Minggu, H / 28 April 2024

Pelopor Konsep ESQ, Ary Ginanjar Ungkap Cara Temukan Ke-Jeniusan 19 Ribu ASN Polri dengan Singkat & Tepat Lewat TalentDNA

Rabu 22 Nov 2023 18:18 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Dalam rangka HUT Korpri Ke-52, telah digelar acara dengan tema "ESQ: ASN Polri BerAKHLAK sebagai Agen Perubahan untuk Indonesia Emas 2045" pada Selasa, 21 November 2023 secara hybrid (offline di Gedung Bareskrim Polri lantai 9 Jakarta dan online melalui Zoom Meeting dan Youtube).

Berkesempatan hadir, Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M. (Irjen Pol, As SDM Kapolri), Pembina Utama Muda dr. Niken Manohara, M.Gizi (Ketua DP Korpri Polri), 250 peserta di Aula dan online seluruh ASN Polri Polda (34 Polda & 25 Satker Mabes Polri) total 19.000 peserta.




Dari webinar ini, harapannya ASN Polri menjadi lebih terbuka, sebagai abdi negara yang memiliki tugas wewenang untuk negara, tidak hilang fungsi ASN Polri di rumah sebagai orang tua dari anak-anaknya sehingga bisa tetap mendampingi dan mempersiapkan anak yang berkualitas di masa yang akan datang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Ribuan abdi negara tersebut dipandu langsung oleh sang motivator nasional Dr. (H.C). Ary Ginanjar Agustian sekaligus pelopor konsep ESQ.

"Orang-orang yang ada di dalam sini adalah orang yang istimewa, orang yang jenius. Karena bapak dan ibu semuanya adalah god masterpiece yang sempurna.

Seperti yang dikatakan Albert Einstein bahwa setiap orang itu jenius. Tapi jika kita menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka ia akan selamanya menganggap dirinya bodoh," papar Ary di awal sesinya.




Lebih lanjut, "Dan tugas saya hari ini adalah bagaimana cara menemukan ke jeniusan 19 ribu ASN Polri. Saya akan siap mendampingi, kebetulan saya sudah punya toolsnya."

"Mengingat Pak Presiden pernah mengatakan bahwa terwujudnya Indonesia Emas 2045, SDM menjadi konsen yang pertama. Karna menurut kabar, di tahun 2043 SDA akan habis, yang tersisa yaitu resourcefulness. Resourcefulness itu adalah bapak ibu semuanya. Aset terakhir ketika tahun 2043 datang adalah SDM.

Pertanyaannya, SDM seperti apa yang dibentuk? Dibangun? Di tengah persaingan yang ketat di era VUCA. Sehingga saya mencoba corat coret cara, sesuatu yang penting, yang membekas, yang bisa dijadikan bekal, yang bisa memberi kontribusi lalu memajukan Korpri Polri," sambungnya.




Akhirnya, pendiri 18 perusahaan dalam naungan ESQ itu mendapatkan sebuah konsep dengan sebuah model bangunan untuk membangun SDM unggul dalam waktu singkat dan tepat. Yang katanya, sudah dipelajari, dipraktekkan, dibuktikan selama seperempat abad.

"Jadi yang pertama, kuatkan fondasinya. ASN sudah punya namanya core values BerAKHLAK yang sudah disahkan oleh DPR UU nya. Dan sudah di tandatangani oleh bapak Presiden. Sehingga BerAKHLAK, core values resmi, menjadi nilai-nilai dasar ASN seluruh Indonesia.

Lalu, yang kedua adalah punya grand why yaitu bekerja untuk mengabdi kepada negara, bangsa dan Tuhan Yang Mahaesa.

Kemudian diperkuat lagi dengan mengetahui talenta masing-masing ASN Polri. ESQ punya toolsnya yaitu talentDNA (TalentDNA mengungkap algoritma perilaku manusia yang membuat setiap orang itu unik dan berbeda. Maka insyaAllah performa kinerja akan maju dan lebih baik lagi. Dan manajemen talenta akan dimulai dari sini," tuturnya.




Ditambahkan oleh Ary, “Yang terpenting itu adalah hari ini adalah Anda membuat keputusan untuk berubah. Itu saja, putuskan, bahwa hari ini Anda berubah dengan membuat keputusan.

“Majulah terdepan dengan talentanya, dan BerAKHLAK sebagai fondasinya. Berkontribusi memberikan yang terbaik. Setelah pensiun nanti terus bersama-sama memajukan bangsa, dan jika kita mati, matipun dengan tersenyum, kenapa? karena kita pernah memberikan yang terbaik untuk negara dan bangsa ini,” imbuhnya.




Tepuk tangan gemuruh menghiasi seisi Aula, Dedi dan Niken selaku pimpinan tinggi ASN Polri mengutarakan banyak kalimat positif untuk Ary Ginanjar.

"Tadi Pak Ary membahas terkait suatu fondasi yang harus dibangun yaitu BerAKHLAK. Lalu, kita juga harus memiliki niat Grand Why saat bekerja. Untuk kita dapat mengimplementasikan atau mewujudkan visi misi polri," kata Dedi.

Pria yang pernah menjabat selaku Kapolda Kalteng sampaikan, "Adapun tadi dijelaskan tentang manajemen talenta. Itu sebuah keharusan sesuai dengan arahan dari Pak Presiden untuk mewujudkan SDM unggul kita harus membuat manajemen talenta. Hari ini juga saya jadi tahu bagaimana cara meng-cluster manajemen talenta untuk right man in the right place guna untuk meningkatkan performa kinerja organisasi polri."




"Kami akan terus berkolaborasi dengan Pak Ary melalui manajemen talent dan mencoba untuk mengembangkan digital personal untuk menghitung penempatan setiap orang dalam meniti karirnya di kepolisisan.

Kami punya yang namanya E-Candidate. Dan itu akan kami kolaborasikan dengan manajemen talenta yang telah dikembangkan oleh Pak Ary Ginanjar.

Kami coba untuk mendesain di dalam digitalisasi SDM, kami harapkan ada akselerasi percepatan untuk menghitung seseorang agar orang tersebut betul-betul ditempatkan pada posisi dan tempat yang sesuai dengan manajemen talent yang dimiliki personal tersebut," tutur pria lulusan akpol 1990 itu yang sudah kenal dengan ESQ selama 20 tahun.




Sedangkan Niken juga sampaikan, "Tadi sudah kita lihat bersama bagaimana Pak Ary memotivasi kami, dan ASN kami menjadi lebih bersemangat. Hari ini, Pak Ary banyak menanamkan nilai nilai kepada kami untuk berusaha bekerja lebih baik lagi bisa menjadi pribadi pribadi yang lebih unggul, teladan dan bisa menjadi role model bagi semuanya dimana pun kami berada.

Pak Ary juga melaui video-videonya mengingatkan kami tentang tujuan hidup di dunia ini. Dan benar bahwa ternyata kita hidup di dunia ini harus memberikan kontribusi yang besar kepada sosial, lingkungan kita. Tidak semata memikirkan ego sendiri," papar wanita yang hobinya membaca itu.


<more>


Istri dari Komjen Pol. (Purn.) Arief Sulistyanto setuju dengan Ary bahwa fondasi harus kuat, harus BerAKHLAK karena bisa mendasari AS  Polri untuk melaksanakan tugas sebaik baiknya. Jadi Niken berharap, ASN Polri bisa melaksanakan tugas dengan niat Grand Why.

"Karena itulah tujuan kita sesungguhnya mengerjakan segala sesuatu dengan niat karena Tuhan Yang Mahaesa, agar bisa meninggalkan legacy yang baik," lanjutnya.




Wanita lulusan FK UI Jakarta itu juga tegaskan, "Kita juga harus tahu talent DNA dari setiap ASN polri. Maka Pak Ary sampaikan adanya manajemen talenta. Itu hal yang menyenangkan dan menurut kami itu sesuatu hal yang baru namun ternyata manajemen talenta itu pas amat sangat membantu kami. Kenapa? Karena di situ kita bisa mengetahui bagaimana karakteristik setiap orang yang berbeda-beda.




Sehingga mereka harus mendapat posisi kesempatan tempat kerja yang tepat sesuai dengan passion masing masing. Tidak bisa semuanya disamaratakan.

Saya akui ini oke banget untuk program manajemen talenta atau talent DNA dari ESQ ini. Mudah mudahan bisa bener bener diterapkan. Semoga ASN polri berani dan bisa menjadi pionir pelopor untuk manajemen talentDNA," tutupnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA