Minggu, H / 28 April 2024

Sinergi RSUD Chasbullah Abdulmadjid dengan Rima Ginanjar Architects, Mendorong Konsep Zero Carbon!

Kamis 14 Mar 2024 07:01 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, BEKASI – RSUD Chasbullah Abdulmadjid (RSUD CAM) menggandeng Rima Ginanjar Architects berkolaborasi untuk mendorong konsep zero carbon. Rima Ginanjar Architects ini merupakan arsitek pertama di Indonesia yang mengusung zero carbon.


Saat launching Poliklinik Eksekutif pada hari Minggu 10 Maret 2024 di RSUD CAM dr. Kusnanto Saidi (Direktur Utama RSUD CAM) mengatakan, selain memperhatikan pelayanan dan fasilitas yang terus growth, RSUD CAM ini juga telah menerapkan zero carbon.

"Kita mengusung zero carbon ini diinisiasi oleh anaknya pak Ary yaitu Rima Ginanjar serta menantunya Reza Hariyadi melalui Rima Ginanjar Architects. Kami ingin ini menjadi point project di Indonesia. Bahwa dengan langkah kecil kita bisa melakukan hal yang terbaik.

Karena ada kampanye tentang zero carbon di Indonesia tahun 2060 dan kita mulai dari kota Bekasi," paparnya.




Pria yang akrab dipanggil dr. Kus itu sampaikan bahwa ada beberapa hal yang sudah masuk ke dalam komponen zero carbon di RSUD CAM yakni menggunaan lampu serta LED. Kemudian tata ruang yang tidak menggunakan energi yang begitu banyak.

"Rencana ke depan kami akan melatih 20 orang sebagai auditor energi bekerjasama dengan Rima Ginanjar Architects dan mendapat sertifikat dari BNSP. Jadi merekalah yang mengatur energi supaya tidak boros dan pembayaran listrik juga jadi rendah," harapnya.




Lalu, Rima sampaikan ada beberapa aspek prinsip zero carbon yang diimplementasikan di RSUD CAM tersebut.

"Di rumah sakit ini strategi yang telah kami terapkan yang pertama adalah dengan menerapkan solusi desain pasif yang berarti ruang lebih terbuka.

Hal ini juga dapat meningkatkan kualitas udara dan meminimalisir penggunaan pendingin ruangan," tutur Rima.


<more>


Dilanjutkan olehnya, "Serta dengan banyaknya jendela kita dapat memaksimalkan cahaya matahari untuk masuk ke dalam ruangan dan meminimalisir penggunaan lampu."

Penggunaan lampu, berfokus pada lampu LED, kata Rima. Lampu ini memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan dengan jenis lampu lainnya. Dan juga 80% lebih hemat energi yang berarti kita dapat mengurangi energi bangunan yang berdampak pada pengurangan emisi karbon.




"Lalu dengan menggunakan AC yang sudah ada dan beberapa perangkat elektronik, hal ini juga merupakan salah satu bagian dari penggunaan ulang yang menunjukkan bahwa kita mencoba untuk meminimalkan karbon.

Daripada membeli perangkat elektronik baru yang menyebabkan banyak emisi karbon," sambung Rima, Wanita lulusan Master di Liverpool itu.

"Selain itu, terlepas dari semua strategi untuk menurunkan karbon dari desain dan bangunan rumah sakit ini sendiri, RSUD CAM juga akan memiliki program manajemen energi yang mereka coba untuk mendidik semua karyawannya.

Gunanya adalah untuk mengetahui bagaimana melakukan efisiensi energi dan mereka juga akan menciptakan agen perubahan yang memimpin strategi efisiensi energi untuk menjadi auditor energi," jelasnya.




Ibu dari 2 orang anak itu menambahkan, "Sebab itu, yang akan kami lakukan dengan pelatihan auditor energi dengan sertifikat BNSP.

Dengan strategi ini diharapkan rumah sakit ini dapat mengurangi 20 hingga 30% dari konsumsi energi yang berarti juga mengurangi emisi karbon lebih dari 20%."

Masih dalam acara peluncuran poli eksekutif di RSUD CAM yang diresmikan langsung oleh Pj. Wali Kota Bekasi Gani Muhamad. Gani mengapresiasi adanya program zero carbon pertama di Indonesia yang dipionir oleh anak muda berusia 20 tahunan yaitu Rima dan Reza.

"Karena tadi kita menyimak bahwa RSUD inilah kita memulai zero carbon. Ini menjadi barometer bagi RSUD RSUD lain atau lembaga lembaga lain untuk menerapkan zero carbon.

Artinya RSUD ini selangkah lebih maju, melahirkan prestasi yang sangat membanggakan dan patut kita dukung kinerjanya," tuturnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA