Jumat, H / 17 Oktober 2025

Tadabur Surat Tabbat, Abu Lahab Kualat

Selasa 19 Apr 2022 10:50 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi Mushlihin

Oleh: Mushlihin (Guru SMPN 1 Karanggeneng Lamongan)


ESQNews.id, JAKARTA - Saya baru menahu setelah ikut zoom tadabur, jika nama lain surat Al-Lahab adalah Al-Masad. Sejak kecil saya mengenalnya dengan Tabbat, lantaran merupakan kata unik.  Bunyinya sama, baik dibaca dari depan maupun belakang. Maknanya yaitu merugi, celaka dan binasa. Sebagaimana dialami Abu Lahab bin Abdul Muthalib. Paman Nabi Muhammad ini wajahnya berbinar putih disertai kemerah-merahan laksana kobaran api.


Seluruh tubuh Abu Lahab binasa karena menyakiti Nabi. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah naik ke bukit Shafa dan berseru, "Mari berkumpul pada pagi hari ini." Maka berkumpulah kaum Quraisy. Rasulullah bersabda, "Apakah kalian percaya seandainya saya beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang?" Lantaran Nabi selalu jujur, mereka percaya.


Rasulullah bersabda, "Saya diperingatkan bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang." Abu Lahab menentangnya. Ia bersumpah serapah, "Celaka engkau. Apakah hanya ini engkau mengumpulkan kami? Jika engkau benar, saya akan menebusnya dengan harta dan anak-anak."


<more>


Akibatnya Abu Lahab alias Abdul Uzza benar-benar binasa. Hartanya tidak berguna untuk menyelamatkannya. Usahanya gagal. Anaknya tidak berfaedah. Kedudukannya tidak bermanfaat. Bahkan ia dimasukkan ke dalam api yang berkobar. Ia bakal merasakan panasnya.


Begitu pula dengan istrinya, Umu Jamil ikut celaka atau terkutuk. Lantaran ia menyakiti Nabi. Ia menabur duri di jalan. Ia juga penyebar isu alias tukang fitnah atau provokator (memanas-manasi atau mengompori). Di lehernya terdapat tali yang kuat ikatannya, dan menggiringnya ke neraka.




Demikian isi dari surat Al-Lahab atau Al-Masad yang saya pahami. Singkatnya, setelah tadabur saya pun bertambah ilmu. Bahwasanya surat ke 111 yang terdiri dari 5 ayat ini diturunkan di Mekkah. Kita diperintahkan berdakwah kepada kerabat. Kita juga dilarang menghina dan memfitnah serta menuhankan kekayaan atau kekuasaan.


Lagian  Kisah Abu Lahab dan istrinya dapat terjadi lagi hingga kiamat nanti. Sebab, Abu Lahab merupakan gelar, khususnya pasutri yang bertindak keji. Misalnya menyewa pembunuh bayaran, menebar paku atau kotoran di jalan, menyebar fitnah agar lawan tumbang serta menyalahgunakan kekuasaan. Akibatnya pejabat tersebut kualat. Artinya mendapat bencana alias kena tulah karena berbuat kurang baik kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA