NEWS
ESQNews.id, JAKARTA - Setiap tanggal 2 Mei seluruh rakyat Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Meski hari ini bukanlah hari libur nasional tetapi banyak orang yang memperingati Hardiknas dalam bentuk kegiatan, posting di sosial media dan lainnya.Pendiri ESQ, Ary Ginanjar Agustian mengunggah salah satu video di instagramnya dalam rangka memperingati Hardiknas. Ary mengungkapkan makna hardiknas versi dirinya selaku motivator nasional."Tahukah kamu, menurut Prof. Dr. Daniel Goleman (penemu Emotional Quotient) bahwa Intelektual Quotient (IQ) hanya berperan 10-20% dalam kesuksesan seseorang," katanya.<more>Lebih lanjut, "Ingat definisi 3 kecerdasan ini: IQ (what do i think atau kemampuan berfikir), EQ (what do i feel atau kemampuan merasa) dan SQ (who am I atau Siapa saya)."Apa akibatnya ketika pendidikan hanya di fokuskan IQ saja tanpa EQ dan SQ ?"Banyak lulusan yang cerdas otak ( IQ ) tapi tidak ada kemampuan empati antar sesama, atau tidak cerdas emosi ( EQ ), juga tidak punya hati nurani ( SQ ).Apa dampaknya jika pintar IQ tanpa SQ? orangnya cerdas tanpa hati nurani? Ahli ilmu hukum tapi kehilangan keadilan. Ahli ilmu sosial tapi kehilangan kepedulian. Ahli ilmu kedokteran tapi tak ada kasih sayang. Ahli ilmu IT tapi tanpa kejujuran," sambungnya.Ary berharap semoga pendidikan di Indonesia ke depan mampu menyeimbangkan IQ, EQ dan SQ. Sehingga melahirkan anak-anak generasi emas yang akan mewujudkan Indonesia Emas 2045.Ingat kalimat dari Aristoteles bahwa, "Mendidik pikiran tanpa mendidik hati adalah bukan pendidikan sama sekali"Kepedulian Ary Ginanjar yang sangat besar akan pendidikan di Indonesia, maka ia dirikan kampus bernama Universitas UAG.Pendirian perguruan tinggi yang fokus pada keseimbangan tiga kecerdasan, IQ, EQ dan SQ ini merupakan terobosan Ary Ginanjar setelah berkiprah lebih dari 24 tahun dalam pembangunan karakter di Indonesia bahkan manca negara. Ia mengatakan prihatin, atas krisis multidimensi yang terjadi pada bangsa Indonesia belakangan ini. “Dunia pendidikan yang hanya menitikberatkan pada kecerdasan intelektual maka dapat menyebabkan lahirnya generasi cerdas namun kehilangan empati dan buta hati nurani, hanya karena pendidikan yang mengabaikan EQ dan SQ,” papar Ary.Sejak tahun 2000, Ary Ginanjar sudah menekankan pentingnya kecerdasan emosional dan spiritual bagi kesuksesan seseorang, seperti yang dituliskannya dalam buku ESQ, Rahasisa Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual.Jika sebelumnya konsep pemikiran tersebut disampaikan melalui berbagai jenis training maka kali ini diformulasikan dalam lembaga pendidikan formal yaitu Universitas UAG. President UAG Dwitya Agustina, S.T., MBA. Mengatakan bahwa Perguruan tinggi ini sudah dirintis sejak tahun 2013 dengan nama ESQ Business School. Namun seiring dengan semakin beragamnya program studi yang dibuka maka perguruan tinggi tersebut bertransformasi menjadi Universitas UAG.Dwitya yang juga Vice President ESQ Group, menambahkan bahwa Program studi yang ditawarkan memiliki keunikan dan ciri khas yang membedakannya dari prodi yang sama di perguruan tinggi lainnya. “Salah satu contohnya adalah prodi psikologi yang fokus pada psikologi personal dan organisasi. Atau prodi ilmu komunikasi yang secara spesifik menempatkan diri sebagai ilmu komunikasi kepemimpinan dan bisnis, paparnya. Sedangkan prodi teknik industri yang didapuk oleh Universitas UAG ini, memiliki kekhususan pada bidang rantai pasok halal.“Total ada 7 (tujuh) program studi yang dibuka yaitu Personal & Organizational Psychology, Communication in Leadership & Business, Industrial Engineering in Halal Supply Chain, English for Industry, Business Management, Information System dan Computer Science.Bahkan, Universitas UAG juga memiliki pusat kajian khusus mengenai Family Business. Saat ini, Universitas UAG baru menawarkan untuk program sarjana S1.Kekhasan lain menurut Dwitya, Universitas UAG juga membekali para lulusannya dengan sertifikasi profesi yang memungkinkan mereka untuk bisa langsung bekerja serta keterampilan khusus yang relevan dengan kebutuhan industri.Para mahasiswa Universitas UAG juga mendapatkan dukungan lebih dari 2 juta alumni ESQ di seluruh Indonesia bahkan dunia, yang menantikan lahirnya generasi emas ini.Universitas UAG berlokasi di Menara 165 yang secara spesifik menggambarkan filosofi pendidikan yang diusung. Menurut Ary Ginanjar, Gedung dengan lafadz Allah pada puncaknya mewakili pola pendidikan yang meletakkan Tuhan di atas semua kepentingan. Sedangkan Dwitya menambahkan, lokasi di Gedung perkantoran ini juga mampu memberikan nuansa bisnis dan profesional kepada para mahasiswa.Nilai tambah lainnya dari Universitas UAG adalah dukungan ekosistem bisnis ESQ Corporation beserta jaringan bisnisnya. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan serta bimbingan dari para praktisi di lapangan. Dalam sambutannya Ary Ginanjar mengungkapkan visi kampus ini. “Universitas UAG sebagai perguruan tinggi berbasis karakter, menjadi pusat keunggulan menuju Indonesia Emas 2045,” papar Ary.Hal ini sejalan dengan amanah dari UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan adalah mengembangkan potensi mahasiswa untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024Dilansir dari laman Kemdikbud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan tema peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024 yaitu "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar".Seiring dengan peringatan Hardiknas, bulan Mei 2024 pun dicanangkan sebagai bulan Merdeka Belajar.Pada 2 Mei 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan menyelenggarakan upacara bendera pada pukul 07.30 WIB secara tatap muka.Upacara bendera ini pun diselenggarakan oleh instansi pusat, daerah, satuan pendidikan, dan kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.Di tahun-tahun sebelumnya, Kemdikbud juga turut merayakan Hari Pendidikan Nasional dengan tema yang berbeda-beda, di antaranya adalah:• 2019: Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan• 2021: Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar• 2022: Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar• 2023: Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka BelajarPada tahun 2020, perayaan Hari Pendidikan Nasional tidak dilaksanakan karena terhalang Covid-19.