Oleh: Mushlihin
ESQNews.id, JAKARTA - Saya dimohon memberikan materi tentang motivasi belajar kepada peserta Fortasi (Forum Ta'aruf dan Orientasi Siswa) SMP. Tujuannya supaya siswa tidak terlalu gaduh, tidak rakus makan, dan tidak tidur melulu saat belajar.
Saya lantas menyapa peserta didik yang sedang berlesehan alias duduk di atas karpet hijau dalam perpustakaan. Tanpa meja kursi, tapi mereka tertib sekali. Saya pun menyuruhnya membuka buku tulis. Saya juga memohonnya menulis nama dan alamat serta menjawab pertanyaan.
Pertanyaan pertama, apa motivasi belajar kalian? Jawabnya agar pandai, mengerti, pintar, mendapatkan ilmu yang manfaat, cerdas, bertambah wawasan, banyak teman, sukses, dan membanggakan orang tua.
Pertanyaan kedua, di mana dan kapan kalian belajar? Tempat belajarnya rerata di rumah. Ada juga yang di sekolah. Bahkan, ada yang lebih suka belajar di masjid. Waktunya malam, subuh, pagi atau siang. Cara belajar yaitu membaca, mendengarkan, menulis, atau menonton.
Pertanyaan ketiga, Mengapa kalian memilih belajar di SMP? Alasan mereka ke SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng beragam. Misalnya disuruh ortu, sambil mondok, dekat, dorongan kakak, diajak teman, mencari ilmu, kemauan sendiri, bahkan karena bingung mencari sekolah.
Pertanyaan keempat, Pelajaran apa yang tidak kalian sukai? Peserta didik umumnya tidak menyukai matematika. Sedangkan beberapa murid tidak menyukai Bahasa Arab, PPKn, IPA, dan Bahasa Indonesia. Adapun Bahasa Inggris hanya satu yang tak menyukainya.
Pertanyaan kelima, Bagaimana saran kalian terhadap lingkungan sekolah? Mereka menghendaki SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng supaya dilengkapi UKS, laboratorium, lapangan bola, pelajaran TIK , tenis meja, ekstra sepak bola, basket, badminton, kantin, taman, tata boga, kipas angin, dan kamar mandi yang memadai.
<more>
Selanjutnya saya memanggil peserta secara acak untuk membacakan jawabannya di depan kelas. Peserta didik tidak terlalu banyak berbicara yang tidak bermanfaat, dan tidak sambil makan, serta tidak terlena dalam tidur.
Saya sangat senang. Apalagi saya pernah membaca kata mutiara Ibrahim An-Nakha'i, "Sesungguhnya yang banyak mencelakakan umat terdahulu adalah faktor terlalu yakni terlalu banyak kalam (omong), terlalu rakus makan, dan terlena dalam tidur."