Minggu, H / 28 April 2024

Kisah Pahlawan Otto Iskandar Dinata di Balik Uang 20.000 (1)

Rabu 30 Sep 2020 14:34 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Otto Iskandar Dinata

Foto: Facebook

ESQNews.id, JAKARTA - Otto Iskandardinata (lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 – meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun) adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat.


Tanyakan kepada pasir dan air Pantai Mauk, Tangerang, yang menjadi saksi bisu atas aksi Ubel-Ubel Hitam. Deru ombaknya memberi pesan dan cerita tentang nasib tragis seorang Otto lskandar Dinata. Sebuah peristiwa yang nyaris hilang ditelan ombak.


Di kisahkan seorang nelayan kecil bernama Jamidi, bertinggal di tepi Pantai Ketapang, Mauk, Tangerang. Karena kepolosannya, dia tidak tau menahu apa pun kehidupan Jakarta pada masa perjuangan kemerdekaan 1945. Yang diketahuinya hanyalah laut yang maha luas. Ombaknya yang keras dan ikan yang harus kutangkap sebanyak-banyaknya untuk makan anak dan istriku.


Laskar Ubel-Ubel Hitam


Sore itu, di bulan Oktober 1945, saat berangkat menangkap ikan, ia (Jamidi) mendengar perbincangan di warung kopi. Orang-orang membicarakan bahwa Pemerintah RI di Tangerang yang dipimpin oleh Bupati Agus Padmanegara, dihancurkan oleh Usman.


Usman adalah komunis yang melancarkan gerakan bawah tanah di Tangerang. Usman dan komplotannya menolak Pemerintah RI. Mereka membentuk sebuah Laskar Ubel-Ubel Hitam. Melakukan aksi teror dengan membunuh, merampok harta penduduk Tangerang, dan sekitarnya seperti di Mauk, Kronjo, Kresek, dan Sepatan.


Jamidi si nelayan menjadi satu-satunya saksi hidup yang melihat kejadian pada tanggal 12 Desember 1945. Usman dan komplotannya membubarkan aparatur pemerintah tingkat desa sampai kabupaten. Puncaknya, mereka membunuh pejabat penting di Mauk.



<more>


Pagi itu, 20 Desember 1945, matahari belum begitu tinggi. Kira-kira masih pukul 08.30 WIB. Dari kejauhan di balik semak pantai, ia (Jamidi) melihat salah satu komplotan Usman bernama Mujitaba, memancung kepala seorang lelaki di tepi pantai Ketapang, Mauk, Tangerang. Jasadnya kemudian dilarung ke laut dan hilang.


“Sungguh aku tidak tahu siapa orang yang dipancung itu. Aku hanya menduga pastilah ia sangat dimusuhi komplotan Usman,” ujar Jamidi.


14 tahun kemudian, semua menjadi jelas. Mujitaba (komplotan laskar Ubel-Ubel Hitam) yang memancung kepala seseorang, yang bertepatan pada tanggal 20 September 1945. Itu adalah pejabat penting Pemerintah RI bernama, Otto lskandar Dinata.


Otto Iskandar Dinata adalah Menteri Negara RI. Otto juga merupakan salah satu pengurus Budi Utomo (awal berdiri, 20 Mei 1908) dan salah satu yang berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA