Minggu, H / 19 Mei 2024

Melahirkan dalam Air? Siapa Takut!

Rabu 04 Jul 2018 16:37 WIB

Santi Rahmawati

seorang ibu melahirkan dengan metode waterbirth

Foto: pinterest

ESQNews.id -  Melahirkan adalah suatu hal yang sangat berarti bagi seorang wanita, walaupun harus merasakan sakit yang luar biasa dan tak jarang sang ibu harus bertaruh nyawa agar dapat melahirkan bayinya dengan selamat.

Salah satu metode melahirkan yang mulai banyak digunakan oleh ibu hamil adalah waterbirth atau melahirkan di dalam air. Semakin banyak wanita memilih untuk bersalin dan melahirkan dalam air, jadi penting untuk memahami manfaat dan risiko yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi mereka yang baru lahir.

Dilansir melalui Channel News Asia, Dr Elizabeth R. Cluett dari University of Southampton di Inggris melakukan penelitian atas efek berendam di air selama persalinan menggunakan informasi dari 15 penelitian dan melibatkan total 3.663 wanita.

Hasil penelitian tersebut tidak ditemukan bukti bahwa perendaman meningkatkan efek yang tidak diinginkan pada bayi atau wanita, terlepas dari tahap persalinan saat perendaman berlangsung.

Thomas G. Poder salah satu peneliti dari  Universitas de l'Estrie-CHUS, Sherbrooke, Quebec, Kanada mengatakan bahwa waterbirth aman jika dikelola dengan benar dan bisa menjadi ini  pilihan yang dapat ditawarkan kepada para ibu.

Dr Megan Cooper, peneliti dan dosen dalam kebidanan dan keperawatan di University of South Australia di Adelaide baru-baru ini mensurvei bidan mengenai pengalaman melahirkan menggunakan air hangat mereka dan tahun lalu menganalisis kebijakan dan pedoman Australia untuk pencelupan air selama persalinan. 

"Perendaman air untuk persalinan dan kelahiran adalah pilihan yang aman bagi wanita dan memiliki risiko komplikasi rendah. Karena keduanya merupakan metode penghilang rasa sakit dan mode kelahiran alternatif, perendaman air dikaitkan dengan hasil positif yang jauh melampaui fisik. Tidak hanya dukungan imersi air pada wanita untuk mencapai persalinan dan kelahiran fisiologis tanpa obat, tetapi wanita biasanya memiliki pengalaman melahirkan yang lebih positif," ungkapnya.

"Ada peningkatan permintaan untuk pilihan perawatan yang dapat menawarkan alternatif perempuan untuk analgesia farmakologis dan meningkatkan kemungkinan memiliki kelahiran fisiologis normal," lanjutnya. 

Sampai saat ini penelitian tersebut terus-menerus menunjukkan bahwa tidak ada risiko tambahan bagi wanita atau bayi.



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA