ESQNews.id, JAKARTA - Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan pada 6/3/2019, curah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama turun di beberapa daerah sesuai prakiraan BMKG sehingga menimbulkan banjir, longsor dan puting beliung. Di Jawa Timur, hujan deras telah menyebabkan banjir melanda 15 kabupaten karena sungai-sungai dan drainase yang ada tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga banjir merendam di banyak tempat.
"Data sementara, banjir menyebab lebih dari 12.495 KK terdampak. Sebagian masyrakat mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (7/3).
Sutopo mengatakan, laporan Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, 15 kabupaten yang mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar. Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun.
Dampak banjir juga terasa di Kabupaten Madiun. Banjir akibat meluapnya sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun. Sebanyak 39 desa, 8 kecamatan di Kabupaten Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir. Rumah rusak berat 2 unit, sawah tergenang 253 Ha, tanggul rusak 3 titik, jembatan rusak 2 unit, gorong-gorong rusak 1 unit, dan ribuan ternak terdampak.
"Bupati Madiun telah menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari yaitu tanggal 6 -19 Maret 2019," jelas dia.
Sedangkan di Kabupaten Nganjuk, banjir disebabkan luapan air Sungai Kuncir di Desa Sonopatik Berbek sehingga banjir merendam jalan raya dan pemukiman warga di 8 dusun, 3 kelurahan, 12 desa, 6 kecamatan dengan ketinggian 10 - 100 cm. Sebanyak 456 KK terdampak banjir.
"Pendataan dan penanganan darurat masih msih dilakukan," papar Sutopo.
Sisa kabupaten yang terdampak yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lamongan, dan Kabupeten Blitar.
Sutopo menambahkan BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pemberian bantuan permakanan, pendirian tenda dan lainnya masih dilakukan. Pendataan dampak banjir masih dilakukan BPBD.
"Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpelunag terjadi di beberapa wilayah di Jawa, Bali, NTB, NTT Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat," ujar dia mengakhiri.