ESQNews.id, JAKARTA – Di akhir bulan April 2021, banyak
sekali kisah, berita yang menarik perhatian publik. Entah dari ranah ESQ,
Nasional, BUMN, berita terkait kerjasama dengan awak media lain, hingga dengan
selebriti dan tokoh Indonesia.
Namun, ESQNews.id hanya akan mengambil tiga artikel
terpopuler saja seperti biasanya dalam sepekan terakhir.
Tiga artikel dengan minat baca terbanyak hingga Senin (26/4/2021) di antaranya berjudul:
1. Rapor Tahap 3 Implementasi AKHLAK di BUMN
2. Kenali & Atasi Kecemasan Berlebihan (Anxiety Disorder)
3. Omset Miliaran, Rahasia Bisnis Keripik Singkong Maicih
Menjelang 1 tahun setelah diresmikannya AKHLAK sebagai core
values di seluruh Kementerian BUMN, ACT Consulting kembali merilis laporannya.
Menurut Lembaga yang turut membantu merumuskan core values tersebut, sampai
saat ini baru ada 41 BUMN saja yang telah melakukan pemetaan budaya kerja
berdasarkan AKHLAK. Padahal semakin banyak BUMN dan anak perusahaannya yang
melakukan pengukuran dan pemetaan terhadap budaya kerja, maka akan makin
memberikan gambaran menyeluruh tentang AKHLAK BUMN.
Selengkapnya di sini: http://esqnews.id/berita/rapor-tahap-3-implementasi-akhlak-di-bumn
Orang yang mengalami kecemasan berlebihan kerap kali merasa
khawatir dan takut yang berlebihan secara terus-menerus. Seiring berjalannya
waktu, gangguan kecemasan ini bisa bertambah parah dan mengganggu kualitas
hidup penderitanya.
Apabila tidak mendapatkan penanganan, penderita gangguan
kecemasan yang merasakan kecemasan berlebihan bisa mengalami kesulitan dalam
menjalani aktivitas sehari-hari, menurunnya performa kerja atau prestasi
belajar di sekolah, dan juga kesulitan untuk menjalani interaksi sosial dengan
orang lain.
Selengkapnya di sini: http://esqnews.id/berita/kenali-atasi-kecemasan-berlebihan-anxiety-disorder
Siapa yang tak mengenal keripik singkong Maicih? Orang
menyebutnya sebagai “Keripik Setan” Maicih, yang didirikan oleh Reza Nurhilman,
pemuda asal Bandung, saat usianya 23 tahun. Saat itu, ia mendirikan UKM ini
dengan menggandeng produsen keripik lokal di Bandung.
Menurut akun xaham.id, bisnis keripik pedas yang ini dimulai
pada tahun 2008 dengan modal awal Rp 15 juta. Berkat bisnis tersebut, Reza
berhasil meraup omset Rp 800-900 juta per bulan dengan keuntungan Rp 30 juta
per hari.