Selasa, H / 14 Mei 2024

Setahun Sudah Larangan Kantong Plastik di Bogor, Ini Hasilnya!

Rabu 22 Jan 2020 09:34 WIB

Reporter :Titin Nuryani L. Wiyono

Bima Arya kampanye larangan kantong plastik di Bogor.

Foto: pojoksatu


ESQNews.id, BOGOR - Inisiatif Bima Arya, wali kota Bogor, yang melarang penggunaan kantong plastik di seluruh pusat perbelanjaan di kota itu sudah genap berjalan satu tahun.

Target dia adalah mengurangi sampah plastik hingga 1,7 juta ton, atau setengah dari yang dihasilkan kota Bogor. Bima mengakui kebijakan yang dia keluarkan belum signifikan mengurangi limbah plastik.

Tapi, bagi Bima, setidaknya dia sudah memulai suatu gerakan. Gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya limbah plastik bagi ekosistem lingkungan. Gerakan yang menginspirasi daerah lain untuk melakukan kebijakan serupa.

<more>

Dampak paling besar adalah bahwa kebijakan ini menginspirasi wilayah lain. Dilansir dari Anadolu Agency, Bima Arya mengatakan “Jadi saya banyak diundang oleh kota-kota lain untuk berbagi pengalaman bagaimana akhirnya kita bisa meng-goal-kan aturan yang sebetulnya banyak tantangan ini. Jadi dari sekitar 24 minimarket yang ada di kota bogor dihitung dari kontribusi mereka terhadap sampah plastik di kota bogor itu kita sudah berkurang hampir setengah ton per hari. Sangat signifikan jika kita bandingkan jumlah keseluruhan sampah di kota bogor yang bisa mencapai antara 450-500 ton."


Pasar Tradisional Juga Akan Diterapkan Larangan Kantong Plastik
Bima Arya juga mengungkapkan bahwa ia menunggu penerapan larangan kantong plastik di pasar tradisional, "Kita targetkan akhir tahun ini, kita berharap ada perwali yang bisa lebih maju lagi untuk melarang kantong plastik di pasar tradisional. Yang paling terasa bagi kami sebenarnya bukan terkait aspek teknis di lapangan terkait pengurangan sampah plastik, tapi jauh lebih dalam, jauh lebih besar lagi adalah dampak sosial terhadap perilaku warga. Dan ini sangat positif," ujar Bima Arya.

Dia mengharapkan gerakan ini bukan hanya kampanye soal pengurangan limbah plastik, tapi lebih jauh pada gerakan budaya untuk tidak membuang sampah sembarangan – seperti kebiasaan orang Indonesia pada umumnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA