ESQNews.id, JAKARTA – Alat pendeteksi Covid-19 beraneka
ragam di antaranya ada Rapid test, Swab PCR, dan Swab Antigen.
Masing-masing alat pendeteksi memiliki nilai akurasi yang
berbeda dengan segala kekurangan maupun kelebihannya.
dr. Muhammad Fajri Adda’i di wawancara oleh beberapa media,
ia menjelaskan perbedaan antara PCR dengan Swab Antigen.
“PCR mendeteksi materi genetiknya jadi dari secara detail
dilihat dari DNAnya. Kalau Swab Antigen hanya dilihat dari protein bagian
kecilnya saja untuk merangsang antibody atau benda asing dari luar tubuh yang
masuk ke dalam tubuh,” jelas pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu.
Adapun perbedaan lainnya antara PCR dengan Swab Antigen yaitu:
1. Dari segi harga lebih murah Swab Antigen sekitar 5 dolar atau setara dengan 70 ribu rupiah.
2. Untuk melihat hasil Swab Antigen membutuhkan waktu kurang dari 1 jam.
3. Swab Antigen mendeteksi kurang lebih 7 hari saat gejala.
4. Sampel Swab Antigen dari nasofaring atau sputum.
5. Mendeteksi antigen (protein) yang merupakan bagian dari virus corona.
6. Hasil positif, sedang terjadi infeksi aktif virus corona.
<more>
Kini menurut beberapa sumber, alat pendeteksi Virus Corona
diperjualbelikan di pasaran. Sehingga masyarakat umum bisa mempergunakannya
sendiri.
Pertanyaannya, apakah dianjurkan untuk melakukan test secara
pribadi?
WHO telah mengeluarkan panduan pada Bulan September lalu,
pemakaian alat pendeteksi virus corona itu ada ketentuan dan mekanisme
tersendiri.
“Sangat tidak dianjurkan karena sudah ada panduannya,
artinya tidak boleh sembarangan. Jika metodenya tidak tepat akan percuma,”
tegas Fajri yang merupakan relawan Covid-19 juga.