Selasa, H / 14 Mei 2024

Mawas Diri dari Penyakit Hati (2)

Senin 16 Mar 2020 09:24 WIB

Author :Redaksi

ilustrasi

Foto: dok.ESQ

ESQNews.id - Lalu, solusinya apa? Setidaknya ada dua hal, yakni ikhlas dan tawakkal. Ikhlas adalah salah satu amal hati dan berada pada bagian pertama dari rangkaian seluruh amal-amal hati. Kesempurnaan sebuah amal, diterima atau ditolaknya bergantung pada amal hati ini, ikhlas atau tidak.

 

Berikutnya tawakkal. Kita harus yakin bahwa tak ada sesuatu pun yang menimpa kita di dunia ini, besar atau kecil. kecuali bahwa Allah telah menetapkannya sebelum kita lahir. Maka setelah kita berikhtiar dan berusaha secara maksimal, akhir dari itu adalah kepasrahan diri dan tawakkal atas apa yang ditakdirkan Allah. Insya Allah dengan tawakkal, kita bisa ikhlas dan rida menerima segala hal. Allah berfirman, "Katakanlah 'Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialan Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal..'," (QS At Taubah: 51).

 <more>

Solusi selanjutnya adalah berzikir dan istigfar. Zikir adalah amalan yang diperintahkan Allah SWT kepada kita. Karena dengan zikir ini kita dapat menghadirkan Allah dalam diri kita, kapan pun dan di mana pun kita berada. Ketika muroqobah (pengawasan) Allah melekat dalam diri kita, maka selalu ada usaha agar berbagai aktivitas yang dilakukan senantiasa berada dalam bingkai syariat dan sunah Rasul-Nya.

 

Kita juga tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan, sehingga lantunan istigfar harus diperbanyak. Bahkan, Rasulullah Saw beristigfar 100 kali setiap hari, padahal beliau telah dijamin masuk surga. Maka kita yang tidak mendapatkan jaminan tersebut selayaknya lebih banyak dari jumlah istigfar Rasulullah Saw. Allah SWT berfirman:

 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَـنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحيم


“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr:10)



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA