Jumat, H / 17 Oktober 2025

Melalui TalentDNA yang Dimiliki, Sesmenko Marves Mampu Jalankan 32 Penugasan dengan Baik

Selasa 15 Aug 2023 21:39 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Mengerjakan banyak hal dalam satu waktu bukan perkara mudah terlebih dengan tugas rumit yang diamanahkan. Sebagai pemimpin, perlu kecakapan dalam mengelola prioritas dan menjadi komando bagi para pegawai dengan berbagai potensi.


Menghadapi banyaknya amanah yang diemban oleh Kemenko Marves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) dengan jumlah 32 penugasan dari negara, Ayodhia G. L. Kalake selaku Sekretaris Kemenko Marves  membuktikan bagaimana mengerjakan beberapa program penting atau prioritas sekaligus secara multitasking sebagai seorang pimpinan yang multi talenta.


Pengalaman dalam mengerjakan berbagai penugasan yang ada dalam Kemenko Marves dibagikan oleh Ayodhia G. L. Kalake yang akrab dengan panggilan Odhi di webinar eksklusif bersama ACT Consulting International dalam tajuk “Belajar MultiTasking dari Pimpinan Multi Talenta”.


Webinar yang dilaksanakan melalui kanal zoom meeting tersebut membagikan talenta di balik sosok Ayodhia sehingga dapat mengemban tugas dengan baik, bersama dengan Ary Ginanjar Agustian sosok founder ACT Consulting International dan dimoderatori oleh Putri Pamela sebagai Managing Partner ACT Consulting International membahas mengenai talent yang dimiliki Ayodhia dalam memaksimalkan kinerja.


Pada pelaksanaannya, kegiatan webinar tersebut berlangsung pada hari Selasa, 15 Agustus 2023 dan dihadiri oleh berbagai K/L/D (Kementerian/Lembaga/Daerah), Pemerintah Daerah, BUMN & Anak Perusahaan, Swasta, hingga Rumah Sakit.


“Sikap adaptif dapat menolong kita untuk menyesuaikan diri.” ujar Ayodhia membuka sesi webinar dengan cerita bahwa di Kemenko Marves sempat terjadi 3 kali berganti pimpinan dengan gaya yang berbeda, sehingga mengharuskan dirinya beradaptasi secara cepat dengan bersikap tenang.


Sikap adaptif tersebut menghantarkan Ayodhia untuk melakukan 32 penugasan yang ada di Kemenko Marves. Menghasilkan sosok multitasking dalam diri Ayodhia dengan berbagai talenta yang ada dalam dirinya.


Dua penugasan berat bagi Ayodhia adalah ketika G-20 dan penanganan covid-19 yang perlu strategi khusus, cepat, dan tepat. Terlebih dalam penanganan covid-19 Ayodhia membagikan bahwa harus melakukan secara paralel meningkatkan kesehatan juga ekonomi di Indonesia.


“Saya belajar leadership dari Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), bagaimana menerapkan manajemen ke dalam tugas-tugas yang banyak terlibat dari sisi pembangunan negara. Melihat bahwa bukan sekedar tantangan, namun sebuah amanah yang perlu dikerjakan dengan baik.”  Tutur Ayodhia.


Mendengar bagaimana Ayodhia menjalan tugas bukan sekedar melihat sebagai tantangan namun sebagai amanah, Ary Ginanjar menanggapi kejadian multikompleks tugas yang ada dalam Kemenko Marves dan sikap yang diambil oleh Ayodhia bagian dari keluasan hati dan pikiran.


“Menangani tugas dan tuntutan serta mengkoordinasi berbagai hal, ini membuktikan Super Agility ada dalam diri Pak Ayodhia. Kemampuan Pak Ayodhia dalam melakukan multitasking yang terlihat dari lima ciri super agility,


Mental agility bagaimana Pak Ayodhia menghadapi dengan tenang berbagai multikompleks tugas, people agility menghadapi banyaknya orang yang punya banyak karakter, learning agility menunjukkan Pak Ayodhia terus belajar menangani penugasan yang senantiasa berbeda, membentuk konsep.” Jelas Ary Ginanjar.


<more>


Menimbulkan antusiasme bagaimana Ayodhia dapat memiliki super agility, Ayodhia membagikan tips-nya dan berkata bahwa hal tersebut juga ia pelajari dari Ary Ginanjar.


“Salah satunya adalah kita bisa mengontrol emosi. Ketika ada permasalahan, tidak selalu membuka file lama terus menerus, namun mencari file baru, membukanya sehingga memiliki wawasan lebih luas dalam menangani banyak isu kritis. 


Karena jika hanya mengeluarkan emosi, masalah tidak dapat teratasi.” Jawab Ayodhia.


Lagi-lagi jawaban Ayodhia membuat kagum Ary Ginanjar dan Pamela yang berada dalam satu frame, dan menuai tanggapan dari Ary Ginanjar.


“Saya memiliki kampus karakter bernama ESQ Business School untuk menyiapkan pemimpin Indonesia Emas 2045, dan mereka mempelajari ada tiga hal penting yang disiapkan. 


Kompetenesi yakni ilmu mumpuni dan pengalaman mereka, kemudian ada agility yang membuat diri lebih tenang menghadapi banyaknya tantangan, namun ada satu lagi yang sulit dimiliki dan ini dimiliki oleh Pak Ayodhia, yaitu kapasitas hati.”


Kapasitas hati yang disebutkan oleh Ary Ginanjar terlihat dari bagaimana Ayodhia memiliki misi dalam menjalankan tugasnya, melihat penugasan yang didapati sebagai sebuah amanah besar untuk negara, untuk banyak kesejahteraan di Indonesia.


Ada tiga niat yang melandasi bagaimana seseorang dapat melakukan pekerjaannya. Strong why yang berfokus pada materi, tapi tidak dilihat dari Ayodhia karena jika hanya sekedar strong why yang mendorongnya, hari ini Ayodhia tidak akan menjadi ASN.


Big why sebuah dorongan yang fokus pada harga diri, dan lagi-lagi Ayodhia tidak sekedar didorong oleh big why, karena baru hari ini kemunculan dirinya dikenal oleh banyak orang menjadi seorang pemimpin multitalenta, dan untuk kepentingan Indonesia Emas 2045.


Namun yang terlihat bagaimana Ayodhia menceritakan pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam bekerja, bagaimana Ayodhia menghadapinya dan terus berjalan maju, adalah niat dari grand why. Dorongan dengan tujuan mulia sehingga membuat kapasitas diri Ayodhia meningkat.


Dari hasil kombinasi grand why dan agility ini menghasilkan kapasitas besar dalam diri Ayodhia, ditambah dengan satu hal lagi yang tidak kalah penting, yakni TalentDNA.


TalentDNA adalah kekuatan dalam diri untuk mencapai kesuksesan. Bagaimana bak Artificial Intelligence, Ary Ginanjar mengatakan Tuhan memberikan Spiritual Intelligence dalam diri yang menjadi sebuah algoritma yang secara naluriah dan spontan keluar ketika masalah terjadi.


Dalam kesempatan webinar eksklusif ini, Ayodhia dengan murah hati membagikan hasil dari TalentDNA yakni tes yang dikeluarkan oleh ACT Consulting International untuk mengetahui algoritma dalam diri dengan 10 hasil talenta tertinggi.


“Ada 10 kekuatan dari hasil asesmen TalentDNA milik Pak Ayodhia yang merupakan kombinasi sempurna untuk mampu menyelesaikan tugas dari berbagai konteks dengan cara dan solusinya. 


TalentDNA bukan sekedar personality test, namun algoritma untuk menjadi jalan dari sebuah masalah bagaimana kita bertindak. Dan ini dilakukan oleh Pak Ayodhia dalam mengatasi 32 penugasan di Kemenko Marves.” Ungkap Ary Ginanjar dilanjutkan menyebut hasil asesmen 10 talent tertinggi Ayodhia.


Pamela sebagai moderator, menjelaskan rangkaian hasil dari asesmen Ayodhia dan pengaplikasiannya dalam pelaksanaan penugasan di Kemenko Marves.


Ada 10 talent yang menakjubkan milik Ayodhia, yaitu Energizer, Perfectionist, Strategizer, Innovative, Significant, Troubleshooter, Contemplative, Objective, Goal-Getter, dan Collector.


“Pak Ayodhia memiliki Energizer menjadi nomor satu tertinggi, dalam artian memiliki aura positif menular yang dapat menstimulasi orang-orang di sekitar sehingga optimis, bersemangat, dan berenergi dengan peluang. 


Dengan aksinya yang turun dan ikut serta dalam penugasan, inilah energi yang ditularkan secara positif oleh Pak Ayodhia kepada stafnya, sehingga energi positif untuk mengerjakan 32 penugasan itu dapat terserap oleh yang lain.”


Pamela juga menjelaskan dari talent Perfectionist milik Ayodhia terlihat dari paparan sebelumnya mengenai persiapan Ayodhia terhadap kegagalan sehingga menyiapkan 3 layers alternatif untuk menghadapi error supaya tugas selesai dengan sempurna.


Melengkapi dengan satu lagi, Pamela menjelaskan talent Significant yang dimiliki oleh Ayodhia terlihat dari bagaimana dirinya memberikan impact tanpa perhitungan, ingin selalu memberikan dampak baik terhadap apa yang dilakukan sehingga terus menerus berkontribusi.


Ayodhia setuju dengan pemaparan talentDNA miliknya oleh Pamela, ditambahkan lagi oleh Ayodhia dua prinsip bekerja yang dia miliki adalah jujur dan loyalitas. 


Dikatakan oleh Ayodhia, “Pintar itu relatif. Tapi miliki kemampuan tersebut, dan berikan kontribusi sedikit apapun itu. Semua orang punya peran, sekecil apapun peran dapat berkontribusi dalam misi tertentu.” 


Peran dalam tiap manusia benar adanya dan dalam filosofi TalentDNA Pamela menjelaskan bahwa ada kepercayaan bahwa masing-masing dari orang punya jalan kontribusi dengan keunikannya masing-masing. Semua orang dapat berkontribusi sekecil apapun.


Kisah Ayodhia mengemban 32 penugasan di Kemenko Marves bersama rekan-rekannya tak luput dari bagaimana kualitas kedekatan dengan Tuhan untuk senantiasa menyertai langkahnya. 


Pun bagaimana kepemimpinan dari Ayodhia dengan memaksimalkan TalentDNA menjadi gambaran bahwa tiap orang punya kemampuan dengan keunikan masing-masing untuk berkontribusi.


Secara kecenderungan, manusia senantiasa membandingkan kesuksesan dirinya dengan orang lain, sehingga dalam mencapai kesuksesannya TalentDNA dapat membantu untuk menggali dan mengetahui kekuatan diri. 


Sehingga dengan kesadaran akan kekuatan diri mengetahui bagaimana diri bekerja, apa yang berharga dalam diri, membuat TalentDNA menghadapi hambatan dan tau bagaimana me-managenya.


Ketahui TalentDNA-mu melalui www.talentdna.me untuk wujudkan kisah suksesmu juga seperti Ayodhia, Sekretaris Kemenko Marves.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA