Minggu, H / 28 April 2024

Kader Pemberdayaan Masyarakat Berprestasi

Senin 16 Mar 2020 09:34 WIB

Author :Mushlihin

ilustrasi

Foto: google pics

Oleh: Mushlihin

ESQNews.id - Sekretaris desa mengirim pesan. "Assalamu'alaikum. Perintah ndugi Bapak Kades kulo dikengken menyampaikan ke jenengan pak agar mengutus salah satu anggota LPM...nopo nek jenengan enten waktu jenengan piyambak geh saget pak. Selasa 10 Maret 2020 ada pelatihan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat se Kabupaten Lamongan. Di Dinas Pariwisata."


Insya Allah adalah jawaban yang paling tepat. Bukan langsung siap kerjakan. Lantaran Allah berfirman:

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَاْيۡءٍ إِنِّي فَاعِلٞ ذَٰلِكَ غَدًا

Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,”(Surat Al-Kahfi ayat 23).


Setelah itu aku bingung perihal lokasi kegiatan. Namun aku tidak malu bertanya. Sehingga tidak sesat di jalan. Bahkan tiba 30 menit lebih awal.


Aku segera menuju meja pendaftaran dengan setor KTP. Membubuhkan tanda tangan rangkap empat. Kemudian ikuti acara pembukaan, menyanyikan Indonesia Raya, laporan panitia, dan sambutan  dinas PMD Lamongan. Katanya dalam membangun desa supaya utamakan kebutuhan dasar masyarakat daripada keinginan.

<more>

Lalu aku menyimak materi pelatihan oleh Imam Chotib. Kasi pendampingan masyarakat dinas PMD Jatim. Suaranya menggelegar menyapa ratusan peserta.

"Apa kabar?"

Hadirin menjawab: "Baik"  sembari tangan kanan dilambai-lambai.

Berikutnya magister sosiologi itu menanya. "Sedang apa di sini?"

"Bersenang-senang," respon bapak ibu seraya meliuk-liukkan tangan kirinya.

Berikutnya pria yang gemar berkhotbah mengajak audien berdiri. Membuat huruf LPM pakai tangan, dagu dan pinggul.


Selanjutnya Ia menasihati. "Kader pemberdayaan masyarakat berprestasi seyogianya punya semangat belajar, keyakinan, suka berjuang dan berjiwa sosial tinggi, senang berbagi, serta pantang menyerah."


Mengapa demikian? Sebab kader buat masyarakat desa merupakan motivator. Selain itu penghubung, panutan, pelopor pembaharuan dan pemecah masalah serta pejuang tanpa pamrih.


Namun kenyataan yang tak bisa ditampik bahwa kepedulian kader terhadap lingkungan dan masyarakat masih kurang. Sudah bergeser orientasi perjuangan menjadi berpamrih. Kadang ada kader berusia 21-45 tahun yang potensial, tapi tak memperoleh kesempatan dan pengakuan serta dikesampingkan.


Maka LPM harus membantu atau bersama-sama aktif kegiatan di desa. Sebagai solusi dan pioner. Gunakan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).

Waduh tak terasa waktunya habis. Sungguh pelatihan yang sangat menyenangkan. Terlebih bisa foto berduaan di panggung kehormatan. Apalagi jika bisa terpilih menjadi kader pemberdayaan masyarakat tingkat propinsi. Aamiin ya rabbal alamin.


*MUSHLIHIN, Ketua LPMD Takerharjo Solokuro Lamongan

Ingin tulisan Anda dimuat di ESQNews.id? Segera kirimkan  pada email [email protected]!


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA