-hampir dia tidak mampu (melakukannya)" (HR. Ad-Darimi II/26)

 

Amalan shalih di sepuluh hari (pertama) di bulan Dzulhijjah -di antaranya puasa- lebih dicintai Allah daripada amal shalih di 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan. Tetapi walaupun demikian, terhadap 10 hari (pertama) bulan Dzulhijjah (banyak) manusia melalaikannya. Hari-hari berlalu sementara manusia (tetap saja) seperti kebiasaan mereka. Engkau tidak dapati adanya peningkatan di dalam membaca al-Qur'an, ataupun pada ibadah-ibadah yang lainnya. Bahkan sekedar bertakbir saja, sebagian mereka ada yang kikir (untuk melakukannya)" (Syarhul Mumti' VI/470)

 

Allah Ta'ala menamakan awal bulan Dzulhijjah dengan sebutan al-ayyaamul ma'luumaat (hari yang telah ditentukan) untuk memperbanyak dzikir.

 

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

 

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka itu berupa hewan ternak..."(QS. Al-Hajj [22]: 28)

 

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan juga Abu Hurairah رضي الله عنهما telah keluar ke pasar pada 10 hari tersebut dan mengumandangkan takbir, lantas orang-orang pun mengikuti takbirnya (untuk mengingatkan manusia agar masing-masing berdzikir).


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA