Selasa, H / 14 Mei 2024

Dosen ESQ Business School Berikan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional dalam Tema Kepemimpinan Lintas Budaya

Kamis 05 Oct 2023 04:14 WIB

Reporter :NM

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, ISTANBUL - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki menggelar workshop mengenai Kepemimpinan Lintas Budaya dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 bersama tiga narasumber yaitu Maghfirah (UIN Sultan Syarif Kasim, Riau), Endar Muda (Ketua Baznas Kota Pekanbaru), dan dosen dari ESQ Business School yaitu Ahmad Maulidizen.


Dalam kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi (Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)) merupakan kerjasama antara ESQ Business School dengan UIN Sultan Syarif Kasim, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pekanbaru.


Kegiatan PKM dimulai dari jam 4 sore waktu turki di Istanbul, Turki.


Diawali oleh Endar Muda (Ketua Baznas dan Kandidat Doktor Universitas Islam Riau) yang memberikan paparan materi mengenai Peran Zakat dan Wakaf dalam Kewujudan Indonesia Emas 2045.


“Peran zakat dan wakaf sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, pada konteks pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan.” Ujar Endar Muda.


<more>


Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai peran keduanya adalah menjadi pengentasan kemiskinan, pengembangan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, infrastruktur sosial, dan inklusi keuangan.


Sedangkan Maghfirah, Pakar Hukum Islam  dari UIN Syarif Kasim, Riau mengusung tema Konsep Kepemimpinan Islam Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045.


Maghfirah mengatakan, “Konsep kepemimpinan Islam memiliki banyak elemen yang relevan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Beberapa konsep kepemimpinan Islam yang dapat berperan penting dalam pencapaian tujuan tersebut yakni,


Adil, pemberdayaan, kepemimpinan yang bersih, partisipasi masyarakat, kerjasama antarumat beragama, kepemimpinan berwawasan panjang, kepemimpinan yang berdasarkan ilmu pengetahuan.” 


Penerapan konsep kepemimpinan Islam yang mencakup nilai-nilai seperti keadilan, pemberdayaan, integritas, dan partisipasi dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045.


Namun, Maghfirah juga menambahkan penting juga untuk mengakomodasi keragaman masyarakat Indonesia termasuk keragaman agama dan keyakinan dalam proses pembangunan menuju masa depan yang lebih baik.



Sedangkan Ahmad Maulidizen, dosen ESQ Business School membawakan tema Kepemimpinan Lintas Budaya Modal Utama dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045.


“Kepemimpinan lintas budaya atau kepemimpinan yang memahami dan menghargai keragaman budaya dalam suatu negara seperti Indonesia memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.” Ujar Ahmad Maulidizen.


Dosen ESQ Business School tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara kepemimpinan lintas budaya dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045 ada beberapa poin.


Yang pertama terkait menghormati keragaman, dimana Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya, suku, agama, dan bahasa yang sangat kaya. Kepemimpinan lintas budaya memahami pentingnya menghormati keragaman. Pemimpin yang paham budaya dan nilai-nilai yang berbeda di seluruh negeri dapat menciptakan iklim harmoni dan kesatuan di tengah perbedaan.


Poin nomor dua adalah mendorong kolaborasi, dimana pemimpin mampu mempertemukan berbagai budaya untuk kerja sama dalam mencapai tujuan bersama akan meningkatkan efektivitas pembangunan.


Dalam poin ketiga, Ahmad Maulidizen mengatakan pendidikan multikultural yang mengajarkan pengertian dan penghargaan terhadap perbedaan budaya, yang membantu menciptakan generasi muda yang lebih toleran.


“Kemudian dalam pengambilan keputusan yang adil, melalui kepemimpinan lintas budaya akan dapat menciptakan pengambilan keputusan yang adil bagi semua kelompok. Dan dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan peluang yang dapat memicu konflik.”  Tambah Ahmad Maulidizen.


Selain empat poin yang telah disebutkan, ada 3 poin yang turut menjadi hubungan antara kepemimpinan lintas budaya dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045, yaitu mempromosikan ekonomi kreatif yang akan menciptakan peluang ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat yang beragam.


Adapula sebagai memperkuat diplomasi budaya, serta menjaga harmoni sosial yang didalamnya pemimpin berkomitmen untuk mencegah konflik antar kelompok budaya yang dapat membantu menciptakan stabilitas sosial penting bagi perkembangan negara.


Bagi Ahmad Maulidizen, “Pemimpin yang memahami pentingnya kepemimpinan lintas budaya akan berusaha untuk menciptakan negara yang inklusif, adil, dan harmonis bagi semua warga Indonesia.


Dengan menghormati dan memahami budaya yang beragam, pemimpin dapat memanfaatkan kekayaan keragaman budaya ini sebagai modal utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 yang dimana Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera yang tetap memelihara keragamannya.”



Melihat dari pentingnya peran kepemimpinan lintas budaya dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, ESQ Business School telah memiliki mata kuliah Kepemimpinan Lintas Budaya, yang menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang merangkul keberagaman budaya pada mahasiswa ESQ Business School.


Dan kegiatan PKM Internasional di Turki merupakan salah satu langkah strategis dan konkret dilakukan ESQ Business School dalam memberikan inspirasi terhadap visi Indonesia Emas 2045, bukan hanya pada taraf nasional namun internasional.


Pesan pamungkas dari dosen ESQ Business School tersebut, Ahmad Maulidizen adalah “Apabila bahasa kita kuasai, maka dunia berada dalam genggaman.”


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA