Senin, H / 13 Mei 2024

Menyelesaikan Masalah dengan Bahasa (Bagian 3)

Rabu 01 Apr 2020 08:25 WIB

Author :Ida S. Widayanti

Ilustrasi

Foto: wburnews.com

ESQNews.id, JAKARTA - Selanjutnya, anak mulai berbicara dengan bahasa bibir (babbling). Jika orangtua sering mengajak bicara bayinya, ia akan dapat mengucapkan kata-kata.


Pada usia empat bulan sampai dua tahun, ia terus belajar berbicara dibantu dengan dukungan gerak fisik. Secara bertahap, ia mulai merangkai kata menjadi kalimat sehingga ia dapat mengungkapkan isi hatinya dengan jelas.


Jika demikian, hidup anak akan nyaman karena orangtua atau lingkungan dapat merespon komunikasinya secara akurat.


<more>


Tangisan tidak akan digunakan lagi sebagai sarana komunikasi, tapi hanya untuk melepaskan emosi, baik ketika sedih atau bahagia.


Dari cerita di atas, kita bisa melihat bahwa kemampuan berkomunikasi anak harus terus dibangun. Sebagaimana Aisha yang di sekolahnya sudah transisi masuk SD karena sudah mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan bahasa.


Jika kemampuan berbahasa tidak dibangun, bisa jadi hingga dewasa seseorang menyelesaikan masalah masih dengan tangisan atau pukulan.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA