ESQNews.id, JAKARTA - Rima Ginanjar (Sustainable Architecture Expert) dalam akunnya di instagram memaparkan bahwa ternyata dengan memanfaatkan air hujan, kita bisa menghemat lebih dari 60.000 liter air, atau sekitar 67 bathtub.
Anak dari Pendiri ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian itu mengingatkan, jika kita dikelilingi sumber daya alam yang Tuhan berikan pada kita secara cuma cuma, kemudian di saat kita harus bayar air. Namun Tuhan menurunkan hujan tepat di atas kepala kita.
"I say don’t take it for granted. Saya Rima Ginanjar akan membuka mata Anda untuk melihat manfaat rainwater harvesting system atau sistem pemanenan air hujan," katanya.
Sistem Panen Air Hujan (PAH) merupakan suatu sistem konservasi air tanah melalui penampungan dan pemanfaatan air hujan guna memenuhi kebutuhan air untuk sanitasi.
Menurut Rima, jika kita menggunakan Rainwater Harvesting System kalian bisa menghemat 40 sampai 50% tagihan air, "Dengan perencanaan tanki yang tepat kita bisa menghemat 20,336 liter bahkan 60.000 liter air atau sama dengan 67 bathub."
"So, what are we waiting for?" tanyanya.
<more>
Memanen air hujan merupakan alternative sumber air yang sudah dipraktekkan selama berabad-abad di berbagai negara yang sering mengalami kekurangan air (Chao-Hsien Liaw & Yao-Lung Tsai, 2004).
Air hujan yang dipanen dapat digunakan untuk multi tujuan seperti menyiram tanaman, mencuci, mandi dan bahkan dapat digunakan untuk memasak jika kualitas air tersebut memenuhi standar kesehatan (Sharpe, William E., & Swistock, Bryan, 2008; Worm, Janette & van Hattum, Tim, 2006).
Secara ekologis ada empat alasan mengapa memanen air hujan penting untuk konservasi air (Worm, Janette & Hattum, Tim van, 2006), yaitu:
1. Peningkatan kebutuhan terhadap air berakibat meningkatnya pengambilan air bawah tanah sehingga mengurangi cadangan air bawah tanah. Sistem pemanenan air hujan merupakan alternatif yang bermanfaat.
2. Keberadaan air dari sumber air seperti danau, sungai, dan air bawah tanah sangat fluktuatif. Mengumpulkan dan menyimpan air hujan dapat menjadi solusi saat kualitas air permukaan, seperti air danau atau sungai, menjadi rendah selama musim hujan, sebagaimana sering terjadi di Bangladesh.
3. Sumber air lain biasanya terletak jauh dari rumah atau komunitas pemakai. Mengumpulkan dan menyimpan air di dekat rumah akan meningkatkan akses terhadap persediaan air dan berdampak positif pada kesehatan serta memperkuat rasa kepemilikan pemakai terhadap sumber air alternatif ini.
4. Persediaan air dapat tercemar oleh kegiatan industri mupun limbah kegiatan manusia misalnya masuknya mineral seperti arsenic, garam atau fluoride. Sedangkan kualitas air hujan secara umum relatif baik.
Untuk memenuhi permintaan air yang persediaannya semakin terbatas, diperlukan upaya konservasi air. Memanen air hujan merupakan salah satu metode konservasi air yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam rumah tangga.
Upaya konservasi air memerlukan komitmen dari semua pihak terhadap isu keberlanjutan air. Apabila memanen air hujan dipraktekkan secara berkesinambungan akan dapat membantu memelihara keberlanjutan air dan keberlanjutan lingkungan sebagai pendukung peri-kehidupan generasi sekarang dan yang akan datang.