ESQNews.id, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Tito Karnavian akan hadir dalam acara yang diberi tema ‘Leader Alignment Session’ pada Rabu 29 Desember 2021 di Sasana Bhakti Praja Gedung C Lantai 3, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kegiatan ini digelar atas dasar kolaborasi antara Kemendagri dengan ACT Consuting atau ESQ Group yang dinakhodai oleh Ary Ginanjar Agustian.
Mendagri akan ditemani oleh 36 orang yang terdiri dari eselon 1 dan beberapa eselon 2 seperti Plt. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, Rektor IPDN, Staf Ahli Menteri, Sekretaris Inspektorat Jenderal, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan, Kepala Biro/Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal, Sekretaris Dewan Pengurus Korpri, Sekretaris Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), dan Kepala Biro Administrasi Kerja Sama dan Hukum Kampus IPDN.
Tujuan dilaksanakannya perhelatan ini salah satunya adalah menumbuhkan komitmen dari para pejabat tinggi di lingkungan Kemendagri untuk dapat mendorong terinternalisasinya budaya kerja Ber-AKHLAK dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” bagi seluruh ASN di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
“Pelaksanaan kegiatan leader alignment session sebagai
langkah awal dalam pelaksanaan roadmap tranformasi budaya kerja Ber-AKHLAK di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri,” harap Tito.
Ia juga menambahkan, “Melalui kerja sama dengan ESQ dalam
upaya internalisasi budaya kerja ASN Kemendagri, Ber-AKHLAK dapat memberikan
branding baru bagi Kementerian Dalam Negeri.
Ber-AKHLAK merupakan core values (nilai dasar) yang didorong oleh Presiden Joko Widodo pada ASN dengan kepanjangan Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Sebelumnya, Kemendagri telah menggelar audiensi dengan tokoh
pembangunan karakter Ary Ginanjar untuk mendorong terwujudnya Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang Ber-AKHLAK.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro dalam sambutan audiensi tersebut menyampaikan, Ber-AKHLAK merupakan dasar untuk membentengi tugas dan fungsi ASN sebagai pelayan masyarakat.
“Gunakan (Ber-AKHLAK) sebagai dasar untuk bekerja di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi, dalam menempatkan diri kita dalam kolaborasi yang baik,” kata Suhajar.
Dalam kesempatan tersebut, Ary Ginanjar membeberkan terkait tujuh langkah dalam membentuk ASN yang Ber-AKHLAK. Hal itu terdiri dari (1) melakukan mapping Ber-AKHLAK; (2) launching, sosialisasi, internalisasi; (3) memiliki kompetensi membangun budaya kerja; (4) membangun agen perubahan; (5) memanfaatkan teknologi; (6) evaluasi, pengukuran, pemetaan, intervensi; (7) award dan apresiasi.