“Otot-otot di mata kita sebenarnya adalah otot paling aktif di tubuh kita. Mari kita jaga kesehatan mata kita.”
ESQNews.id, JAKARTA – Mata adalah jendela dunia, bisa melihat keindahan yang telah Tuhan lukiskan di muka bumi ini. Begitu sangat berartinya kan mata kita ini? Karena itu, 14 Oktober selalu memperingati “Hari Penglihatan Sedunia” atau yang dikenal sebagai World Sight Day (WSD).
Salah satu momen penting untuk meningkatkan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesehatan organ penglihatan yakni mata.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, pada tahun 1999-2000, ada sebanyak 285 juta orang penduduk bumi memiliki masalah dalam penglihatan.
''WHO menyatakan 500 anak buta tiap tahun atau 1 di antara 1.000 anak mengalami kebutaan per menit. Angka kebutaan di Indonesia 3% dan sebanyak 81% karena katarak.'
Di seluruh dunia, terdapat 217 juta orang mengalami gangguan penglihatan sedang dan berat, dan sebanyak 36 juta orang mengalami kebutaan.
<more>
Indonesia tercatat menjadi Negara dengan angka gangguan penglihatan terbesar di Asia Tenggara. Namun tak perlu gusar, sebab 3 dari 4 kasus gangguan penglihatan dapat dihindari, dengan melakukan pemeriksaan dini dan penanganan yang tepat.
Salah satu penyebab gangguan penglihatan yang utama adalah adanya kelainan refraksi seperti rabun jauh dan rabun dekat yang tidak mendapat akses kacamata.
Oleh sebab itu, di Hari Penglihatan Sedunia yang istimewa ini marilah kita meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mata kita. Dengan cara memeriksakan mata kita dan keluarga secara berkala. Terutama bagi anak sekolah, kelompok usia di atas 40 tahun, penyandang diabetes, memiliki riwayat penyakit mata glaukoma, ataupun kelainan retina.
Yaitu dengan cara pemeriksaan mata secara berkala, berbagai gangguan kesehatan pada mata dapat terdeteksi dini yang dapat dicegah, dan dapat diberi penanganan yang tepat.
