Rabu, H / 15 Mei 2024

Dirut PT. KAI Kunjungi Menara 165, Bertemu Foundernya Langsung Untuk Bahas Ini!

Senin 11 Sep 2023 10:16 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Tak usah diragukan lagi kolaborasi yang solid antara PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) dengan ESQ (ACT Consulting International). Pasalnya, kedua belah pihak ini sudah kesekian kali bersama-sama adakan berbagai perhelatan.

Untuk lebih mempererat sinergi antara kedua belah pihak, dalam kesempatannya Dirut PT. KAI Didiek Hartantyo serta beberapa rekannya berkunjung ke Menara 165 dan bertemu Foundernya, Ary Ginanjar Agustian.

Pertemuan ini berlangsung pada Jumat, 8 September 2023 di lantai 24, Menara 165, Jakarta.

"Terimakasih atas kehadirannya Pak Dirut bersama tim ke sini. Izin Pak, bukan bermaksud mengajari ikan hiu berenang. Ini hanya saran saja sebagai seorang sahabat, setelah kita diskusi tadi," kata Ary Ginanjar di ruangannya.

Lebih lanjut, "Untuk mengencangkan mur atau baut yang longgar, diperlukan beberapa alat atau cara. Sama halnya dengan SDM kita ketika mulai goyah. Kita sebagai pimpinan tanya ke mereka apa meaning and purposenya bekerja di PT. KAI ini.

Kita juga harus bisa menempatkan posisi mereka sesuai dengan talenta atau potensi unggul dalam dirinya, lalu berikan ke mereka rasa kasih sayang (compassion), tanamkan pikiran yang growth mindset. Setelah itu barulah kita bicara soal strategi bisnis dan lain-lain bersama mereka (insan PT. KAI)."

"Ketika kita bekerja karena punya makna dan tujuannya, kemudian mengaplikasikan core values AKHLAK serta core purpose BUMN untuk Indonesia. Maka, insyaAllah SDM kita berkali-kali lipat energinya, kinerja akan mudah melesat.

Mengingat, beberapa insan PT. KAI yang jujur menemukan serta mengembalikan barang yang bukan halnya. Itu salah satu implementasi dari nilai Amanah. Jadi, orang tak sekedar mengenal PT. KAI sebagai alat transportasi aja, namun memberikan makna atau kesan ketenangan, kesenangan, kenyamanan bagi masyarakat karena memegang nilai-nilai AKHLAK. Jadi legacy KAI," sambung Ary.

Jadi menurutnya, PT. KAI itu tak hanya meng-handle insan atau pegawai PT. KAI saja, namun bisa menginspirasi masyarakat Indonesia. Perubahan (transformasi) itu harus dipaksa dan terpaksa agar nantinya terbiasa (dalam hal positif).





"Apalagi semuanya (terutama insan PT. KAI) dibekali talenta atau potensi yang luar biasa oleh Tuhan. Agar bekerja sesuai dengan passionnya. Namun kerap kali, ada saja orang yang belum sadar atau belum tahu apa talenta dirinya.

Sehingga kami mempunyai program atau Assessment yang dinamakan TalentDNA. TalentDNA adalah metode untuk mengidentifikasi kecenderungan pola perilaku yang terus berulang di berbagai situasi secara alami natural dan spontan. Pola perilaku itu termasuk apa yang kita rasakan pikirkan, dan lakukan sehingga mempengaruhi cara kita merespon dan mengambil keputusan," papar motivator nasional itu.

Disambungkan olehnya, "Ketika kita tahu potensi atau talenta sejati yang ada dalam diri kita maka kita akan mampu memaksimalkannya dalam kehidupan kita, dalam apapun peranan kita dan dalam berinteraksi dengan lingkungan kita, sehingga terhindar dari salah pengertian, ekspektasi berlebih hingga stress yang menyebabkan kita tidak bahagia."

"Mari kencangkan baut yang kendor, dengan TalentDNA, Pak Dirut. Saya melihat power Pak Didiek dan insan KAI yang luar biasa. Sehingga saya yakin, KAI bisa memberikan dampak terhadap kemajuan ekonomi di Indonesia," tutupnya.





Didiek bersama para rekannya dibuat kagum, setelah menyimak ide-ide dari Ary Ginanjar.

"Alhamdulillah, saya mengikuti ESQ ini sudah lama, merasa align (selaras) hatinya dengan Pak Ary. Tanpa terasa ngobrol dengan Bapak, lahirlah inovasi-inovasi baru lagi. Dan ini menjadi support untuk Indonesia Emas 2045," ungkap Didiek sambil tersenyum.

"Saya setuju dengan inovasi-inovasi dari Pak Ary terutama yang TalentDNA. Nanti segera diproses terkait assessmentnya. Karena saya tidak sabar ingin mengencangkan 'baut' dan mengimplementasikan ini di KAI. Agar kekompakan yang terlihat di ESQ bisa menular di KAI," ucap Didiek dengan antusias.

Kemudian, menanggapi perihal bekerja sepenuh hati agar semua happy, ia katakan itu sudah diterapkan di PT. KAI. Salah satunya, peluncuran kereta cepat, selama kurun waktu tertentu tanpa dipungut biaya alias gratis.





"Mengapa saya kasih gratis dalam waktu yang ditentukan? Salah satu tujuannya adalah agar semua masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan wilayah bisa merasakan naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan juga di Asia Tenggara. Pada akhirnya semua orang merasa bahagia.

Sehingga bukan hanya memberikan kebahagian pada diri sendiri atau insan KAI saja, tapi memberikan kebahagiaan ke masyarakat Indonesia di segala penjuru. Dan mereka mendengar PT. KAI bukan soal transportasi saja, namun PT. KAI mampu memberikan sebuah kebahagiaan.

"Karena bekerja itu bukan sekedar bekerja, tapi mempunyai suatu fundamental bekerja untuk menjadi bagian dari ibadah. Setiap yang kita lakukan adalah ada impact - bagi seseorang itu berarti, memberikan value.
Ini bukan sekedar transportasi, tapi pekerjaan kita mengangkut masyarakat.

Untuk itu, datang ke Pak Ary dan beliau ingatkan lagi bahwa pentingnya keseimbangan antara sisi kanan dan sisi kiri (dalam bagan transformational leadership). Artinya, sisi kiri yaitu strategi, sistem, struktur tata kelola dan harus diseimbangkan dengan people (SDM) seperti behavior, mindset, moral, culture dibangun itulah sisi kanannya," tutup Didiek.





Hasil obrolan yang 'daging' itu dilakukan secara santai, sambil menikmati hidangan ringan, dan terselip juga canda tawa dari mereka.

Dari perbincangan hangat tersebut, Ida Hidayati selaku Corporate Deputy Director of Personnel Care, Control and Development PT. KAI tiba-tiba teringat akan kejadian yang ia alami baru-baru ini.

"Saya ditelpon seorang rekan dan dia mengatakan bahwa tamunya ketinggalan tas warna hitam merk the north face di kereta Sancaka Jogja  - Surabaya. Tamunya berangkat dari Jogja dan turun di Mojokerto, tamunya itu seorang bule bernama Mr Jardi.

Singkat cerita, ditelusuri, diperiksa stasiun yang dimaksud itu. Menurut laporan kadaop 8 Surabaya dan angpen 6 bahwa tas ditemukan oleh OTC atas nama Imam dan Yulianto di exa 1 no 11 CD. 

Setelah di cek, isi tasnya ada passport, sejumlah uang rupiah dan euro, dompet, ID dan lain-lain. Tas telah diserahkan kepada petugas penyelia Polsuska di Stasiun Surabaya Gubeng. Sekitar pukul 15.55 waktu setempat tas diterima PAP Stasiun Probilinggo dan diambil sekitar pukul 17.00 waktu setempat oleh Mr. Jardi.

Alhamdulillah, terimakasih ya Rabb, Engkau anugerahkan kepada kami pekerja-pekerja yang amanah," tuturnya dengan haru.

<more>

Sebelum menutup percakapan, Bintarti Widayanti Vice of Development & Delivery Director ESQ mengatakan bahwa, "KAI bukan sekedar Moda transportasi darat, KAI commute hope and faith all citizen. KAI created the system behaviour change for citizen."


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA