Senin, H / 06 Oktober 2025

SMAN 8 Bandung Jadi Percontohan Nasional: Pelatihan Coaching & Konseling Berbasis AI TalentDNA Wujudkan Transformasi Penjurusan Siswa

Sabtu 14 Jun 2025 21:56 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

"Setiap anak adalah unik. Dengan memahami siapa dirinya, kita membuka jalan menuju masa depan yang sesuai dengan fitrah dan potensi terbaiknya." — Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian

ESQNews.id, BANDUNG — SMAN 8 Bandung menjadi sekolah percontohan nasional dalam penerapan coaching dan konseling berbasis AI melalui program Pelatihan TalentDNA pada 12–13 Juni 2025. Pelatihan dilakukan dalam rangka menjawab tantangan zaman dan membekali siswa generasi Z dengan pemahaman mendalam mengenai potensi diri.

Kegiatan tersebut digelar hasil kolaborasi strategis antara ESQ (Universitas Ary Ginanjar), Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dan institusi pendidikan setempat.

Sekilas info, pelatihan kali ini merupakan tindaklanjut dari perhelatan yang digelar pada tanggal 15 Mei 2025 lalu, terkait Sosialisasi Pengisian Pre Assessment Survey & TalentDNA bagi ratusan siswa kelas X SMAN 8 Bandung.



Kegiatan dipandu langsung oleh Coach Achmad Zaki, trainer senior ESQ dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, serta pemegang lisensi resmi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ dan Universitas Ary Ginanjar (UAG) serta pencetus sistem TalentDNA.

<more>



Ary Ginanjar berkesempatan menyapa lewat zoom meeting dari Madinah. Ia sampaikan, "Mudah-mudahan SMA 8 Bandung ini menjadi sekolah percontohan pertama di Indonesia yang terapkan TalentDNA Coaching. 

Bukan hanya murid-muridnya yang bahagia, tetapi guru-gurunya juga. Karena ketika mereka sudah ketemu talentanya, dia akan 3E (mereka akan Enjoy, mengerjakan apapun dengan Easy, dan Excellent).

Untuk gurunya juga akan punya kemampuan bagaimana menumbuh kembangkan potensi anak tersebut." 



Lalu Ary berharap, "Semoga sekolah yang kita banggakan ini SMA 8 Bandung makin maju berkembang dan menjadi role model cahaya untuk pendidikan Indonesia serta percontohan juga kelak untuk sekolah di seluruh Indonesia."

Menjawab Krisis Salah Jurusan: 87% Mahasiswa Salah Pilih!

Data Kemendikbudristek tahun 2023 menunjukkan bahwa 87% mahasiswa merasa salah jurusan, yang berakar dari ketidaktahuan siswa dalam mengenali minat dan bakat asli mereka sejak dini. Di saat yang sama, 45% siswa SMA mengalami kebingungan dalam memilih bidang studi, tanpa adanya alat bantu interaktif dan edukatif.

Pendekatan yang inklusif berbasis pada minat dan bakat siswa menjadi semakin penting, diharapkan evaluasi yang dilakukan oleh Prof. Abdul Mu'ti (Mendikdasmen) dapat menghasilkan kebijakan pendidikan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa serta tantangan masa depan. 



TalentDNA hadir menjawab krisis tersebut melalui pendekatan berbasis Artificial Intelligence dan coaching berbasis nilai. Dalam sesi pelatihan, guru dibekali teknik komunikasi one-on-one yang telah terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa hingga 50% dan menurunkan stres akademik hingga 40% (Sumber: Jurnal Pendidikan Indonesia, 2023).

“TalentDNA adalah solusi konkret atas tantangan tersebut. Lebih dari sekadar alat tes, ia adalah life tools yang mengupas potensi terdalam seseorang melalui pendekatan personal dan emosional,” ujar Coach Zaki. “Anak-anak bukan hanya dibimbing memilih jurusan, tapi diajak mengenali dirinya sendiri,” tambahnya.



Dijelaskan olehnya, TalentDNA adalah metode untuk mengidentifikasi pola perilaku alami dan spontan seseorang, yaitu bagaimana seseorang merasakan, berpikir, dan bertindak, yang memengaruhi cara seseorang merespons situasi dan mengambil keputusan.

TalentDNA adalah sebuah life tools yang berakar pada prinsip transformasi yang diperkenalkan 25 tahun lalu oleh Dr. (H.C) Ary Ginanjar dalam karyanya yang monumental, ESQ dan ESQ Power, tentang Anggukan Universal dan Barometer Suara Hati. 

Pelatihan TalentDNA: Fondasi Baru Coaching Pendidikan


Pelatihan ini tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga membekali 25 guru BK, wali kelas, dan kepala sekolah dengan keterampilan coaching & konseling berbasis AI untuk: Meningkatkan komunikasi interpersonal guru-siswa, Mengembangkan pendekatan pembelajaran sesuai karakter Gen-Z, Memanfaatkan laporan AI TalentDNA sebagai panduan personalisasi penjurusan.

Para peserta mendapatkan pembekalan intensif mulai dari pengisian TalentDNA, pemahaman terhadap laporan AI Talent Mapping (AI TM), hingga sertifikasi coaching profesional.



Modul yang diajarkan mencakup: Potensi & Gaya Belajar, Rekomendasi Ekstrakurikuler, Jurusan & Karier yang sesuai, Dukungan Emosional, Roadmap Pengembangan Potensi.

Melalui TalentDNA, para guru yang menjadi peserta dapat mengenali Top Talent, Bottom Talent, Blind Spot, Spotlight, dan arah pengembangan dirinya secara komprehensif.



Melalui tools TalentDNA yang telah digunakan oleh lebih dari 50.000 pengguna di Indonesia dan mancanegara, para guru dibimbing memahami dirinya lewat tes daring berdurasi 20–40 menit yang menghasilkan laporan real-time berbasis AI.

Laporan ini mencakup gaya belajar, kecenderungan emosional, potensi karier, hingga roadmap pengembangan jangka panjang.

Langkah Transformasi dalam 6 Bulan

Program ini dirancang sistematis dalam 9 tahap, mulai dari pre-assessment, tes TalentDNA untuk siswa dan guru, coaching mentoring online, hingga penyusunan laporan hasil TalentDNA yang akan disampaikan ke orang tua sebagai bagian dari portofolio dan rekomendasi akademik anak.

“Kami ingin TalentDNA ini menjadi bagian dari kurikulum pembentukan karakter dan pengambilan keputusan di sekolah-sekolah,“ jelas Fera Herawati, perwakilan Puskurjar Kemendikbudristek yang hadir.



Harapannya, laporan ini akan digunakan sebagai bahan presentasi kepada Mendikbudristek untuk replikasi di sekolah-sekolah lain di Indonesia (best practice nasional).

ESQ dan Universitas Ary Ginanjar berkomitmen mendampingi proses ini, dan memastikan TalentDNA menjadi katalisator revolusi pendidikan Indonesia berbasis talenta.

Peran Guru: Melebihi Teknologi

Coach Zaki menekankan bahwa hasil AI TalentDNA adalah alat bantu, bukan pengganti intuisi pendidik. Guru tetap berperan sebagai interpreter yang memahami konteks pribadi siswa termasuk kondisi keluarga, trauma, atau perubahan perilaku.

“AI tidak bisa membaca air mata,” ujar Coach Zaki dalam sesi pelatihan. “Hanya guru yang bisa memahami anak ketika mereka butuh lebih dari sekadar angka atau grafik.”



Self-Awareness: Kunci Masa Depan Pelajar Indonesia

Program ini juga menekankan pentingnya kesadaran diri (self-awareness). Studi internasional menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat self-awareness tinggi memiliki tingkat kecemasan 30% lebih rendah dan performa akademik 11% lebih tinggi.

Coach Zaki dalam sesinya ceritakan kisah nyata salah satu siswa yang merasa gagal diterima di tiga kampus karena memilih jurusan berdasarkan “kata teman”. Lewat coaching, siswa tersebut sadar bahwa passion-nya bukan di dunia pemrograman, tapi di dunia pendidikan dan komunikasi.



“Bakat itu bukan hanya angka di atas kertas. Itu adalah kekuatan tersembunyi yang jika dikenali, bisa jadi jalan hidup seseorang.”

SMAN 8 Bandung: Cahaya Percontohan Pendidikan Nasional

Coach Zaki juga menyatakan bahwa program ini bukan hanya alat bantu penjurusan, tapi langkah awal menciptakan generasi pembelajar yang bahagia dan penuh makna. “Kami berharap, dari Bandung, lahir sistem penjurusan baru yang berbasis cinta, bukan paksaan.”

Dengan semangat “Setiap Anak adalah Masterpiece”, pelatihan ini menjadi tonggak perubahan dalam sistem pendidikan nasional menuju pendekatan yang lebih personal, manusiawi, dan transformasional.



Pencerahan Bagi Guru dan Siswa

Muhamad Azisy Ramdani, S.Pd., seorang Guru Bimbingan Konseling sekaligus wali kelas X di SMA Negeri 8 Bandung, mengungkapkan rasa syukurnya setelah mengikuti coaching bersama Coach Zaki.

Katanya, “Alhamdulillah, setelah mendapatkan coaching dari Coach Zaki, saya bisa lebih mawas diri dan mengenali potensi diri saya. TalentDNA memberikan gambaran objektif, bukan hanya motivasi semata. 

Ini sangat membantu kami sebagai wali kelas dan guru BK dalam mengarahkan siswa, bukan hanya berdasarkan minat, tapi juga bakat mereka yang sesungguhnya.”



Hal ini menjadi kunci penting dalam menghindari kesalahan pemilihan jurusan di perguruan tinggi dan bahkan karier di masa depan.

Kata Azisy, "Saya rekomendasikan life tools ini untuk bapak ibu atau saudara-saudari di luar sana agar mencoba dan memanfaatkan platform TalentDNA ini sebagai salah satu upaya mengembangkan potensi diri demi menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya."

Ilmu Sosial Bertemu Teknologi

Rohimat Nurul Huda, S.Pd., menambahkan bahwa konsep TalentDNA sejalan dengan materi identitas sosial dalam sosiologi, “Siswa perlu mengenal diri sendiri, termasuk kelemahan dan kelebihannya. TalentDNA dapat menjadi sarana penting agar mereka tidak salah jalur.”

Ia berharap SMA Negeri 8 Bandung bisa menjadi pelopor dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis TalentDNA di lingkungan sekolah.

Menjawab Masalah Salah Jurusan

Rosleny, M.Pd., Guru BK, menekankan bahwa salah satu fenomena yang paling sering ditemui dalam pekerjaannya adalah siswa yang merasa salah jurusan.

Ia menyampaikan, “TalentDNA memberikan pencerahan luar biasa. Saya berharap semua sekolah di Indonesia bisa mendapatkan ilmu ini agar kesalahan dalam pemilihan jurusan atau karier bisa diminimalkan.”

Menurutnya, pemahaman mendalam tentang potensi siswa akan sangat membantu guru dalam mendampingi mereka membuat keputusan hidup yang penting.

Dukungan Penuh Pihak Sekolah


Neni Juniawati, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menyatakan bahwa TalentDNA telah memberikan kontribusi nyata dalam memetakan kekuatan dan kelemahan siswa. 

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan Kementerian dan pihak ESQ, “Kami telah melibatkan seluruh siswa kelas 10 dalam asesmen awal, dan hasilnya sangat memuaskan.

Dengan program coaching lanjutan selama lima bulan ke depan, kami optimis bisa mengarahkan siswa lebih tepat sesuai potensi terbaik mereka.”

Dukungan dari Pusat Kurikulum Kemendikbud

Fera Herawati dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP Kemendikbud menyampaikan apresiasinya,

“Ketika guru tahu potensi anak dari TalentDNA, maka treatment-nya pun tepat. Ini akan menciptakan harmoni antara guru dan siswa dalam proses belajar, bahkan mendukung misi mencerdaskan kehidupan bangsa.”

Ia menambahkan bahwa jika diterapkan secara nasional, TalentDNA bisa menjadi alat strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Refleksi Diri dan Empati Lebih Dalam


Beberapa guru BK lainnya seperti Mila Aldila, S.Pd., dan Triyantini, S.Pd., mengungkapkan bahwa coaching ini membawa pengalaman transformasional. 

Mila menyatakan, “Saya kini memahami top talent, blind spot, dan 45 naming talent saya sendiri. Ini sangat membantu dalam membimbing siswa secara personal dan menyentuh.”



Sementara Triyantini menambahkan, “Dulu saya fokus pada kekurangan, sekarang saya sadar bahwa kita punya banyak potensi yang belum dioptimalkan. Siswa pun begitu. Dengan TalentDNA, kita bantu mereka menemukan jalan yang paling sesuai dengan mereka.”

TalentDNA bukan sekadar alat asesmen, tetapi sebuah gerakan untuk menggali potensi tersembunyi dalam setiap individu. Seperti yang disampaikan oleh seluruh tim guru dan staf SMA Negeri 8 Bandung, keberhasilan guru terletak pada keberhasilan anak didiknya.

Dengan semangat perubahan, dukungan dari pemerintah, dan komitmen para guru, TalentDNA diharapkan menjadi gerakan nasional untuk menciptakan generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara karakter dan tepat dalam menentukan arah hidupnya.

“Anak-anak tidak ada yang bodoh, hanya saja kita belum tahu cara melihat potensi unik mereka," kata Fera Herawati, BSKAP Kemendikbud.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA