Selasa, H / 21 Oktober 2025

Hari PARFI, Stop Nonton Film Bajakan!

Rabu 10 Mar 2021 09:54 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ilustrasi

Foto: theplayground.com

ESQNews.id, JAKARTA - Indonesia selalu memperingati 10 Maret sebagai hari lahirnya Persatuan Artis Film Indonesia atau PARFI. Sejarah lahirnya PARFI berawal dari vakumnya kegiatan Sarikat Artis Indonesia (SARI). 


Saat itu, anggota SARI terdiri dari para sutradara, penyanyi, pelukis, penari hingga pemain sandiwara. Namun SARI tak bertahan lama. Pada 1951 lahir Persatuan Artis Film dan Sandiwara Indonesia atau PERSAFI. 

PERSAFI adalah wadah bagi para pekerja seni yang merupaken kelanjutan dari SARI. Namun bernasib seperti SARI, PERSAFI juga mengalami "kemandulan.” 

Lalu muncul PARFI yang mana Kongres I digelar di Manggarai pada 1953. Tak hanya itu para aktor dan aktris lalu menindaklanjuti hasil Kongres I dengan mendirikan PARFI pada 1956. 

Usmar Ismail, Suryo Sumanto dan Djamaludin Malik adalah tiga tokoh sentral dibalik berdirinya PARFI.


<more>


PARFI didirikan di Gedung SBKA Manggarai, Jakarta dengan sekretariat di Jalan, Kramat V Jakarta Pusat, Ketua Umum PARFI Suryo Sumanto, dengan anggota:


1. Rd. Sukarno (Rendra Karno)

2. Kotot Sukardi

3. Basuki Effendi

4. Wildan Dja’far

5. Sofia Waldy

6. Deliana Surawidjaja

7. Idrus Nawawi (Palembang)

8. Eddy Saputra (Medan)

9. Basuki Zailani (Bandung)

10. Ismail Saleh (Semarang)

11. Abdul Gafur (Surabaya)

12. Subekto (Yogya)


Secara formal PARFI diresmikan oleh Ibu Negara Fatmawati Soekarno pada 10 Maret 1956. Cita-cita lahirnya PARFI yaitu: Dengan film kita bisa memberikan sumbangan pada revolusi Indonesia. Dan STOP!!! Jangan nonton film bajakan.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA