Rabu, H / 11 Desember 2024

Apa Itu Eksim Susu? (Bagian 2)

Kamis 19 Oct 2023 15:59 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Biasanya eksim susu ini menyerang balita dibagian tubuh tertentu seperti daerah lipatan kulit, khususnya lipat siku dan lutut

Foto: Blog AsiBayi


ESQNews.id, JAKARTA - Dikatakan ada “bakat” karena kelainan biasanya bersifat bawaan/turunan/familial, dengan riwayat atopi pada diri sendiri atau pun keluarganya. Jadi, eksim bukan penyakit yang menular tetapi menurun.

 

Atopi?

Atopi ialah kecenderungan seseorang untuk bereaksi berbeda/berlebihan dengan membentuk zat anti/antibody spesifik bila berhadapan dengan alergen yang umum dijumpai, misalnya terhadap tungau debu rumah, makanan tertentu, dan sebagainya.

 

Pada individu tersebut maupun keluarganya cenderung terjadi asma, sering bersin/rintis alergika dan eksim susu, serta beberapa bentuk biduran/gidu/kaligata/urtikaria. Selain itu, juga dapat terjadi allergic march.

 

Apa yang dimaksud dengan allergic march?

Allergic march ialah suatu kondisi perubahan atau perkembangan alergi dalam perjalanan hidup seseorang dengan bakat atopik. Artinya, dengan bertambahnya usia bentuk alerginya bisa bertambah dengan atau berubah menjadi bentuk alergi lainnya.

 

Misalnya, saat bayi dia mengalami eksim, mungkin saja nantinya eksim menghilang tetapi dia mengalami asma atau rhinitis. Atau eksimnya menetap dan kelainan alerginya bertambah dengan asma atau rhinitis, umunya eksim susu merupakan manifestasi alergi yang pertama muncul.

 

Bagaimana kita bisa mengenali eksim susu?

Bila pada anak berusia antara 0-2 tahun dengan riwayat atopik (baik pada dirinya sendiri maupun keluarganya) dijumpai eksim terutama di pipi. Selain itu, mungkin dijumpai beberapa tanda lainnya yang dapat dikenali, misalnya kulit yang kering, eksim di tangan dan kaki, kelopak mata yang ‘gelap’, bercak-bercak putih serupa panu, keluhan gatal bila berkeringat, kelainan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan emosi, dan sebagainya.

 

Pencegahan

Bila dalam keluarga jelas ada bakat atopik, pencegahan sebenarnya sudah dapat dimulai dari saat janin. Dalam kandungan dengan cara hidup sehat, termasuk hindari rokok. Kemudian, untuk mencegah munculnya kelainan, ditekankan pentingnya ASI eksklusif (hanya mendapat ASI pada 3-6 bulan pertama kehidupannya). Untuk hal ini terdapat tiga alasan utama yaitu 1) dengan menghindari susu sapi, maka bayi akan terhindar dari sensitasi alergen; 2) ASI dianggap memiliki faktor yang dapat melindungi selaput lendir usus bayi, sehingga dapat mengurangi akses alergen bila nantinya bayi mendapat makanan tambahan; 3) ASI dapat mengurangi kemungkinan infeksi saluran cerna yang dapat meningkatkan kepekaan usus terhadap bahan asing.

 

Sedangkan untuk mencegah kekambuhan, selayaknya dicari dulu faktor pencetus pasti meskipun sering sulit dilakukan. Kesulitan lainnya ialah, kalau pun penyebabnya telah diketahui kadangkala susah bagi seseorang untuk menghindarinya.

 

Bagaimana menangani eksim susu?

-  Yang sering menjadi pertanyaan dari orangtua ialah apakah bisa sembuh? Sebenarnya pada kelainan ini tidak dikenal istilah sembuh. Yang perlu diusahakan ialah mengenali dan menghindari kemungkinan faktor pencetus dan pemberat.

-  Apakah harus pantang makanan? Banyak orangtua pasien yang percaya bahwa kelainan kulit anaknya merupakan reaksi alergi terhadap makanan tertentu. Biasanya yang di-‘salah’-kan susu sapi, telur dan ikan laut. Memang, reaksi serupa ini umumnya lebih sering dijumpai pada anak dengan riwayat atopik. Tetapi, umumnya akan menghilang sesuai bertambahnya usia. Adanya alergi susu sapi pada beberapa bayi atopik merupakan salah satu kegunaan utama pemberian ASI eksklusif. Dalam hal alergi makanan, prinsipnya orangtua harus memperhatikan dengan cermat. Kita harus waspada tetapi tidak boleh cemas berlebihan, sehingga anak sama sekali tidak mendapat asupan makanan bergizi.

-  Hindari berbagai bahan yang dapat memicu reaksi iritasi bagi kulit yang sensitif. Bahan iritan tersebut antara lain ialah keringat, liur, urin, tinja, sisa-sisa sabun/deterjen, pemakaian minyak penghangat yang berlebihan, dsb.

Upayakan segera berobat, apalagi bisa dijumpai infeksi ikutan yang ditandai adanya nanah, pembesaran kelenjar getah bening setempat, atau pun demam.


Pernah diterbitkan di ESQ Magazine No. 02/V Januari 2009


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA