NEWS
ESQNews.id, JAKARTA - Ada moment spesial dan epic di hari Senin tanggal 24 Maret 2025, karena bertepatan dengan tiga milad sekaligus dalam satu waktu yaitu ESQ Business School yang ke-12, UAG University yang ke-1 serta Foundernya ESQ Corp Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian yang ke-60.Semuanya dilaksanakan di Menara 165 Jakarta serta Zoom Meeting dengan mengusung tema "Stay Optimistic Towards Indonesia 2045", Empowering Future Leaders Advancing into Industry 5.0. Lebih istimewa lagi, hadir Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (Dewan Penasehat UAG University) sebagai narasumber untuk memberikan Studium Generale dengan tema "Building Smart Ecosystems: Harnessing Industry 5.0 for Inclusive Growth" kepada para mahasiswa UAG University dan ESQ Business School.Serta Vikra Ijas (Founder KitaBisa.com) bersama Rendi Ferdiansyah (Country Lead MobiSaturn Indonesia, SEA, Alumni UAG University) selaku pembicara untuk memberikan Studium Generale dengan tema "AI & Industry 5.0: How Gen Z is Shaping The Future."Lalu tampak hadir sederet para tokoh berpengaruh di Indonesia seperti Laksamana TNI (Purn) Dr. Ade Supandi (Dewan Penasehat UAG), Komjen. Pol (Pur) Dr. Boy Rafli Amar (Wakil Ketua Dewan Pembina FKA ESQ, Dr. Aries Muftie (Dewan Penasehat UAG), Prof. Dr. dr. fasli Jalal (Ketua Dewan Penasehat UAG), Ir. Priyantono Rudito, M.Bus., Ph.D (Dewan Penasehat UAG) serta masih banyak lagi.Moment yang euforianya maha dahsyat tersebut merupakan sebuah perjalanan UAG University & 12 tahun ESQ Business School yang bukan sekadar angka, tapi bukti perjalanan menuju masa depan Indonesia yang gemilang.Bersamaan dengan itu, salah satu moment dari serangkaian kemeriahan acara hari ini adalah Ary Ginanjar memberikan sertifikat SKID Method kepada para dosen UAG University dan ESQ Business School.Para dosen yang mendapatkan sertifikat tersebut atas dasar buah keberhasilan mereka yang menuntaskan 13 mata pelajaran yang sudah ditempuh selama 6 bulan.Dan sekarang mereka sudah menjadi dosen yang memiliki kemampuan Deep Teaching, Dosen yang memiliki kemampuan Deep Learning, Dosen yang memiliki kemampuan Transformational Leadership yang mampu mengajarkan bukan Outside-In tetapi Inside-Out Teaching.Ary Ginanjar sampaikan, "Hari ini adalah Dies Natalis ESQ Business School yang ke-12 dan UAG University yang pertama. Di hari ini juga kami dari manajemen memberikan sertifikat khusus yang disebut dengan SKID Method. Apakah SKID Method? Saya kira ini pertama kali di Indonesia. Alasannya adalah karena kita tahu mata kuliah-mata kuliah yang ada di seluruh Indonesia bahkan dunia, sudah ada di Chat GPT. Bahkan peran-peran guru dosen akan terancam digantikan dengan AI serta banyak profesi lainnya. Begitu juga teknologi akan terus berganti. Ilmu pengetahuan yang hari ini kita pelajari belum tentu akan dipakai ke depannya.Maka kuncinya adalah bukan hanya pada kekuatan kurikulum, tetapi pada guru dan dosennya. Guru dan dosen yang mampu menggali potensi para mahasiswa untuk melahirkan pemikiran baru, konsep baru, ide-ide baru.Ada yang menamakan bahwa metode pengajaran ini disebut dengan Deep Teaching atau Deep Learning. Ada juga yang menamakan konsep pengajaran ini adalah Transformational Learning.Sedangkan ESQ atau UAG University menamakannya adalah Inside-Out Teaching. Jadi bukan Outside-In, bukan dari luar kemudian dikasih ke siswa atau mahasiswa. Tapi justru kita balik Inside-Out (dari dalam menuju ke luar). Apakah yang dari dalam itu? Dari Super Intellectual Intelligence, menurut Pak Habibie. <more>Tetapi kalau ESQ menamakannya Inner Voice (nilai-nilai suara hati terdalam) yang berisi tentang kemajuan, kesejahteraan, keadilan dan juga nilai-nilai mulia yang melahirkan sains. Contohnya keinginan untuk melayani, melahirkan ilmu kedokteran. Keinginan untuk menata dan mengatur, melahirkan ilmu IT. Keinginan untuk melakukan efisiensi, maka adalah teknik industri.Sehingga tidak cukup lagi dosen atau guru hanya mengajarkan pendidikan-pendidikan yang ada di Chat GPT. Tetapi bagaimana melahirkan mahasiswa yang memiliki kreativitas untuk melahirkan pemikiran- pemikiran baru. Dulu orang tidak pernah mengenal apa yang disebut dengan FB, Google, Kitabisa.com. Dari mana keinginan Kitabisa.com itu lahir? Kebetulan ada Mas Vikra di sini. Karena kepedulian kepada sesama dan akhirnya melahirkan sebuah platform kelas dunia yang disebut dengan Kitabisa.com. Nah itu semua lahir dari dalam hati, dari kepekaan, kepedulian. Contoh lagi karya dari mahasiswa UAG University, ESQ Business School yaitu platform Teman curhat. Teman curhat ini dirancang atas dasar karena kepedulian akibat dari meningkatnya angka bunuh diri di kalangan pelajar. Kemudian stress, mental illness. Maka lahir rasa empati. Empati adalah fungsi kecerdasan kedua yaitu emotional intelligence. Dimana itu menjadi sebuah sinyal lalu dikirimkan kepada spiritual intelligence (menolong) dan menolong adalah nilai-nilai dari asmaul husna atau fitrah. Tetapi itu tidak cukup hanya spiritual, tidak cukup hanya empati. Tetapi harus diwujudkan dengan kreativitas. Nah kreativitas tersebut juga tidak cukup, harus didefinisikan dalam dimensi intelektual.Kepedulian Kitabisa.com dan kepedulian Teman Curhat itu harus diwujudkan dengan teknologi. Maka lahirlah intelektual. Dan semuanya harus memberikan (D)ampak. Maka lahirlah metode pengajaran yang disebut SKID. Dari (S)piritual (dalam hati) lalu keluar menjadi (K)reatif, keluar lagi (I)ntelektual dan berujung keluar kepada masyarakat atau (D)ampak.Inilah mata pelajaran SKID Method (Inside-Out Teaching) atau Deep Teaching, Deep Learning, Transformational Teaching. Inilah persembahan dari UAG University dan ESQ Business School di hari ulang tahunnya untuk persembahan kepada masyarakat."Sekilas info, Modul Pelatihan SKID (Spiritualitas, Kreativitas, Intelektualitas, Dampak) terdiri dari Living The Grand Why, Facilitating Skill, Public Speaking Skill, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual (Kaji Buku ESQ 1), Rahasia Sukses Membangun ESQ Power (Kaji Buku ESQ 2), The Power of Growth Mindset.Kemudian ESQ 3.0 Coaching Certification, Coaching 'CCRP' for Performance, TalentDNA Coaching for Performance, ToT Skema KKNI Level 2 (Perancangan Program/Modul), ToT Skema KKNI Level 3 (Pelaksanaan Program), ESQ Neuro Linguistic Program (NLP), Supervisory Leadership Be A Leader Who Matters.Ary melanjutkan, "Contoh lagi, banyak sekali orang pinter tetapi mengajarnya bermasalah. Semakin tinggi ilmunya, semakin bingung muridnya. Karena itu banyak sekali kalau dia sudah profesor, muridnya malah tidur. Karena ilmunya sudah terlalu tinggi, tapi tidak bisa disampaikan. Karena itu di UAG University semua dosen belajar Facilitating skill kelas dunia.Mereka juga bukan hanya bicara, tetapi bagaimana mereka mampu menyampaikan pikirannya dengan baik. Karena itu mereka belajar Public Speaking skill. Sehingga untuk jadi dosen di sini tidak mungkin sembarangan. Kemudian mereka juga bukan hanya ngajar, tetapi mereka pun mengajarkan Growth Mindset pada saat pelajaran-pelajaran diberikan.Ada fakta bahwa ketikan kita growth mindset akan membuat organisasi, bahkan negara jadi maju. Kemudian mereka juga bisa one to one. Kalau facilitating skill itu one to many. Menariknya lagi, mereka juga bisa mengatasi masalah mental. Atau mungkin ketika anak-anak mahasiswa punya masalah, para dosennya pun belajar dengan sertifikasi Coaching ESQ 3.0.Kemudian mereka juga mampu mengubah mata kuliah menjadi performance. Karena itu para dosen diajarkan metode mengajar yang disebut dengan Coaching for Performance. Jadi bayangkan susahnya jadi dosen di sini. Dan kemudian mereka juga mampu mengembangkan pikiran menjadi pemikiran baru, konsep baru, karena itu disebut dengan Coaching CCRP. Jadi bagaimana secara kontekstual kemudian mereka juga bisa menyambungkan relationship dan seluruhnya itu adalah bagaimana menumbuhkembangkan otak atau pikiran baru.Mereka belajar juga tentang TalentDNA coaching dan diberikan tools yaitu bagaimana melakukan penelusuran minat bakat para mahasiswa dan mengajar berdasarkan minat bakat.Tentu saja, mereka juga mendapatkan pelajaran ToT Skema KKNI Level 2 (Perancangan Program/Modul), ToT Skema KKNI Level 3 (Pelaksanaan Program). Bahkan mereka pun belajar tentang ESQ Neuro Linguistic Program (NLP). Dengan NLP, kita jadi tahu caranya bagaimana mengajar supaya mahasiswa bisa tetap semangat, tidak ngantuk, mahasiswa bisa tetap fokus dan lainnya.Kemudian mereka juga belajar bukan membuat Anda hanya sekedar menjadi staff. Tapi Anda dicetak untuk menjadi leaders. Karena itu mereka belajar leadership yang disebut dengan Supervisory Leadership Be A Leader Who Matters.Tentu saja, mereka juga pada akhirnya belajar ilmu 165. Karena mereka harus mengajarkan tidak hanya IQ, EQ, SQ tetapi juga religious. Inilah hasil 13 mata pelajaran yang sudah ditempuh selama 6 bulan.Dan sekarang mereka sudah menjadi dosen yang memiliki kemampuan Deep Teaching, Dosen yang memiliki kemampuan Deep Learning, Dosen yang memiliki kemampuan Transformational Leadership yang mampu mengajarkan bukan Outside-In tetapi Inside-Out Teaching.Ada pepatah dari dosen-dosen UAG University dan ESQ Business School bahwa mahasiswa bukanlah ember yang harus diisi, tapi api yang harus dinyalakan. Selamat ulang tahun ESQ Business School ke-12 dan UAG University yang pertama."