NEWS
ESQNews.id, JAKARTA - MarkPlus Corp (M-Corp) resmi membuka kembali The 12th Jakarta Marketing Week dengan mengusung tema 'Human + Tech = Impact' yang digelar tiap tahun di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu malam, 15 Mei 2024.
Turut mengundang sejumlah menteri, pemimpin perusahaan, asosiasi, pekerja seni, dan tokoh masyarakat. Selain itu, JMW 2024 juga dihadiri berbagai peserta yang berasal dari kalangan bisnis, para pemasar, praktisi, profesional, mahasiswa, dan berbagai komunitas, selain pengunjung Mall Kota Kasablanka yang merupakan salah satu mall dengan jumlah kunjungan tertinggi di Indonesia.
Masih dalam rangkaian acara, di tanggal 18 Mei 2024, Pendiri sekaligus Ketua M-Corp Hermawan Kartajaya juga hadir menjadi saksi atas penyerahan sertifikat kerjasama antara MarkPlus Institute dengan Universitas UAG dalam program Mini Executive MBA in Islamic Marketing.
Sertifikat MoU telah ditandatangani oleh Dr. Jacky Mussry (CEO of MarkPlus Institute) dan Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder of ESQ/Pendiri Universitas UAG).
Di waktu yang bersamaan juga, dilakukan simbolis launching buku "Winning in Life and The After Life" a book by Taufik (Deputy Chairman M-Corp), Ardhi Ridwansyah (COO MarkPlus Institute) dan Melati Arum Ekasari (Author).
"Berawal dari kunjungan saya ke ESQ atau Menara 165 sehingga melahirkan kerjasama ini. Karena saya tertarik bahwa Pak Ary mengejar Values (nilai-nilai) hidup bukan sekedar Value (materi). Bisa dibuktikan adanya mesjid 3 lantai di Menara 165, di lantai 27 paling atas.
Padahal gedung-gedung lain membuat lantai paling atas seperti restoran dan lainnya. So, saya senang sekali kita bisa kerjasama semoga terus berlanjut untuk meneruskan visi misi kita soal marketing," papar Hermawan.
Lebih lanjut, "Bekerjasama dengan Universitas UAG terutama di spiritual marketingnya. Sehingga kami bisa men-share the true islam yang sebenarnya."
Sebagai info, sinergi ini dilatarbelakangi oleh MarkPlus Inc. yang memperkenalkan M-Islamic sebagai product penting, sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Menariknya, langkah ini bukan semata-mata tentang bisnis dengan semangat dan tekad yang kuat, M-Islamic telah melaksanakan beragam inisiatif untuk mendukung visi ini.
Melalui kemitraan dengan masyarakat ekonomi islam dan komite keuangan nasional syariah ini sebagai kepedulian MarkPlus terhadap praktek bisnis yang beretika, serta keinginan untuk mengembangkan dan mempromosikan aktivitas bisnis yang berlandaskan nilai-nilai islami.
Visi misi itu sejalan dengan Universitas UAG. Sebuah perguruan tinggi yang fokus pada keseimbangan tiga kecerdasan yakni intelektual (IQ), emosional (EQ) dan spiritual (SQ) ini merupakan terobosan Ary Ginanjar setelah berkiprah lebih dari 24 tahun dalam pembangunan karakter di Indonesia bahkan manca negara. Ary mengatakan prihatin, atas krisis multidimensi yang terjadi pada bangsa Indonesia belakangan ini.
Sejak tahun 2000, Ary Ginanjar sudah menekankan pentingnya kecerdasan emosional dan spiritual bagi kesuksesan seseorang, seperti yang dituliskannya dalam buku ESQ, Rahasisa Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jika sebelumnya konsep pemikiran tersebut disampaikan melalui berbagai jenis training maka kali ini diformulasikan dalam lembaga pendidikan formal yaitu Universitas UAG.
Selain MoU dan launching buku, Ary Ginanjar juga diundang sebagai narasumber talkshow dengan tema sesuai judul buku i-Marketing yakni Winning in Life and The After Life.
Maka dalam kesempatannya, di acara ini Ary membawa mahasiswa dan dosennya. Karena di Universitas UAG ada mata kuliah yang berkaitan dengan moment kali ini yakni Kepemimpinan Lintas Budaya, Pemasaran Digital dan Perancangan Bisnis.
"Winning in Life and The After Life, menurut saya pertama di dunia, karena belum pernah saya melihat konsep ini. Dan mengingatkan saya kepada sebuah kalimat dari Nabi Muhammad bahwa definisi orang yang cerdas yaitu orang yang ingat mati.
Sehingga i-Marketing ini adalah konsep cerdas Pak Hermawan Kartajaya MarkPlus. Sebuah konsep yang menggambarkan kemenangan bukan hanya di dunia melainkan akhirat," jelas Ary mengawali sesinya.
Sekilas sinopsis dari buku i-Marketing yakni menawarkan kajian yang membahas rahasia sukses merek-merek syariah berdasarkan konsep-konsep original MarkPlus yang telah dikembangkan, termasuk konsep pemasaran terbaru yang mengadposi aplikasi kecerdasan buatan di dalam bisnis dan mengintegrasikan dengan nilai-nilai spiritual islam yang rahmatan lil alamin. Perpaduan konsep kontemporer dan hasil riset akan menjadikan buku ini sebagai panduan yang praktis bagi para pelaku bisnis syariah.
"Bicara tentang i-Marketing tentu kita harus tahu 3 hal yaitu message (pesan marketing apa yang ingin kita sampaikan), method (bagaimana metodeloginya dalam melaksanakan komunikasi). Kalau baca buku Pak Hermawan ada 5 point yakni data-driven marketing, predictive marketing, contextual marketing, augmented marketing and agile marketing.
Dan mengapa kerjasama dengan ESQ? Karena ESQ bicara tentang The Messenger. Kami mensupport program i-Marketing dari segi humannya. Memberi knowledge harus seperti apa orang-orang yang menjalankan i-Marketing ini.
Jadi Messenger-nya harus memiliki pandangan yang sama dengan bukunya. Lalu methodnya sudah ada yang 5 point tadi. Sehingga otomatis message-nya tersampaikan dengan baik," tutur Ary, yang dikenal sebagai Tokoh 4 in 1 itu.
Katanya, ketika kita bicara soal i-Marketing sesuai dengan judul bukunya maka kita tidak bisa lepas dari The Character of Prophet Muhammad yakni Fathonah (cerdas), Amanah (dapat dipercaya), Sidiq (jujur) dan Tabligh (menyampaikan amanah).
"Karena Nabi Muhammad mengajarkan 4 hal tersebut salah satunya Tabligh adalah marketing atau kemampuan untuk komunikasi tetapi penyampainya harus amanah, harus sidiq (disampaikan dengan ucapan-ucapan yang benar) dan fathonah (harus punya ilmu pengetahuan yang cukup)," papar Ary.
Untuk itulah, katanya, dibutuhkan niat yang lurus ketika kita menjalankan i-Marketing yakni strong why, big why dan grand why. Ketika strong why itu bicara soal uang, big why yaitu yang penting korporasi yang terdepan. Tetapi ketika bicara grand why yakni memberikan kontribusi kepada seluas-luasnya untuk kepentingan umat.
Sebelum penutup, hadir juga bersama Ary Ginanjar dan tim yakni Komjel Pol (Purn.) Nanan Soekarna sebagai Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni ESQ.
"Sebagai mak comblang kerjasama ini, saya sangat bahagia, mengapa? Karena dari awal saya selalu berbicara soal Values ESQ itu adalah 165 dan 7 Budi Utama (Jujur, Tanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, Peduli) karena sudah grand why.
Mudah-mudahan ini menjadi start point agar kita bersama-sama mengedepankan values. Sehingga after life-nya dapet juga bukan hanya life. Kalau kita memegang values atau nilai maka value atau materinya ikut. Artinya, kalau kita kejar akhirat dulu maka dunia ikut. Namun kalau kita kejar dunia dulu, maka akhiratnya luput."