Senin, H / 29 April 2024

Kuliah dan Praktikum Mahasiswa IPB Dipindahkan Ke Senayan

Selasa 24 Sep 2019 14:17 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Tanggal 24 September 2019, mahasiswa IPB adakan kuliah dan praktikum di Senayan

Foto: Instagram


“Hari tani yang sesungguhnya adalah hari bagaimana kita memuliakan para petani, hari dimana kita berpikir keras untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hari berjuang bersama petani untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Jika petani sejahtera maka persoalan pangan, persoalan pertanian akan terselesaikan dengan sendirinya” – Prof. Dr. Ir. Dwi Andreas Santosa, M S (Guru Besar IPB).


ESQNews.id, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada hari ini, BEM SV IPB membagikan JUS (Jagung Ubi Singkong) kepada para mahasiswa. Guna memaknai dan merasakan hasil pertanian yang sudah dihasilkan oleh para petani.


Selain itu, para mahasiswa sedang adakan kuliah umum dan praktikum di berbagai wilayah. Khususnya para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), membela dalam segi sektor pertanian dan terkait UUPA 1960 disahkan.


Melansir dari akun IG @haritaniipb, sejak UUPA 1960 disahkan menjadi dasar menjalankan pengelolaan barang agraria yang berkeadilan. Rupanya hingga sekarang, keadilan itu hanya milik beberapa orang.



<more>


Petani yang harusnya menjadi tuan, sekarang tak lain menjadi kaum yang dimarginalkan dan dikriminalisasikan. Kondisi bangsa, makin tidak baik-baik saja dengan berbagai agenda pengesahan RUU yang bermasalah. Reforma agraria pun tak lebih dari bagi-bagi sertifikat.




Untuk memposisikan diri di barisan terdepan dalam Aksi Nasional dan hadir dalam undangan Konsolidasi Mahasiswa IPB yang diadakan sejak tanggal 23 September 2019 kemarin. Dan adakan aksi pada tanggal 24 September 2019 di Istana Negara dan Gedung DPR RI.


Dengan Opsional:


1. Jalankan reforma agraria

2. Selesaikan konflik agraria

3. Hentikan kriminalisasi petani

4. Tolak RUU pertanahan

5. Tolak KUHP: kriminalisasi petani

6. Kurangi korupsi SDA

7. Tolak RUU Sistem budidaya pertanian: kriminalisasi petani, memperbesar ketimpangan


Salah seorang berkomentar: Bila mahasiswa IPB menganggap dirinya terlalu tinggi dan enggan membersamai para petani, lebih baik rebahan dan dikafani.

 

Adapun komentar-komentar dari warganet lainnya yaitu:






Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA