Jumat, H / 17 Oktober 2025

Ary Ginanjar: Kemendes PDTT BerAKHLAK dan Kepala Desa Bertalenta, Desa Bisaaa!

Selasa 07 Nov 2023 05:14 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Memiliki tagline Desa Bisa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) gelar acara dengan tema "Pembangunan Karakter ASN Unggul, Penguatan Budaya Kerja ASN Berbasis Nilai-Nilai BerAKHLAK" pada tanggal 6 November 2023 di Balai Makarti Muktitama Kemendesa, Jakarta.

Turut mengundang di dalamnya Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa), Paiman Raharjo (Wakil Menteri Desa), Alex Denni (Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPANRB) namun berhalangan hadir. Sehingga diwakilkan oleh Taufik Madjid (Sekretaris Jenderal), Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Fajar Tri Suprapto beserta jajaran.





Hadir para narasumber yakni Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group) serta Yanuar Prihatin (Founder Cahaya Sekolah Kehidupan).

Ary bawakan materi terkait pemahaman dan penguatan tentang budaya kerja ASN BerAKHLAK kepada pimpinan tinggi Kemendesa agar bisa menjadi role model dalam implementasi BerAKHLAK. Sedangkan Yanuar sampaikan materi Development SDM: Leadership Berbasis Religius.





"Kemendes akan alami goncangan ke depan, gempa yang sangat besar, gempa politik, milenial, teknologi. Maka untuk hadapi ini semua ASN nya harus punya Super Agility. Ada 5 Agility yaitu mental agility (semua ASN tidak boleh stress, baperan). Change agility (mau berubah pemimpinnya, ganti menteri, dirjen, no problem).

Lalu People agility (mau berinteraksi dengan orang kalimantan, sumatera, orang hindu, budha dan lainnya harus siap dihadapi). Next, learning agility (ilmu baru terus bertambah). Dan terakhir, result agility (hasilnya harus tercapai). Nah, bagaimana caranya agar jadi super ASN yang punya 5A? Kita harus punya 3 hal yakni Grand Why, Talenta, dan Strategi," jelas Ary.





Dilanjutkan olehnya, "Yang strategi saya serahkan ke Presiden, Pak Menteri dan jajarannya. Saya ambil mentalitas karakternya. Namun dari kacamata saya, ada 3 hal yang diperlukan untuk membangun kohesivitas Desa Bisa yakni Kesamaan visi, Kesamaan nilai dan Rasa saling percaya satu sama lain.

Dan saya bersyukur, Pak Presiden sudah launching Core Values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding Bangga Melayani Bangsa. Sebagai contoh, Korea bisa bangkit hanya dengan kalimat 'urinara' demi bangsaku. Park Chung Hee mengatakan Korea bisa bangkit dan berfokus membangun 25% ekonomi 25% lingkungan dan 50% karakter (Saemaul Undong)."


<more>


"Kemendes sudah punya BerAKHLAK, jadi harus bisa bangkit seperti Korea. Ingat, Indonesia Emas 2045 bisa terwujud dari Desa Emas.

Dan tentu apapun strateginya, eksekusinya ada di tangan semua ASN, Kepala Desa yang harus punya grand why (the more you gift, the more you get). ASN yang tidak hanya mengharapkan cuan, jabatan tapi kontribusinya melayani bangsa," beber Ary dihadapan Dirjen, Irjen, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama.




Disampaikan juga oleh pria yang pernah menjadi ASN selama 7 tahun itu, Kemendes harus paham terkait manajemen talenta. Manajemen talenta tidak cukup hanya pendidikan, tapi harus baca DNA juga. ESQ punya life tools talentDNA untuk Kepala Desa agar mampu mengeluarkan potensi terbaiknya dalam memimpin dan membangun desa.

"Maka Indonesia akan dahsyat. Sebagai contoh, Ritz-Carlton, hotel terbaik di dunia pakai ilmu ini," tutup Ary.





Direspon positif oleh Sekjen Kemendes yang katakan, "Setuju dengan yang disampaikan Pak Ary, bahwa manajemen talenta itu sangat baik. Kepala desa ini sebetulnya adalah tokoh-tokoh informal yang punya talenta, namun belum tahu cara menyalurkan talenta yang mereka punya.

Nah saya yakin pasti ada strateginya. Maka kami harap ada forum khusus kepala desa untuk kita keluarkan potensinya, talentanya, untuk memimpin desa dan mensejahterakan warga desanya."





"Bersyukur hari ini kita bertemu dalam satu forum yang sangat baik dan strategis dengan Pak Ary dan Pak Yanuar terlebih kita berupaya untuk memberikan motivasi, inspirasi, dan penguatan kepada desa-desa kita yang jumlahnya 75.267 desa di seluruh Indonesia.

Bagus sekali apa yang disampaikan Pak Ary dengan kekuatan yang ada dalam diri kita sebagai seorang pemimpin termasuk kepala desa, perangkat desa. Kita harus bisa mendorong, berikan satu perubahan dengan tagline Kemendes yakni desa bisa," tutur Taufik.





Ditambahkan oleh Sekjen Kemendes, "Kita para ASN itu ingin karakter yang baik, kita ingin ASN itu BerAKHLAK. Mungkin bapak Presiden terinspirasi dari 165 nya Pak Ary maka diluncurkan BerAKHLAK. Dan kita ingin Great Character, Great Passion, Great Talenta ada dalam diri kita. Sehingga kita bisa jadi Great Leadership."

Pria yang juga Alumni ESQ itu berharap, "Mudah-mudahan Pak Ary bisa terus bersama-sama dengan Kemendes, mendorong agar Desa Bisa mampu untuk maju, mandiri, mensejahterakan warga desa karena punya kekuatan dan leadership yang baik. Semoga terus berlanjut kerjasama ini."





Sebelumnya, Kepala Biro juga sampaikan sambutannya.

"Acara ini digelar untuk memberikan pemahaman lebih utuh terkait nilai-nilai ASN BerAKHLAK kepada seluruh pegawai Kemendes. Sehingga nanti dapat mengimplementasikan untuk membentuk karakter ASN BerAKHLAK dan profesional dalam rangka penguatan budaya organisasi untuk mendukung pelaksanaan dari reformasi birokrasi di lingkungan Kemendes.

Untuk itulah kami mengundang Pak Ary Ginanjar dan Pak Yanuar," ucapnya.

Sekilas info, Kemendes sepakat untuk melanjutkan kerjasama ini dengan ACT Consulting International. Maka rencana ke depan akan ada kegiatan Internalisasi BerAKHLAK, Agen Perubahan, Program Pengembangan ASN. Serta Ary Ginanjar juga berikan test talentDNA gratis kepada para eselon 1 dan 2.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA