ESQNews.id, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyetujui Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam rapat paripurna, Kamis (31/10/2019).
Seluruh fraksi di DPR menyepakati Idham menjadi Kapolri tanpa ada interupsi dalam rapat yang dipimpin Ketua DPR RI Puan Maharani. “Pimpinan dewan mengucapkan selamat kepada calon kapolri terpilih, semoga bisa menjalankan tugas dengan amanah,” ujar Puan di Jakarta, Kamis dilansir dari Anadolu Agency.
Setelah mendapat persetujuan dari DPR, Idham akan segera dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai kapolri. Rencananya pelantikan Idham akan dilakukan Jumat, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Idham sebelumnya telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi Bidang Hukum sebagai calon tunggal Kapolri, menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
<more>
Dalam uji kepatutan dan kelayakan tersebut, Idham menyampaikan tujuh program prioritas, salah satunya terkait pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Selain itu, juga penanganan konflik sosial, unjuk rasa dengan pendekatan persuasif, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, serta penanggulangan radikalisme.
Salah satu tugas besar yang menanti Idham ialah menuntaskan kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Idham merupakan penanggungjawab tim teknis penyelidikan kasus Novel ketika masih menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, namun kasus ini belum terungkap hingga sekarang.
Tidak ada satu pun pertanyaan dari anggota Komisi 3 terkait penyelesaian kasus Novel dalam uji kepatutan dan kelayakan pada Rabu (30/10/2019). Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo meminta agar pengusutan kasus Novel menjadi salah satu prioritas Idham pada masa awal jabatannya sebagai Kapolri.
“Tentu saja kami menunggu Pak Idham Azis menjadi Kapolri sehingga memiliki kewenangan yang lebih besar dan lebih luas dan kami harapkan pelaku penyerangan dan dalang dari kasus Novel segera diungkap,” tutur Yudi.
Rekam jejak Idham Azis
Idham memiliki rekam jejak di bidang reserse sepanjang karirnya di Polri. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Idham merupakan anggota Tim Kobra pimpinan Tito Karnavian dalam penangkapan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto terkait kasus pembunuhan Hakim agung Syafiuddin Kartasasmita. Dia juga terlibat dalam pengungkapan kasus bom Bali I dan bom Bali II saat masih menjabat sebagai Kepala Unit Pemeriksaan Sub Densus 88.
Idham pernah menerima penghargaan karena berhasil melumpuhkan otak Bom Bali II, Dokter Azahari dan kelompoknya pada November 2005. Selain itu, Idham pernah terlibat Operasi Camar Maleo untuk memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso di Sulawesi Tengah. Dia juga masih terlibat dalam Operasi Tinombala, yang merupakan lanjutan dari Operasi Camar Maleo untuk memburu kelompok MIT.