Senin, H / 29 April 2024

Mohammad Nuh Bicara Modal Gapai Indonesia Emas 2045

Selasa 18 Aug 2020 15:02 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA (Menteri Pendidikan Nasional Indonesia 2009 – 2014)

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Webinar kampus dengan tema tetap optimis menempuh jalan terjal menuju kejayaan Indonesia emas 2045, telah terlaksana dengan lancar. Dihadiri oleh 170 Perguruan Tinggi, Rektor se-Indonesia, Direktur kampus, Guru besar UGM, Ketua Sekolah Tinggi, Ketua dan pengurus yayasan pendidikan/sederajat, Wakil Rektor atau Direktur, Dekan, Civitas Akademi di Kampus.


Dipandu oleh 2 Narasumber yang ahli di bidangnya, Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian dan Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA. Mereka berbicara tentang penjajah yang bernama Covid-19.


<more>


Yang memaksa kita untuk berubah atau bertransformasi. Salah satunya dalam hal dunia pendidikan dan ekonomi.


“Pendidikan itu seperti menyiapkan landasan pacu (run way) lebih panjang dan lebih besar dibanding pesawatnya,” papar Mohammad Nuh dalam Webinar Kampus ESQ Business School (18/8/20).


Penutupan sekolah maupun kampus akibat pandemik berdampak pada 68 juta anak. Membuat kita harus meng-efektifkan kegiatan belajar di rumah.


Sumber pembelajaran utama harus tetap aktif. Daring (Cyber Space) menjadi salah satu solusi. Dengan syarat ketersediaan infrastuktur digital, readiness, dan biaya komunikasi yang terjangkau.




“Adanya Covid-19, membuktikan runtuhnya ke-akuan dan kuatnya ke-kitaan. Perlu melakukan transformasi dari SAYA, menjadi KAMI dan menjadi KITA,” lanjutnya.


Ia juga beberkan tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia serta perkembangan GNI per Capita Indonesia, sebagai berikut:




“Meskipun jalan menuju kejayaan Indonesia 2045 semakin terjal. Namun kita harus tetap optimis dengan kerja keras, kebersamaan dan senantiasa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa. We can lose in battle, but we have to win in war,” jelas Ketua Majelis Wali Amanat ITS itu.


Lalu bagaimana cara menghantarkan kejayaan Indonesia 2045? Berikut paparannya:


1. Demographic Dividend: Masa puncak populasi usia produktif 2021-2036. Setelah itu menurun dan memasuki aging society. Kalau tidak berkualitas justru menjadi bencana demografi. Anak muda yang yang berkualitas menjadi ‘penentu’ masa depan Indonesia dan pendidikan sebagai kata kunci.


2. Digital Dividend: Kemampuan menjadikan teknologi sebagai supporter, driver, enabler atau transformasi akan memiliki dampak yang berbeda.


3. Indonesia Values: Nilai kesejarahan ‘kejuangan’, khittah dan uniqueness sebagai bangsa.


Tak cukup hanya itu, dalam menyiapkan generasi emas untuk melunasi janji kemerdekaan yaitu harus:


1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

2. Memajukan kesejahteraan umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa (Pendidikan sebagai penghela utama)

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia


Disambung dengan menyempurnakan modalitas kecerdasan:

1. IQ (Intelektual) + EQ (Emosional) + SQ (Spiritual) (kecerdasan bersumber dari potensi manusia)

2. DQ (Digital Quotient) kecerdasan bersumber dari potensi teknologi

3. IndQ (Ind Quotient) Kecerdasan bersumber dari Nilai Ke-Indonesiaan


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA