Minggu, H / 28 April 2024

Belajar dari Kisah Raja Namrud

Jumat 27 Dec 2019 09:51 WIB

Author :Redaksi

Peninggalan berhala Raja Namrud yg dirusak Nabi Ibrahim As . Wilayah Namrud tersebar diasia barat timur dan tengah.

Foto: twitter


ESQNews.id - Setelah mengikuti training ESQ saya dan teman-teman di kantor mengalami perubahan yang luar biasa. Dulu, kami kerap kali berbohong, sering marah dan tidak produktif.

Ibadah ritual seperti shalat dan puasa yang kami lakukan tak bermakna. Namun, kini, itu semua sudah berubah. Anehnya, mengapa ada sebagian kecil peserta yang kembali kepada kebiasaan lama yang tidak baik?

Padahal, sebagai sebuah metode, training ESQ sudah secara gamblang menjelaskan berbagai hal yang dapat membuat pesertanya yakin akan kebesaran Ilahi. Mohon penjelasan, mengapa ini bisa terjadi?


AGA Menjawab: Saya bersyukur kepada Allah, apa yang Anda dapat dalam training ESQ telah membuat Anda berubah total. Yakinlah, saya melalui training ESQ, hanyalah menyampaikan fakta-fakta ilmiah tentang kebenaran Ilahi. Apa yang terjadi pada diri Anda merupakan kehendak Allah.

Tentu saja saya cukup prihatin dengan apa yang terjadi pada teman Anda. Di saat Anda dan teman-teman berubah setelah training ESQ, ternyata masih ada sedikit orang yang tidak mengalaminya.


Anda mungkin masih ingat dengan kisah Nabi Ibrahim as. dan Raja Namrud. Saat itu, Nabi Ibrahim menghancurkan patung-patung yang dijadikan berhala oleh kaum Raja Namrud. Patung-patung itu disembah, layaknya Tuhan.


Melihat hal itu, Nabi Ibrahim menghancurkan semua patung tersebut. Ia hanya menyisakan satu patung yang dikalunginya kapak. Raja Namrud mengetahuinya. Ia bertanya kepada Ibrahim, "Apa kamu yang menghancurkan Tuhanku?" kata Namrud. "Tanyakan saja pada Tuhanmu itu," kata Ibrahim. Namrud menjawab, "Bagaimana mungkin aku bertanya kepada patung, mereka tak bisa berbuat apa-apa." Mendengar itu, Ibrahim menjawab, "Kalau memang mereka tak bisa berbuat apa-apa, mengapa engkau menyembahnya?"


Raja Namrud tersentak kaget. Ia tercenung beberapa saat. Ia baru menyadari kekeliruannya. Namun, sayangnya, itu tak berlangsung lama. Kesombongan yang dimilikinya membuat ia kembali ke kondisi semula. Akibat dari kesombongannya itu, ia memerintahkan kaumnya untuk membakar Nabi Ibrahim.

<more>

Apa yang dialami teman-teman Anda, sejatinya persis dengan apa yang terjadi pada Raja Namrud. Setelah menyadari kebenaran Ilahi sesuai dengan fakta-fakta ilmiah dalam training ESQ, mereka kembali seperti semula. Yang diperlukan disini adalah konsistensi (istiqamah) untuk tetap berbuat baik sesuai dengan apa yang telah diperoleh dalam training ESQ. Dan Anda, yang telah merasakan manfaat training ESQ dan konsisten menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dapat memberikan penyadaran kepada rekan Anda yang kembali kepada kebiasaan lama tersebut.


Saya juga menyarankan untuk terus mengikuti kegiatan training ESQ di ruang alumni (tribun atas Granada Ballroom) untuk me-recharge. Selain itu, Anda juga bisa mengikuti training ESQ lanjutan MCB SCC.


Tulisan ini telah dimuat di Buku "Mengapa ESQ" terbit November 2008.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA