ESQNews.id, JAKARTA – “Dari kisah monyet itu, kita bisa
ambil hikmahnya seperti bersyukur. Itulah rumus pertama kita yaitu fokus. Tukar
ekspektasi menjadi apresiasi. Sekali lagi saya tanya, mengapa monyet itu sangat
marah?”demikian yang disampaikan Coach Iman Herdimansyah kepada puluhan peserta
ESQ Masa Persiapan Pensiun (MPP) Publik.
Lily Yulianti (BCA Syariah) menjawab, “Takut semua diambil.”
“Mantaps. Sering kali para pensiunan menjadi drop, adanya kekhawatiran
paska pensiun. Karena fokusnya kepada ekpektasi yaitu ingin kerja terus. Sehingga
fokusnya kepada yang hilang (pekerjaan),” sambung Iman.
Itulah beberapa penggalan interaksi antara trainer dengan
pesertanya dengan sangat kondusif meskipun dengan cara daring.
Event tersebut berlangsung selama 2 hari pada Rabu dan Kamis
(24-25/3/2021) secara virtual. Peserta yang hadir berasal dari instansi yang
berbeda seperti JIP, Yamaha, BCA Syariah, PETRONAS, Bank Woori, Garuda Food,
dan lainnya.
Selain Iman Herdimansyah, trainer ESQ lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian lainnya ikutserta membantu kelancaran kegiatan tersebut.
“Jadi sebenarnya ilmu ini sudah ada dari yang paling Maha.
Inilah jurus yang berikutnya selain fokus dan bermain kata-kata. Cara
me-maintanance jurus itu harus dipadukan dengan jurus yang ketiga yaitu gerak. Selaraskan
dengan pose atau bahasa tubuh kita,” jelas salah satu Kader ESQ.
Menurutnya, ketika seseorang sedang sedih, kecewa, dan perasaan yang tidak enak lainnya, membuat tubuh makin membungkuk, berada dalam low energi, tak bersemangat.
“Apakah gerak tubuh seperti itu yang diinginkan? Tentu tidak
bukan? Kita harus meresponnya tegak, agar energi kita lebih high. Ayo semuanya
kita belajar. Pandangan ke arah kamera masing-masing. Ucapkan karate poseeee,
hiyaaa. Sumo pose huuuuu,” gerakan tubuh Iman yang energik diikuti oleh seluruh
partisipan.
“Siapa yang sudah mendapat energinya? Siapa yang siap untuk
menghadapi pensiun? Jika hari ini mulai kesepian, bosan, gunakan jurus Gerak,
Kata dan Fokus yang positif.”
Mereka menjawab dengan kompak, “Bungkussss.”
“Alhamdulillah. Katakan dalam hati ‘Ya Allah selama 20 tahun lebih, dari pagi hingga sore kami habiskan waktu untuk bekerja. Namun kami sadar, ternyata bukan hanya sekedar mencari nafkah saja. Kami ingin pekerjaan itu menjadi arti buat orang banyak dan tolong jadikan itu sebagai amal baik kami,” tutupnya.