Jumat, H / 24 Januari 2025

The Power of Giving ala Ary Ginanjar

Rabu 26 Feb 2020 10:40 WIB

Reporter : Endah Diva Qaniaputri

Ary Ginanjar Agustian bersama Istri Tercinta, Umi Linda Damayanti

Foto: Instagram @ary.ginanjar

ESQNews.id, JAKARTA - Dunia ini disediakan Tuhan melimpah ruah untuk manusia. Dan manusia diciptakan supaya berhasil dan hidup sejahtera bersama-sama, bukan untuk hidup susah. Itulah alasan kamu harus sukses dan berhasil.


Apa tujuannya? Supaya lebih banyak memberi dan lebih banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh khalayak.


Tapi, tidak semua orang yang berhasil. Sebagian kecil saja yang berhasil hidup sejahtera, namun sebagian besar tidak bisa mencapainya.


Apa yang salah?


Karena kebanyakan orang berpikir bahwa hidup adalah mencari uang untuk makan, untuk punya rumah, dan punya mobil serta punya jabatan. Hasilnya? manusia yang hidupnya selalu begitu-gitu aja, pas-pasan, dan selalu kekurangan.


Sebagian manusia yang hidupnya kaya raya, tapi terjebak dalam pengejaran lebih. Menimbun harta, tidak pernah merasa puas. Serta menderita pencarian yang tidak pernah berakhir.


<more>


Tipe pencarian seperti ini akan melalui 4 tahapan:


Tahap 1: "I Want More", Ingin lebih banyak. Uang lebih banyak, mobil lebih banyak, perhiasan lebih banyak, rumah lebih banyak tapi tidak juga merasa berkecukupan.


Tahap 2: "I Want Better", Ingin lebih baik. Rumah lebih baik, kendaraan lebih baik, barang dan tas yang lebih bermerek. Tapi tidak juga merasa bahagia dan tidak merasa berkecukupan.


Tahap 3: "I Want To Be Different", Ingin Berbeda. Mobil klasik, lukisan klasik, motor klasik. Akhirnya punya puluhan mobil klasik dan motor klasik, namun belum juga merasa bahagia berkecukupan.


Tahap 4: Ingin Selalu Berbagi. Maka jangan heran kalau Rockefeller, Bill Gates, atau Warren Buffet justru memberikan sebagian hartanya untuk dhuafa setelah ia menjadi orang kaya raya.


Tipe 4 ini menjadikan hidup untuk berbagi, hidup untuk menolong, hidup untuk memberi manfaat. Itu rahasia menjadi orang sejahtera dan bahagia.


Orang seperti ini berbeda, tapi justru rizkinya berlimpah, rizkinya datang dari segala arah. Tangannya sibuk berbagi, hatinya bahagia dan rasa puas serta hidup penuh barokah.


Lalu bagaimana caranya?


“Maka ubahlah niatmu mulai dari no 4 yaitu hidup untuk menolong, berbagi dan memberi manfaat, bukan hanya dengan uang, tapi bisa dengan pikiran dan tenaga,” papar Ary Ginanjar.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA