Minggu, H / 28 April 2024

Jajaran Petinggi PUPR Join Pelatihan ESQ Coaching Sertifikasi BNSP untuk Menangani Milenial

Minggu 06 Aug 2023 09:42 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Di Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) ini lahirlah beberapa generasi baru selain milenial yakni zelenial, alpha, strawberry dan lain sebagainya. Menurut Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya dan dalam salah satu kesempatan kuliah online melalui streaming youtubenya, strawberry generation adalah generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Definisi ini dapat kita lihat melalui laman-laman sosial media. Begitu banyak gagasan- gagasan kreatif yang dilahirkan oleh anak-anak muda, sekaligus pula juga tidak kalah banyak cuitan resah penggambaran suasana hati yang dirasakan oleh mereka.


Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian juga mengatakan hal serupa mengenai generasi strawberry bahwa, “Mereka hidup di generasi yang biasanya mudah melting perasaannya, baper, dikit dikit selalu ingin healing, mudah stres. Ya persis seperti buah strawberry yang lunak, mudah terurai dan lainnya.”

“Oleh karenanya, Harvard Business Review memberikan tiga tips bagaimana caranya untuk menangani mereka yakni dengan social networking, people development and coaching, serta collaboration,” jelas Ary.



Berbicara soal Coaching, puluhan pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikuti program Training of Trainer (ToT) ESQ 3.0 Coaching sertifikasi BNSP batch 2 selama 4 hari pada tanggal 3-6 Agustus 2023 secara offline di Menara 165 Jakarta.


Pelatihan ini dihimbau langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat adakan pertemuan dengan Ary Ginanjar dalam rangka menerima 2 penghargaan Piala BerAKHLAK dari ACT Consulting International.



Kementerian PUPR dinobatkan sebagai peraih Piala dan Piagam penghargaan kategori Top 10 Kementerian/Lembaga Indeks Implementasi Akuntabel dan Top 10 Kementerian/Lembaga Indeks Implementasi Loyal dari 27 Kementerian (secara nasional).


Pada saat itu, Kementerian PUPR sepakat menindaklanjuti kerjasama dengan Ary Ginanjar dan tim, terlebih difokuskan terlebih dulu terhadap hal-hal yang masih kurang diinternalisasikan di PUPR dari komponen BerAKHLAK. Sehingga bisa meningkatkan performance PUPR ke depannya.



"Khususnya tadi pesan Pak Ary tentang coaching kepada para milenial. Kami sudah mengirimkan 14 senior PUPR (dari BPSDM) untuk mengikuti pelatihan coaching.


14 orang tersebut sudah berhasil meng-handle 250 milenial PUPR. Rencana ke depan, kami akan kirim para senior untuk memperdalam ilmu coaching. Sehingga harapannya, 5000 ASN PUPR akan digali potensinya dengan metode coaching," ungkap Bas.



Untuk itulah, pelatihan coaching yang dilaksanakan hari ini sebuah tindaklanjut merealisasikan arahan dari Menteri PUPR secara langsung.


Berkesempatan hadir di dalamnya Khalawi (Kepala BPSDM), Subkhi (Sekretaris BPSDM), Mohamad Adam (Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen), Para Pejabat Administrator, Koordinator, Pengawas, Subkoordinator & Pejabat Fungsional.


Mereka dipandu langsung oleh master Coach yaitu Arief Rahman Saleh (trainer lisensi dari Ary Ginanjar Agustian) dari pagi hingga sore selama 4 hari penuh.




"Para pejabat Eselon 1 dan Eselon 2 dari Kementerian PUPR sedang menghadapi dan beradaptasi terhadap generasi milenial dan zelenial atau generasi terbaru saat ini yang membanjir di PUPR.

Mereka berkumpul di Menara 165 guna menemukan solusi hadapi generasi saat ini dengan ESQ 3.0 Coaching, yaitu teknik komunikasi canggih yang menggabungkan Coaching Intelektual (IQ), Emosional (EQ), dan Spiritual (SQ) agar bisa menciptakan engagement dan inovasi di kalangan generasi muda PUPR," jelas Ary Ginanjar.




Pendiri Menara 165 berharap, "Semoga Kementerian PUPR terus menginspirasi kita dengan beradaptasi, dan melatih skill kepemimpinannya dalam membangun SDM milenial dan zelenial."


"Salut kami untuk Pak Menteri, Pak Bas yang mempu beradaptasi dengan sigap dalam membangun masa depan SDM PUPR. Pak Bas memang The Best. Selaras dengan kalimat yang pernah diucapkannya yaitu "Saya ingin mewariskan organisasi yang kredibel, kompeten, dan orang-orang yang Amanah," ungkap Ary di hadapan insan KemenPUPR.

Dijelaskan juga oleh Ary, Metode Coaching adalah sebuah teknik bertanya dan mendengarkan seseorang tanpa ada unsur menasehatinya. Tujuannya adalah untuk menggali potensi yang ada pada dirinya, perencanaan strategi, bahkan mempunyai perencanaan untuk menyelesaikan permasalahannya tanpa diberikan saran atau masukan dari orang lain.




Dampak dari coaching ini telah dirasakan langsung oleh Kepala BPSDM PUPR Khalawi saat menjadi peserta di batch pertama.

"Tahap pertama saya sudah ikut training coaching ini. Saya akui luar biasa. Pertama, minimal untuk menata diri dalam menghadapi orang terlebih staff. Apalagi staffnya generasi milenial.


Generasi milenial itu kalau ngomong maunya didengarkan. Jadi kita tidak sekedar memerintah pekerjaan saja," katanya.




Dilanjutkan oleh Pria berseragam warna putih itu, "Satu lagi, dengan adanya coaching, saya rasa keluarga menjadi lebih harmonis. Kita mau mendengarkan istri dan anak."

"Jadi saya simpulkan, Program ESQ 3.0 Coaching ini sangat baik sekali, khususnya untuk mendorong organisasi PUPR, generasi milenial untuk menyongsong Indonesia Emas.

Dan mulai hari ini hingga 4 hari ke depan, adalah tahap kedua dari 50 coach yang direncanakan untuk bisa melakukan coaching terhadap 5000 ASN PUPR. Sehingga harapan pak Menteri kami, Pak Bas bisa tercapai juga," sambung Khalawi.

Menutup ucapannya, "Sekali lagi saya katakan, saya kira program ini sangat tepat untuk menangani generasi milenial menuju Indonesia Emas 2045. Terimakasih Pak Ary Ginanjar dan tim ESQ."


<more>


Sebelum acara sambutan-sambutan, di awal sesi Arief Rahman bertanya kepada para peserta training tentang harapan atau Intention serta Expectation-nya dari program yang mereka ikuti tersebut.




Lantas, Arief menyimpulkan bahwa selain mendapat sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di antaranya untuk self development, communication skill, generation GAP, leadership skill, agility, creativity and innovation, finding meaning and purpose.

Berikut adalah paparan dari para peserta sebelum trainingnya berjalan:

"Selain ditunjuk oleh Pak Bas, harapan kami bisa men-transfer pengalaman atau ilmu kepada ade-ade dengan metode dari ESQ ini."




"Saya ingin tahu bagaimana cara menggali potensi seseorang dan ingin tahu bagaimana cara memotivasi sesama."


"Bisa mengkoreksi diri sendiri dan meningkatkan cara komunikasi yang baik dalam satu tim agar bisa mencapai efisiensi dan produktivitas dalam bekerja."




"Ikut kegiatan ini untuk meningkatkan kepercayaan diri yang berimpact kepada peningkatan kinerja."

Kemudian Coach Arief pun menjelaskan dampak dari harapan-harapan tersebut melalui ilmu coaching, “Menurut deloitte millennial survey tahun 2018 mengatakan bahwa perusahaan dan pimpinan yang paling memilki keselarasan dengan milenial dalam hal purpose, budaya organisasi, dan pengembangan diri menunjukan kinerja keuangan lebih baik.”



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA