Jumat, H / 24 Januari 2025

Pengaruh Sujud Pada Perilaku dan Kepribadian

Selasa 28 May 2019 09:52 WIB

Author :Abdul Adzim Irsyad

ilustrasi

Foto: dok. ESQ

Oleh : Abdul Adzim Irsyad

ESQNews.id - Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kalian, sujudlah kalian, sembahlah Tuhan kalian, dan berbuatlah kebajikan supaya kalian mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj [22]: 77).


Ciri khas orang mukmin adalah selalu rukuk dan bersujud kepada kepada Allah SWT. Ketika sedang rukuk dan sujud, berarti benar-benar telah mengabdikan diri kepada Allah SWT. Orang yang ber-iman, selalu merindukan sujud kepada Allah SWT, karena ketika sedang bersujud dia sedang interkasi langsung dengan Allah SWT.


Dalam catatan hadis, api neraka tidak akan berani menyentuh sedikit-pun anggota tubuh yang digunakan bersujud kepada Allah SWT. Dan Rasulullah SAW pernah mengatakan “jasadku sujud kepada-MU”, kemudian Rasulullah SAW juga menyebut satu persatu anggota tubuhnya, seperti wajah, kening, hidung, rambut, bahkan sumsum. Ketika menyebut rukuk dan sujud, berarti sedangkan menerangkan tentang “sholat”, karena rukuk dan sujud itu inti dari sholat.


Salah satu ayat Allah SWT yang menerangkan tentang sholat dalam firman-Nya “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allâh (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Ankabut/29:45)


Ayat ini jelas dan gamblang, bahwsanya orang mukmin yang benar-benar mengerjakan sholat dengan baik, sudah pasti akan memberikan dampak positif pada prialu dan pribadinya.


 Sebagimana Rasulullah SAW sebutkan, ketika sujud, Rasulullah SAWmenyebutkan “(Ya Allah, sesungguhnya aku sujud kepadaMu, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku berserah diri dan kepada Mu aku bertawakkal. Wajahku sujud kepada (Allah) Yang menciptakannya, membentuk rupanya, membelah pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatanNya, Maha Besar Allah sebaik-baik yang menciptakan (HR. Muslim).


Tidak ada ceritanya, orang yang rajin sholat namun tangan-tangan terus menerus menebarkan berita bohong kepada publik, menyebarkan permusuhan kepada sesama muslim, dan kadang menebarkan fitnah. Karena itu semua merupakan perbuatan keji dan kemungkaran. Sementara, Allah SWT menegaskan “sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”. Juga, tidak ada ceritanya rajin sholat berjamaah, namun lisannya terus menerus berbohong.
 

Mengerjakan sholat, puasa, dan juga haji dan umrah berkali-kali, namun lisan dan tangan tidak pernah berhenti mengajak permusuhan, maka sholatnya hanya sekedar mengugurkan kewajiban. Padahal, sholat yang berkualitas untuk akan melahirkan perilaku yang baik, tutur yang santun dan menyejukkan, tulisan yang produktif bukan provokatif.


Malang, 26/05/2019


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA