Minggu, H / 28 April 2024

Kementerian Pertanian, ASN Grand Why!

Kamis 07 Sep 2023 17:10 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, BOGOR - Rangkul ACT Consulting International, sebagai upaya merealisasikan harapan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memiliki mindset terkait pentingnya kompetensi seorang leader agar mampu membentuk kepemimpinan strategis dalam rangka menghadapi lingkungan organisasi serta mendorong perubahan organisasi yang berdampak bagi organisasi sesuai dengan tanggung jawab instansinya.

Maka, diselenggarakannya seminar leadership pada tanggal 7 September 2023 di Kementan, Ciawi, Bogor. Agendanya bertemakan “Mewujudkan Sinergi Mendukung Ketahanan Pangan Nasional."





Hadir kurang lebih 50 peserta terdiri dari berbagai level seperti Eselon II/JPT Pratama, dan Pejabat Administrator/pejabat Fungsional Madya. Mereka berasal dari berbagai Pemprov, Pemkab, Lembaga, Badan, bahkan dari Kementerian lain.

Yang spesial, puluhan insan ASN itu dipandu langsung oleh Founder ACT Consulting International Ary Ginanjar Agustian yang didampingi oleh kadernya yakni Iman G. Herdimansyah.




Sebelum berbicara soal leadership, Ary bertanya kepada para ASN yang hadir, "Untuk Anda para ASN, apa alasannya masuk ASN? Apakah strong why ? big why ? atau grand why?

Kalau ASN niatnya "strong why" maka yang jadi fokus bapak dan ibu adalah mencari materi (cuan) dan akan hedon, walau Anda tetap tahajud, sholeh, ramah dan meskipun ada grand why nya, namun isi kepalanya hanya uang.

Jika Anda big why, fokus memikirkan kapan naik jabatan, kapan naik pangkat dan ingin selalu posisi tinggi walau Anda sholeh dan taqwa tapi isi kepalanya jabatan dan kedudukan, ingin dihormati, dihargai.





Maka dari itu apabila ingin maju, maka ASN harus memiliki Grand Why, yaitu berkontribusi kepada masyarakat dan Bangga Melayani Bangsa seperti Baharudin Lopa," kata Ary Ginanjar.

Baharudin Lopa katakan, "Banyak yang salah jalan tapi merasa tenang karena banyak teman yang sama-sama salah. Namun, beranilah menjadi BENAR meskipun sendirian."

Ary, pria yang pernah menjabat sebagai ASN itu sampaikan bahwa pencapaian kita, keberhasilan kita, hasil akhir dari apa yang kita lakukan adalah tergantung dari niat kita, maka mulai hari ini sebisa mungkin niatnya jadi ASN harus grand why.

Sehingga kalau jadi jaksa harus jaksa grand why sedangkan Kementan juga ASN-nya harus grand why.





"Jika niatnya sudah grand why, ini nyambung dengan hasil riset terkait socio emotional (terdiri dari 5 level) yang katakan bahwa untuk jadi pemimpin harus berada di level 4 dan 5.

Bukan level 1 yang bekerja harus nunggu diperintah dulu (dependent), lalu level 2 yang bekerja karena gaji atau uang (ego independent), kemudian level 3 karna jabatan, ingin dihormati dan dihargai," jelas Ary.





Untuk itu, Ary berharap para ASN yang hadir di sini bisa menduduki level 4 (intra-independent) dalam artian fokus kepada prinsip dan nilai-nilai yang diyakini (Core Values BerAKHLAK). Serta level 5 (inter-dependent or common good) yaitu fokus kepada kontribusi untuk lingkungan sosial (Bangga Melayani Bangsa).

"Nah tujuan acara ini adalah untuk mengangkat semua ASN di sini berada di level 5 yang disebut dengan Grand Why. Dimana orang senantiasa memiliki keinginan luhur untuk berbagi dan menolong sesama dengan sepenuh hati dan ikhlas," tambahnya.

<more>

Sesi sang motivator nasional itu hanya berdurasi 90 menit saja, namun mampu memberikan insight positif kepada para peserta. Hal itu diiyakan oleh Dr. Ir. Widi Hardjono, Msc., dan Dr. Ir. Wini Dian Wibawa, Msc. selaku Widya Iswara Ahli Utama Kementan lewat testimoninya.




Widi Hardjono tuturkan, "Sangat bangga ya, dengan apa yang disampaikan oleh Pak Ary. Karena ini bener-bener secara fondasi bagi para peserta PKM tingkat 2 akan membekali mereka semuany yang nantinya dijalankan dengan tupoksi. InsyaAllah apa yang disampaikan akan menjadikan semuanya lebih bagus dan harapannya tentunya menuju Indonesia Emas 2045."





Wini Dian Wibawa juga sampaikan, "Sangat menarik. Dari sini saya belajar, saya pikir sejalan dengan pembekalan yang diberikan kepada para peserta pelatihan kepemimpinan tingkat II ini. Jadi momentumnya pas pada akhir pembelajaran sehingga seolah-olah ini merupakan sebuah rangkuman dari berbagai pelatihan yang ditugaskan.

Apa yang sudah disampaikan oleh Pak Ary Ginanjar terutama terkait penerapan implementasi BerAKHLAK ini sungguh sangat mengena. Karena ini adalah bagian dari apa yang telah kita pelajari selama ini, mengenai integritas jadi saya pikir ini luar biasa dan kami mengharapkan tentunya akan menjadi pembekalan yang berharga bagi seorang pimpinan.





Apalagi terkait paparan cara memilih pimpinan itu, keren banget. Patut dijadikan kriteria untuk menilai apakah memang seorang pimpinan itu memang layak, untuk mengemban tugas seorang pimpinan itu saya pikir keren banget dan kalau itu bisa dilakukan saya yakin itu bisa berubah.

Karena pimpinan bertanggung jawab terhadap perbaikan dari organisasi dan ini bukan masalah teknis, ini masalah moral masalah nilai.

Sukses selalu untuk Pak Ary Ginanjar semoga selalu ada terobosan-terobosan di dalam membangun bagi kemajuan ASN," tutupnya.

Ary Ginanjar merespon sambil ucapkan, "Mudah-mudahan apa yang disampaikan menjadi kenyataan dan Indonesia memasukan ini sebagai sistem penilaian supaya apa yang dilakukan KemenPANRB semua kementerian itu ditindak lanjuti sebagai bagian dari penilaian implementasi BerAKHLAK."


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA