Minggu, H / 28 April 2024

Success Story Santo Umar Takihara [Part 2]

Senin 03 Jun 2019 13:58 WIB

Source :ESQ Magazine

Santo Umar Takihara di Majalah ESQ Media

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id - Takihara  Center bergerak di bidang konsultan bisnis dan Pelatihan serta pembekalan karyawan prapurnabhakti. Pendirian bisnisnya ini terinspirasi dari banyaknya orang yang membutuhkan jasanya untuk coaching dan konsultasi bisnis, pendampingan bisnis, set up bisnis baru, penyertaan modal dan investasi yang aman & menguntungkan. Menurutnya di Indonesia masih belum banyak yang menekuni bidang ini.


“Saya diminta untuk memberikan pelatihan dan pembekalan bisnis (second carrier) kepada seluruh pensiunan yang ada di Grup Garuda Indonesia. Dari sana saya merasa banyak orang memerlukan jasa bisnis konsultan ini sehingga kemudian saya merasakan perlu mendirikan “Takihara Center” untuk membantu masyarakat umum  tidak hanya dikalangan purnabhakti saja, terangnya.


Baca Juga : Success Story Santo Umar Takihara [Part 1]


“Saya ingin berbuat sesuatu di sini dengan mendirikan jasa konsultan bisnis, tetapi saya pikir kalau hanya mendirikan konsultan bisnis saja itu sudah biasa. Kami juga menyiapkan penyertaan modal, jadi apabila kekurangan modal, kita juga bisa masuk dalam penyertaan modal. Jadi konsultan bisnis ini lengkap, mulai dari konsultasi, pendampingan bisnis, sampai ke penyertaan modal,” paparnya.


Meski begitu menjadi pengusaha sukses bukan berarti tanpa masalah. Seperti kata pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang meniupnya. Semakin banyak kesuksesan yang diraih, maka semakin berat pula tantangannya. Bertahun-tahun menjalankan roda bisnis, sempat membuatnya jauh dari Sang Pencipta. Namun karena kejadian itulah, justru telah banyak mengubah hidupnya.


“Jadi waktu itu ada satu kasus. Rasanya saya tidak pernah mengalami hidup seberat itu. Tetapi ketika itu saya tidak mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar. Saya merasa, wah ini kayaknya ada yang mengingatkan saya. Disitulah saya taubatan nasuha,” tuturnya.


“Ketika saya mengalami masalah bisnis kira-kira 7 tahun yang lalu, saya berhijrah mencari guru-guru spiritual mulai dari guru tauhid, guru ngaji, guru fikih. Itulah yang bisa menyemangati saya untuk bangkit kembali. Dulu sebelum mendalami spiritual, saya lupa kepada Allah, ternyata kita itu tidak ada apa-apanya kalau tidak diridhai oleh Allah. Jadi semenjak saya hijrah banyak kemudahan, barokah, kelancaran, kesuksesan,” ungkap Santo.


Setelah berhijrah tujuh tahun yang lalu itu, ia mulai menata kembali hidupnya. “Menurut saya orang yang berhijrah itu tidak serta merta begitu saja, tapi banyak ujiannya. Kadang-kadang kita sudah merasa benar, tapi tak tahunya salah. Tapi saya tetap mensyukuri karena hidayah itu adalah rahmat yang paling besar di atas segala-gala rahmat,” ungkapnya.


Banyak perubahan yang dirasakannya setelah itu. Salah satunya adalah sikapnya kepada para karyawannya di Hotel Aston Palembang.


“Dulu sebelum saya mengenal lebih dekat Allah, karyawan cuti itu rasanya sebel. Nah sekarang karyawan di Aston Palembang itu harus menghabiskan cutinya semua, tidak boleh tidak cuti. Kemudian mereka saya suruh familly gathering. Kemudian saya adakan pengajian setiap bulannya,” tambahnya.


“Tapi apakah menurun produktifitas? Tidak, Alhamdulillah terget tercapai bahkan over. Kemudian dari sisi penghasilan, baik dari sisi owner maupun karyawannya itu  diatas rata-rata pada umumnya,” terangnya.



Baca Juga : Success Story Santo Umar Takihara [Part 3]



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA