Selasa, H / 14 Mei 2024

Fadilat Duha

Jumat 03 Dec 2021 10:22 WIB

Reporter :EDQP

Ilustrasi

Foto: unsplash.com

Oleh: Mushlihin


ESQNews.id, JAKARTA – Sekitar 71 guru dan 664 murid SMPN 1 Karanggeneng mengikuti Jumat religi. Acaranya meliputi salat duha berjamaah di lapangan, zikir dan kultum. Dengan salat duha setiap ruas persendian, tasbih, tahmid, takbir, menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran menjadi sedekah.


Fadlilah lainnya bahwa wad-duha adalah ayat 1 dari 11 ayat  surah ke-93. Artinya demi waktu duha. Matahari naik sepenggalah. Permulaan siang, yang cahayanya enak, sejuk dan tidak panas serta waktu ideal untuk bekerja. Lebih dari itu kita disunnahkan salat duha. Adapula yang membaca surah Makiyah setelah Al-Fajri ini dengan bunyi wad-duha. Lantaran itu pernah dipraktekkan Rasulullah dan termasuk qiraat sab'ah.




Ayat ke-2 berbunyi wal laili idza saja artinya demi malam apabila telah sunyi. Manusia mulai beristirahat dan waktu mustajab untuk bermunajat. Malam yang gelap, senyap, hening adalah gambaran kesedihan karena wahyu lama tidak turun. Tujuannya memberi jeda, supaya Nabi dapat beristirahat.


Ayat ke-3, ma wadda'aka rabbuka wama qala, artinya Tuhan tidak meninggalkan dan membenci Nabi Muhammad. Tuhan hanya meninggalkan orang yang sesat.  Asbabun nuzul ayat ini menurut Jundub, bahwa Rasulullah merasa kurang enak badan karena wahyu terhenti, antara 2-40 hari, sehingga beliau tidak salat tahajud selama dua malam.


Seorang wanita musyrik berkata, "Muhammad, aku melihat setan alias Jibril telah meninggalkanmu. Ayat ini menyiratkan jangan terlalu benci. Sebab Tuhan maha pengasih dan penyayang. Orang kafir tetap diberi rezeki."


<more>


Ayat ke-4, wa lal akhiratu khairul laka minal ula. Sungguh kehidupan akhirat itu lebih baik dari pada dunia. Akhirat itu kekal dan banyak kemuliaan, sedangkan dunia fana dan penuh ketidakadilan. Namun bekerjalah di dunia untuk kebahagiaan akhirat. Ada juga yang menafsirkan bahwa yang kemudian itu lebih baik dari pada yang permulaan. Maksudnya akhir perjuangan Nabi Muhammad akan menjumpai kemenangan, sementara permulaannya penuh dengan kesulitan. Dengan kata lain masa depan harus lebih baik dari masa sekarang.


Ayat ke-5, wa lasaufa yu'tika rabbuka fa tardha, Sungguh kelak Tuhan pasti memberi karunia kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Niscaya Tuhan memberi pahala yang banyak kepada Nabi Muhammad dan umatnya hingga tak ada yang masuk neraka.


Ayat ke-6, alam yajidka yatiman fa awa. Bukankah Tuhan mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Tuhan melindungimu. Muhammad ditinggal mati oleh ayahnya sebelum lahir dan ibunya setelahnya, lalu diasuh oleh kakek dan pamannya.




Ayat ke-7, wa wajadaka dhallan fa hada. Tuhan mendapatimu sebagai seorang yang bingung, untuk mendapatkan kebenaran yang tidak dapat dicapai oleh akal, lalu Tuhan memberi petunjuk atau menurunkan wahyu. Tuhan mendapati Muhammad tidak mengerti tentang kitab, lalu mengajari apa yang tidak diketahuinya. Tuhan menunjukkan syariat yang sekarang kita anut.


Ayat ke-8, wa wajadaka a-ilan fa agna. Tuhan mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan atau miskin, lantas Tuhan memberi kecukupan. Misalnya dengan rampasan perang dan menikahi Khadijah yang kaya raya. Lebih dari itu beliau kaya hati.


Ayat ke-9, fa ammal yatima fala taqhar. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Contohnya mengambil harta miliknya, berbuat buruk, dan merendahkannya. Sebab menghardiknya merupakan orang yang mendustakan agama. Sebaliknya menanggung anak yatim-piatu, dijamin surga dan dekat dengan Rasulullah.


Ayat ke-10, wa ammas sa-ila fala tanhar. Dan terhadap orang yang meminta-minta atau bertanya janganlah engkau menghardiknya. Alias membentaknya karena kefakirannya dan alasan lainnya.


Ayat ke-11, wa amma bini'mati rabbika fa haddis. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan dengan bersyukur. Perlihatkan bekas kenikmatan dalam bentuk keimanan dan cinta dalam  hati, diiringi pujian lisan, dan ibadah anggota badan.


*Guru SMPN 1 Karanggeneng Lamongan


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA