"Kejujuran tidak bisa diajarkan, tapi bisa dihidupkan. Karena itu sudah diinstall oleh Tuhan Yang Maha Esa di hati yang bersih" - Artidjo Alkostar.
ESQNews.id, BOGOR - Badan Diklat Kejaksaan Agung RI membuka Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa Angkatan LXXX (80) Gelombang I Tahun 2023 dengan tema "Jaksa BerAKHLAK untuk Indonesia Maju" di Grand Cempaka Resort, Megamendung, Bogor.
Kegiatan outbond dan Pendidikan & Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) berlangsung selama tiga hari sejak Jumat, 12 Mei 2023 hingga Minggu, 14 Mei 2023 dan diikuti oleh 400 peserta jaksa muda.
Dalam upaya mewujudkan tema Jaksa BerAKHLAK untuk Indonesia Maju, Badan Diklat Kejaksaan Agung RI berkolaborasi dengan ACT Consulting International untuk memberikan pelatihan seminar ESQ yang dibawakan oleh Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting International).
Ary Ginanjar membuka sesi seminarnya dengan menanyakan alasan mengapa peserta terdorong untuk menjadi seorang jaksa?
Beragam jawaban hadir dari para peserta, mulai dari ingin mempunyai uang dari hasil kerja menjadi jaksa, ada pula yang ingin membanggakan kedua orangtuanya, hingga niat untuk mendirikan keadilan di negeri ini.
“Semua tergantung dari apa niat kita. Bermula dari niat. Dan secara umum, niat kita ada tiga niat jaksa muda, yakni strong why, big why, dan grand why.”
<more>
Ary Ginanjar menyebutkan satu per satu setelahnya, dimulai dari niat strong why yang mana mengartikan bahwa memiliki niat berdasarkan materi. Seperti ingin mendapat pekerjaan untuk bisa memiliki uang untuk makan, membeli gawai baru, untuk menikah. Yang dirasa semakin banyak memiliki uang, akan semakin banyak pula kebahagiaan yang didapat.
Dengan niat yang didorong melalui strong why, peserta berkeinginan jumlah gaji, memiliki rumah, ingin memiliki mobil dengan merek tertentu. Semua berpacu pada materi finansial saja.
Dikatakan oleh Ary Ginanjar inilah bahayanya ketika seorang jaksa berorientasi pada materi saja, niat oleh strong why saja. Akan timbul hedonisme, karena kecintaan akan materi. Hidupnya difokuskan untuk terus menambah materi. Kebahagiaannya akan didapat ketika terus menerus mendapat materi lebih, tidak cukup dengan merek A akan terus menambah ke merek B, dan seterusnya.
Tidak jauh berbeda dengan niat yang kedua yakni big why. Dorongan untuk bisa mendapatkan gelar, harga diri, ingin dihormati, disanjung, dibanggakan. Yang berbentuk secara emosional, mendapatkan gelar jaksa membuat diri berbangga hati.
Sehingga dorongan big why tersebut juga bisa sangat berbahaya jika niat ini hadir dalam hati seorang jaksa. Yang mana niat dari big why akan menghasilkan flexing (unjuk diri). Semakin dihargai, semakin dihormati, semakin bahagia.
“Maka, perlu dipahami ketika kita salah set up diri kita akan celaka. Ucapan saya hanya akan menjadi ucapan, yang akan membuat keputusan adalah diri kalian. Maka berubahlah lebih baik jika kalian membuat keputusan.” Ary Ginanjar mengingatkan peserta untuk tidak sekedar termotivasi, namun membuat sebuah keputusan.
Keputusan mana yang akan dijadikan niat untuk menjadi seorang jaksa.
Ada tipe ketiga niat dari seorang jaksa yang disebut oleh Ary Ginanjar, yaitu grand why. Ada sesuatu yang besar bersumber dari Tuhan yang Maha Besar. Niat ini di atas finansial, di atas eksistensi, di atas harga diri. Sesuatu yang amat besar menjadi sebuah purpose dan panggilan hati bersumber dari Tuhan.
Keinginan salah satunya untuk dapat menegakkan keadilan di Indonesia, mencari ridha Tuhan yang Esa.
“Jika tidak punya grand why, akan jadi apa jaksa di Indonesia? Apabila hanya berdasar strong why, mudah saja disuap. Kita patahkan strong why dan big why. Kita jadikan jaksa grand why yang tidak bisa disogok oleh berapa besar nominal uang.
Orang-orang seperti ini akan dicintai oleh negara.”
Sesi satu setengah jam menjadi sangat bermanfaat bagi para jaksa muda yang hendak melangkah lebih jauh dalam perjalanan menjadi jaksa luar biasa.
Bersama-sama, 400 jaksa muda angkatan 80 yang hadir dalam seminar ESQ bertekad akan meluruskan niat yang sempat terbelokkan. Semua gemuruh akan semangat menegakkan keadilan, memajukan Indonesia terdengar dalam ruang besar.
“Catat baik-baik malam ini, kita buat keputusan pada tanggal 12 Mei 2023 di jam 20.30 dan disaksikan oleh senior-senior, kalian akan menjadi jaksa yang dibanggakan kedua orang tua anda. Dan Indonesia akan bersandar kepada keadilan jaksa!” Tutup Ary Ginanjar menambah semangat para jaksa muda malam itu.
Tak lupa, di akhir sesi terdengar slogan yang disuarakan oleh ratusan jaksa muda,
“Malam! Luar Biasa! Jaksa Grand Why!”
Dengan semangat baru para jaksa muda yang sudah memiliki niat grand why, visi kejaksaan RI akan tercapai yaitu menjadi lembaga penegak hukum yang profesional, proporsional, dan akuntabel.
Jaksa muda akan mengemban tanggung jawab dengan baik sesuai visi dan misi Kejaksaan RI, menjalankan tugas sepenuh hati mengabdi untuk negara, dan dapat mengambil keputusan dengan baik saat proses pengadilan.