ESQNews.id, JAKARTA – 24 Agustus 2020, diselenggarakannya acara Resepsi Penyambutan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Ilmu Komputer (STIMIK) ESQ. Mengusung tema Being An Agile Leader in New Normal Era yang dilaksanakan secara online.
Disambut langsung oleh Ketua STIMIK ESQ. Mengawalinya dengan memperingati Kemerdekaan Indonesia yang ke-75. Bahwa saat ini Indonesia kembali ke titik 0. Bahkan seluruh dunia, karena penyebaran Covid-19.
Menyadarkan kita semua khususnya para mahasiswa. Sebagai peringatan bahwa mereka tak hanya mengalami tantangan jangka panjang. Namun waspada dengan tantangan jangaka pendek. Harus bisa mengantisipasi dalam kondisi apapun, kapan pun dan dimana pun.
<more>
“Tantangan itu nyata kepada mahasiswa. Mahasiswa baru harus memliki kesiapan. ESQ akan membantu perkenalkan prinsip 165. Melalui kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Juga keyakinan dan kesadaran yang ditanamkan oleh setiap individu,” kata Leli Deswindi kepada 170 orang peserta webinar.
Kemudian, di antara ratusan Mahasiswa Baru (Maba) STIMIK ESQ hadirlah Agus Setya Budi selaku Ketua L2DIKTI- Wilayah 3.
Bertanya kepada para Maba, bagaimana menglola perubahan saat ini sehingga menjadi kekuatan yang positif dalam menghadapi Covid-19? Apa yang harus dilakukan?
Salah satunya harus memiliki pemimpin yang super Agile. Mereka yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
. People Agility, mampu bekerja sama yang baik dengan siapapun. Maka pekerjaan akan efektif.
. Change Agility, mampu beradaptasi dalam kondisi apapun.
. Result Agility, mampu berprestasi dalam keadaan apapun.
. Mental Agility, mampu bertahan dalam keadaan tekanan mental apapun.
. Learning Agility, mampu memahami dan mempelajari hal beru dengan cepat.
Pernah dengar atau tahu tentang quote dari Mahatma Gandhi? Seperti ini "Hiduplah seakan-akan kamu akan mati besok. Belajarlah seakan-akan kamu akan hidup selamanya."
“Maka di era yang tidak menentu ini dibutuhkan orang yang agile. Saya yakin Maba di STIMIK ESQ mempunyai ciri-ciri di atas yang sudah saya sebutkan. Dan termasuk mahasiswa yang super agile,” jelasnya.
Ia pun menambahkan cara supaya bisa survive. Sebuah kemampuan mengidentifikasi masalah atau peluang. Yang kemudian bergerak dengan berbagai langkah untuk menindaklanjuti persoalan. Bisa beradaptasi dengan semua kondisi. Sehingga mencapai tujuan yang diinginkan.
Khususnya di lingkup ESQ Business School dan ESQ School of Technology. Yang didesain untuk mempersiapkan pemimpin masa depan yang menguasai bisnis & teknologi. Serta memiliki karakter yang unggul.
Setelah pembekalan dan pengenalan awal di kampus ESQ tersebut. Acara masih berlanjut, yaitu proses pelantikan dan pembacaan janji mahasiswa secara simbolis. Juga penyematan jas almamater, diwakilkan oleh M. Hilmi Bayhas Fajri (Prodi Manajemen), Khaira Isyara (Prodi Ilmu Komputer), M. Nur Alif (Prodi Sistem Informasi), dan Salam Salim (Kelas Karyawan).
