Haji itu panggilan, dipanggil atau terpanggil? (3)

Bicara panggilan haji, hakikatnya sudah disampaikan 5000 tahun yang lalu semenjak Zaman Nabi Ibrahim AS. Namun masyarakat kalau ditanya sudah mendaftar haji? Jawabannya belum dipanggil atau belum ada panggilan.

Masalahnya saat sudah ada panggilan haji apa yang seharusnya kita lakukan, bukannya merespon panggilan haji bahkan mengalihkan fokus jawaban kepada yang lain,

Lalu bagimana respons masyarakat terkait seruan/panggilan haji ini? saya kumpulkan jawabannya selama proses seminar “Mystery of Hajj”, saat saya bertanya kepada audience, “kenapa belum berhaji?” berikut jawabannya:

· Belum merasa mampu

· Belum merasa pantas

· Masih banyak dosa

· Belum merasa siap

· Belum merasa sanggup

· Belum terpanggil

· Belum ada panggilan

· Belum terfikir

· Nanti saja kan masih muda

· Kalau sudah tua saja

· Masih banyak keperluan lain

· Masih ada tanggungan lain

· Masih ada cicilan

· Modal bisnis habis terpakai

· Belum punya tabungan lebih

· Anak-anak masih kecil…

Silahkan bisa ditambahkan apabila masih ada yang lain!

Terbayangkan saat Anda dipanggil Allah SWT seharusnya adalah merespon panggilan bukan sibuk difikiran kita menjawab seperti jawaban diatas, dalam teori komunikasi antara “sender” (pengirim pesan) dan “receiver” (penerima pesan) maka diantaranya harus ada “feedback” (response), saat tidak ada feedback (response) maka dalam teori kumunikasi disebutkan adanya gangguan komunikasi.

[1] [2] [3] [4]

1025 Guru BK se Indonesia Join Pelatihan Coaching - Great Teacher as a Coach dari ESQ Corp

ESQNews.id, JAKARTA - Sedikitnya 1025 Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti pelatihan coaching bertema Great Teacher as a Coach yang diselenggarakan oleh ESQ Corp dan Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ secara hybrid di Menara 165, Jakarta.Dipandu oleh Coach Arief G Rachman, Master Trainer ESQ 3.0 Coaching dan Coach Bram G Wibisono, seorang Master Trainer ESQ Hypnotherapy, selama 4 jam, para guru BK dilatih untuk mampu memberikan konseling pada anak remaja jaman now yang rapuh dan cenderung ingin bunuh diri karena merasa suaranya tidak di dengar baik oleh orangtua maupun komunitas di tengah masyarakat serta di sekolah.Kegiatan yang diselenggarakan menyambut ulangtahun (Milad) ke 24, ESQ Corp dengan Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ yang berjumlah 5 juta orang baik di dalam negri, negri jiran maupun berbagai benua ini diharapkan guru mampu menggali potensi diri dan mendidik dengan efektif baik dengan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ) maupun kecerdasan spiritual (SQ) siswanya.Guru diharapkan mampu mengembangkan dimensi manusia secara utuh, mampu menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki kepemimpinan (leadership), kemandirian, kreativitas dan daya saing global serta dapat meningkatan pendapatan guru.Soalnya generasi muda di Indonesia membutuhkan ‘pendengar’ yang baik untuk berbagai masalah yang dihadapinya di era digital.Oleh karena itu peranan orangtua, guru bimbingan konseling (Guru BK) serta masyarakat harus berkontribusi, berkolaborasi dan bersinergi sehingga ke depan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkarakter.<more>“Sayangnya Fakta menunjukkan rasio tenaga kesehatan mental seperti guru BK dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 1: 200.000.Idealnya, rasio tenaga kesehatan mental profesional yang direkomendasikan WHO berjumlah 1: 30.000.Apalagi saat ini setiap sekolah belum diwajibkan memiliki guru BK padahal kesehatan mental anak didik sudah tingkat darurat,” kata Coach Arief G. Rachman.Solusinya, kata Coach Arief, para guru BK dapat meningkatkan diri dengan ilmu coaching maupun hypnotherapy dengan sertifikasi dari BNSP dan menjadi tenaga profesional keseharan mental yang dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat tidak terbatas para pelajar.Dalam menyiapkan SDM cerdas dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 esensi peran guru BK dalam membentuk pribadi siswa yang berkarakter tangguh dan berdaya saing tinggi di era yang penuh tantangan ini sangatlah penting."Menjadi ‘pendengar yang baik seharusnya kontribusinya dilakukan oleh orangtua di rumah, Guru BK dan guru lainnya di sekolah maupun waktu anak-anak sehari-hari beraktivitas di tengah masyarakat,” kata Arief.Jika hal ini dibiarkan terus menerus dan tidak ada kontribusi, kolaborasi dan sinergi antara Orangtua, Sekolah dan Masyarakat maka siapa yang akan menjadi pendengar suara hati mereka ? Seharusnya ke tiga unsur utama di atas mampu berbagi peran siapa melakukan apa.Untuk itu tema Great Teacher as a Coach mengajak para guru BK untuk memahami tehnik coaching untuk menghadapi para siswanya yang tidak bisa lagi dinasehati atau di ceramahi.Guru BK saat ini dituntut menjadi teman, menjadi pembimbing bahkan juga sebagai orangtua bagi anak didiknya.“Ibarat bertamu dan masuk ke rumah orang, musti ketuk pintu, mengucapkan Assalamualaikum, berinteraksi dengan ramah dan santai barulah melakukan tehnik coaching yaitu mengobrol dengan mengajukan pertanyaan karena metode lama menceramahi atau menasehati sudah tidak mempan, kata coach Arief dalam hal memberikan solusi pada guru BK saat menghadapi siswa yang menutup diri.Pelatihan singkat yang didahului dengan sambutan dari Coach Desi Yuliana sebagai Ketua Panitia Milad ke 24 ESQ Corp yang menaungi 17 anak perusahaan.Sambutan coach Ani Noor, President Inspire 165, alumni coach lulusan ESQ maupun sambutan dari Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D, Rektor Universitas Yarsi yang juga Dewan Penasehat FKA ESQ dan Dewan Penasehat Universitas Ary Ginanjar (UAG).Fasli Jalal mengatakan guru BK menjadi ujung tombak dan punya peran strategis dalam pendidikan karakter siswa karena kerap dituntut jadi orangtua, teman, mentor dari siswanya.Dia berharap ESQ corp dan Forum Komunikasi Alumni bisa terus mendampingi para guru BK karena ESQ sejak berdiri di tahun 2000 sudah memfokuskan diri pada pendidikan karakter menuju generasi emas Indonesia 2045.

Lebih dari 1.000 Peserta Ramaikan ESQ Fun Charity Run, Sambil Berdonasi untuk Pendidikan

ESQNews.id, JAKARTA - ESQ yang didirikan oleh motivator nasional Ary Ginanjar Agustian akan segera memperingati hari ulang tahun yang ke 24 tepat di tanggal 16 Mei 2024. Rangkaian acara untuk turut memeriahkan dan menggelar rasa syukur akan dimulai dari tanggal 11 Mei 2024, salah satunya Fun Charity Run 5K: Run For Generation.Fun Charity Run sepanjang lima kilometer itu telah dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2024 di kawasan CFD Senayan, Ratu Plaza, sebagai salah satu rangkaian acara milad ke-24 ESQ Corp dengan membawa tema “Mempersiapkan SDM yang Cerdas dan Berkarakter untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045” sehingga menjadi bentuk support dalam hal pendidikan khususnya.Dengan hadirnya Fun Charity Run, ESQ menghadirkan kolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan para masyarakat yang dapat berkontribusi melalui donasi pendidikan yang akan disalurkan untuk calon mahasiswa baru di UAG University (universitas di bawah naungan ESQ).Peserta Fun Charity Run 5K sebelumnya harus melakukan pendaftaran dengan harga tiket mulai dari Rp200.000. Tiket tersebut sudah termasuk jersey, medali, dan donasi pendidikan untuk mereka yang akan mengenyam pendidikan lebih lanjut.Tak hanya lari 5 KM, peserta juga melakukan jalan sehat bersama keluarga di jalur yang aman, dan dimeriahkan oleh live band dari guest star yang hadir, serta doorprize dengan beragam hadiah."Event pagi ini kita lakukan untuk memastikan dunia pendidikan terus dipenuhi oleh orang-orang yang percaya dan peduli untuk memastikan kualitas pendidikan di Indonesia. Saya mewakili Dr. Ary Ginanjar, ingin mengajak seluruh lapisan masuarakat. Event ini adalah event pemanasan untuk kita lari lagi dengan 100.000 alumni ESQ di CFD," kata Desi Yuliana, Ketua Pelaksana Milad ke-24 ESQ."Tujuan acara Fun Charity Run kali ini dalam rangka Milad ESQ ke-24, kami ingin seluruh komponen alumni membangkitkan lagi semangat juangnya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hari ini kita lari untuk dunia pendidikan, kita kumpulkan semua kekuatan alumni ESQ untuk memberikan beasiswa untuk anak-anak di luar sana yang masih kesulitan untuk berkuliah dan kami ingin mereka berkuliah di Universitas UAG," ucap Desi.Acara ini, sebagian besar diikuti oleh alumni ESQ yang ditujukan untuk membangkitkan lagi tujuan mereka dalam menciptakan generasi emas. Diharapkan acara ini menjadi semangat dalam menggelar kegiatan serupa dengan peserta lebih banyak lagi."Ada 1.000 alumni dan ini adalah pemanasan setelah Covid-19 kita belum pernah lagi melakukan outdoor activity. Mudah-mudahan nanti di Hari Pahlawan atau di Hari Kemerdekaan kita akan turunkan lagi 100.000 dari lima juta alumni ESQ," lanjutnya.<more>Salah satu alumni ESQ sekaligus Direktur Kepatuhan Bank Maluku Malut., Abidin, mengaku senang dengan kegiatan ini. Terlebih dia berniat untuk memasukkan anaknya ke Universitas UAG. Sehingga kegiatan ini menjadi ajang perkenalan kepada keluarga Universitas UAG."Tujuannya selain bisa meningkatkan kesehatan tubuh, tentu bisa bersosialisasi, bisa bersilaturahim bersama peserta dan keluarga Universitas UAG. Intinya kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan jasmani," kata Abidin.Peserta umum, seorang mahasiswi dari ITB, Adara, mengaku tertarik untuk mengikuti acara Fun Charity Run 5K. Menurutnya, sangat jarang biaya pendaftaran ditujukan untuk kegiatan sosial, terutama dunia pendidikan."Tertarik banget ikut event ini karena ini charity, dananya untuk donasi pendidikan yang mana itu bagus banget. Jarang banget nemuin event lari yang biaya pendaftarannya itu dialokasiin untuk kegiatan sosial," ujar Adara.Acara ini seru banget, ternyata acaranya bukan cuma lari doang, di awal ada senam, ada live music, ada lelang, kumpul-kumpul sama orang-orang juga yang sebelumnya aku kenal, jadi seneng banget," tuturnya.Adara keluar sebagai finisher perempuan pertama di Fun Charity Run 5K. Bahkan, dia berhasil masuk 10 besar peserta tercepat."Aku seneng lari, dan karena ini treknya flat, terus orangnya banyak jadi bikin aku semangat. Saya juga gak nargetin 10 besar, kaget juga ternyata jadi perempuan pertama yang finish," tuturnya.

Para Gen Z Hadir di Workshop dari ESQ - Mental Health Ranger "How to be A Good Listener"

ESQNews.id, JAKARTA - Dalam rangka menyambut Milad ESQ yang ke-24, salah satu agendanya yakni menggelar workshop Mental Health Ranger dengan tajuk "How to be A Good Listener".Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 11 Mei 2024 tersebut juga menyoroti soal masalah atau issue kesehatan mental yang kian hari meningkatkan perhatian publik.Workshop ini dipandu oleh CEO Teman Curhat.id sekaligus Alumni Universitas UAG yakni Pandu Ady Winata. Seperti temanya, Pandu menyampaikan materi utamanya terkait bagaimana cara menjadi pendengar yang baik.Workshop diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari berbagai siswa sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) ternama di Jakarta. Usia tersebut diyakini sangat penting untuk mendapatkan pemahaman mengenai kesehatan mental.Diketahui, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Ada beberapa cara yang dapat membantu menjaga kesehatan mental, salah satunya menjadi pendengar yang baik.Menjadi pendengar yang baik dirasa sangat penting untuk memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Hal ini diyakini akan memberikan perubahan pada kejiwaan seseorang yang akan berdampak pada kualitas hidup yang lebih baik.<more>Dikatakan Pandu, mendengar segaris lurus dengan nyawa. Berdasarkan pengalamannya, ada banyak orang yang butuh didengar. Apabila tidak bisa menyampaikan masalahnya, maka bisa berujung pada bunuh diri."Ketika manusia tidak ada yang mendengarnya, dia akan stres, depresi. Kalau sudah tidak menemukan jawabannya, maka dia bisa berakhir pada bunuh diri," ujar Pandu dalam sambutannya di Menara ESQ, Jakarta Selatan.Salah satu peserta, Balta mengaku sangat senang bisa ikut dalam seminar yang membahas mengenai kesehatan mental.Menurutnya, teman-teman dia atau anak-anak muda lain di luar sana saat ini membutuhkan bimbingan mengenai kesehatan mental yang kerap menjadi isu utama dalam kehidupannya.“Dari acara ESQ ini sangat menarik karena banyak sekali manfaat yang dapat diambil, contohnya dari acara yang dipandu oleh coach Pandu. Ini tentang Mental Health Ranger How to be A Good Listener, dari sini kita belajar penting banget menjadi pendengar,” kata Balta.Dalam seminar tersebut, Pandu mengungkapkan sangat penting untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Mengingat, ada banyak orang yang kesulitan untuk mencari teman bercerita dalam mengungkapkan masalah yang sedang dihadapinya.“Sangat berharga banget untuk ikut sebagai Mental Health Ranger karena manfaatnya banyak banget. Tentunya dari UAG, dari sini juga kak Pandu lulus. Di sini membuktikan bisa menjadi pembicara untuk mengajak Gen-Z menjadi lebih baik lagi,” jelasnya.“Saya berharap ke depannya, untuk generasi sekarang ini lebih menjaga mental dan menjadi listener yang baik lagi,” lanjut Balta.Melansir dari MNC Portal, ada peserta seminar lainnya, Rakho Farialdi juga mengungkapkan dirinya mendapat banyak ilmu bermanfaat setelah mengikuti seminar tersebut. Ia tak menyangka ternyata kesehatan mental sangat penting untuk membuat hidup lebih baik.“Saya enggak expect aja awalnya, gak tahunya pas ikutin seminar ESQ ini banyak dapat ilmu yang bermanfaat tentang kesehatan mental. Banyak banget ilmu yang berguna untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya,” tutur pemuda 17 tahun ini.

Kelola Kesehatan Mental Sejak Dini, Inspire 165 - ESQ Siap Berikan Edukasi & Sosialisasi

ESQNews.id, JAKARTA - Dalam menyiapkan SDM Cerdas dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 kita semua perlu turut andil dalam mengupgrade pengetahuan Kesehatan Mental.Untuk itu, Road to Milad ESQ Ke-24 menghadirkan acara Talkshow Mental Health yang diselenggarakan pada Sabtu, 11 Mei 2024 secara hybrid (Online melalui Zoom Meeting & Offline di Auditorium Universitas UAG lt.18, Menara 165). Bersama-sama, ESQ menghadirkan narasumber sekaligus pakar di bidangnya yakni Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ, MPH (Dokter Ahli Utama dan Ketua Koordinator Pendidikan Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ Dr Marzoeki Mahdi Bogor), Kombes Pol. Langgeng Purnomo, S.I.K, M.H (Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya). Hadir juga Coach Arief G Rahman (Master Trainer of ESQ 3.0 Coaching), Coach Bram G Wibisono (Master Trainer of ESQ Hypnotherapy), Coach Desi Yuliana (Ketua Pelaksana Milad ESQ ke 24), Coach Ani Noor Isfiani (President Inspire 165). Giat ini dimoderatori oleh Dra. Dewi Odjar MM (Psikolog, Coach & Hypnotherapist).Selaku pendiri ESQ, Ary Ginanjar Agustian pernah sampaikan dalam media sosialnya bahwa masalah kesehatan mental yang jauh lebih berbahaya dalam skala besar yakni pada saat kita menghadapi bonus demografi tahun 2035, dengan 70% total penduduk saat itu merupakan penduduk bekerja. Untuk menjadi negara maju tahun 2045, kondisi mental angkatan kerja harus baik dan mumpuni. "Salah satu solusi yang kami lakukan adalah mendirikan UAG University dengan beragam jurusan yang tujuannya melahirkan para pemimpin masa depan yang bukan hanya cerdas intelektualnya namun juga tangguh mentalnya dan cerdas spiritualnya. Salah satu jurusan yang sangat relate dengan permasalahan mental adalah Sarjana S1 Personal & Organizational Psychology. Program studi psikologi berbasis karakter yang secara komprehensif mempelajari human technology," ungkapnya.<more>Acara Talkshow Mental Health sebuah acara kolaborasi antara Universitas UAG, ESQ dan Inspire 165 yang dihadiri oleh tokoh-tokoh atau orang yang berpengaruh dalam lingkungan sekitarnya.Menanggapi keseriusan dengan mental health ini, Ary Ginanjar memberikan amanah kepada Coach Ani Noor Isfiani sebagai President pertama dari Inspire 165."Tantangan zaman yang saat ini sedang terjadi adalah isu tentang mental health. Gurunda Bapak Dr. Ary Ginanjar sangat concerns mengenai hal ini dan selalu berfikir jauh ke depan, dengan menyelenggarakan training-training dan melahirkan para Professional di bidang pengembangan diri berlandaskan ESQ Way 165.Para Professional tersebut oleh Gurunda diberikan wadah yang disebut dengan Inspire 165 (International Society of Professional Coach/Inspirator of ESQ 165)," tutur Ani dalam sambutannya.Inspire 165 merupakan bagian dari Forum Komunikasi Alumni (FKA ESQ) yang dibentuk sebagai wadah dari Para Alumni ESQ di bidang pengembangan diri yang hadir sebagai akselator dalam mencapai visi misi ESQ dalam membangun bangsa yang berkarakter, sehat secara fisik, emosi dan spiritual menuju peradaban emas. Inspire 165 tidak bisa dipisahkan dari ESQ dimana Inspire 165 memiliki keunikan tersendiri dibandingkan komunitas sejenis karena Inspire 165 didirikan berlandaskan nilai Ihsan, Iman, Islam).Di Inspire 165 inilah bergabung para alumni ESQ yang profesional yang selanjutnya disebut Inspirator 165. Siapakah Inspirator 165 ? Yaitu para Coach, Hypnotheraphist, NLPers, Public Speakers, Councellors, Consultant, Trainer yang mengikuti program pendidikan dan sertifikasi profesi di ESQ.Seperti makna yang terkandung dalam Logo Inspire 165, Inspire hadir untuk mendengar, merunduk, merangkul, dengan 3 lapisan IQ, EQ, SQ, Ihsan Iman, Islam 1-6-5."Acara ini adalah salah satu ikhtiar kami dalam memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai issue mental health sebagai kontribusi kami dalam mewujudkan Indonesia emas.Sebab itu, kami mengajak semua yang hadir disini, untuk juga berkontribusi berpartisipasi sesuai peran masing-masing mewujudkan generasi emas seperti TagLine dari Inspire 165, mewujudkan generasi emas yang Bernurani, Tangguh dan Cerdas," papar Coach Ani.Sebelumnya, talkshow yang bertajuk ‘Creating Mental Wellbeing Navigating Strategies for Maintaining Mental Health in a Dynamic Changing World’ ini dibuka oleh Ketua Milad ESQ ke-24, Coach Desi Yuliana.“Tema menyiapkan SDM cerdas dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah tema yang kami pilih dan persembahkan untuk Indonesia, setelah kami berjuang selama 24 tahun ini,” ujar Coach Desi Yuliana.Coach Desi berharap perjuangan ESQ selama 24 tahun ini menjadi semangat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia.Kemudian, salah satu Coach ESQ yaitu Master Trainer of ESQ Hypnotherapy, Coach Bram G Wibisono juga menyampaikan sebuah materi mengenai pentingnya mengelola kesehatan mental generasi penerus sejak dalam kandungan.Coach Bram G Wibisono menjelaskan bahwa untuk mendapatkan generasi yang berkualitas dan terhindar dari masalah kesehatan mental, maka harus dipastikan ketika dalam kandungan janinnya terhindar dari stress.

Gathering Guru BK Se-Indonesia Bersama ESQ untuk Siapkan Generasi Muda yang Cerdas dan Bermoral

ESQNews.id, JAKARTA - Generasi muda di Indonesia membutuhkan ‘pendengar’ yang baik untuk berbagai masalah yang dihadapinya di era digital. Oleh karena itu peranan orangtua, Guru bimbingan konseling (guru BK) serta masyarakat harus berkontribusi, berkolaborasi dan bersinergi sehingga ke depan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkarakter.Hal itu terungkap pada zoom Gathering 1000 Guru BK yang akan mengusung tema ’Great Teacher as A Coach’ yang diselenggarakan oleh ESQ Leadership Center, Selasa, 14 Mei 2024, Live dari Studio Lt. 23, Menara 165, Jakarta.Dalam menyiapkan SDM cerdas dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 esensi peran guru BK dalam membentuk pribadi siswa yang berkarakter tangguh dan berdaya saing tinggi di era yang penuh tantangan ini sangatlah penting.“Menjadi ‘pendengar’ yang baik seharusnya kontribusinya dilakukan oleh orangtua di rumah, Guru BK dan guru lainnya di sekolah maupun waktu anak-anak sehari-hari beraktivitas di tengah masyarakat,” kata Coach Nurbaiti Rachman.Porsi mendengarkan ini harusnya setara atau seimbang sehingga ketika di rumah, di sekolah maupun di komunitas masyarakat, suara anak-anak terutama tingkat menengah atas (SMA/ SMK/MA/MAK) baik negri maupun swasta dapat direspon dengan baik, tambahnya.Saat ini yang terjadi adalah orangtua sibuk bekerja dan mencari nafkah sehingga tidak ada waktu untuk mendengarkan kebutuhan anak-anaknya agar ‘suara’ mereka di dengar baik saat gembira maupun keluhan sakit, di bully teman atau kesedihan lainnya. Sementara saat mereka beraktivitas di tengah masyarakat pilihannya belum tentu lingkungan yang baik.Jika hal ini dibiarkan terus menerus dan tidak ada kontribusi, kolaborasi dan sinergi antara Orangtua, Sekolah dan Masyarakat maka siapa yang akan menjadi pendengar suara hati mereka ? Seharusnya ke tiga unsur utama di atas mampu berbagi perannya.Untuk itu berikut narasumber-narasumber hebat yang akan bersama membahas masalah nasional ini yaitu Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D., Rektor Universitas Yasri dan Mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional.Kegiatan yang berlangsung dari jam 8.00 hingga 12.00 WIB akan dipandu oleh Coach Arief G Wibisono, Master Trainer ESQ 3.0 Coaching dengan memberikan pelatihan dan teknik jitu untuk menjadi pendengar yang baik sehingga anak- anak menemukan jawaban dari masalah yang dihadapinya.<more>Sementara Coach Bram G Wibisono, seorang Master Trainer ESQ Hypnotherapy, menyelesaikan masalah-masalah masa lalu seseorang sehingga anak-anak juga dapat move-on dan bisa berfikir kreatif dan inovatif sehingga ke depannya dapat menentukan arah dan tujuan hidupnya di dunia maupun akhirat.Nurbaiti Rachman berharap para orangtua, guru dan anggota masyarakat bisa saling memberdayakan dan empowering sesama guru BK se-Indonesia pada acara Gathering Guru BK ini. Untuk ikut serta di zoom gratis ini bisa registrasi : di https://bit.ly/GatheringGuruBKSetiap masalah selalu ada solusi maka jadilah bagian dari pejuang perwujudan generasi emas Indonesia 2045!

ESQ GROUP
ESQ TRAINING
ACT CONSULTING
ESQ TOURS TRAVEL
165 SUITE
ESQ MAGZ
ESQ COURSE
ESQ BUSINESS SCHOOL
ESQ MALAYSIA
LSP TRAINER INDONESIA
ASURANSI AMANAH GITHA
PT GRHA 165. TBK (MENARA 165)
MEDINA CATERING
LSP ESQ
LEMBAGA KEMANUSIAAN ESQ
WAKAF 165
LSP Telekomunikasi Prima Indonesia

ESQ GROUP

LSP TRAINER INDONESIA

ASURANSI AMANAH GITHA

PT GRHA 165. TBK (MENARA 165)