Senin, H / 06 Oktober 2025

Dirjen Pajak - Kementerian Keuangan Siap Bertransformasi Berlandaskan Hasil Survei dari ACT Consulting

Jumat 19 Jan 2024 11:15 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Pada tanggal 15 Januari 2024, ACT Consulting International berkunjung ke Gedung Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak/DJP) untuk menyampaikan hasil Survei Kesiapan Reformasi Pajak.


Kehadiran Tim ACT Consulting International disambut baik oleh para Pimpinan Ditjen Pajak di antaranya Dwi Astuti (Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP), Natalius (Kasubdit Kerjasama dan Kemitraan), Inge Diana Rismawanti (Kasubdit Hubungan Masyarakat), Agus Budihardjo (Kasubdit Penyuluhan Perpajakan), Tirta (Kasubdit Pelayanan Perpajakan), serta Para Kasubtim Manajemen Perubahan Tim PSAP.


Salah satu alasan Dirjen Pajak mengambil program dari ACT Consulting International ini yakni atas dasar modernisasi teknologi yang diyakini akan menjadi salah satu pilar penting dari reformasi perpajakan karena sangat bermanfaat dalam mencapai kesejahteraan negara (dengan alat yang disebut Core Tax System).


Pasalnya, Core Tax telah masuk ke tahapan pengujian system karena ditargetkan Core Tax akan berjalan secara nasional dan menyeluruh mulai Januari 2024. 


Tahapan ini penting untuk melatih sekaligus membiasakan para pegawai DJP. Untuk memastikan proyek ini terus berjalan sebagaimana mestinya, DJP memiliki satu tim persiapan core tax dari tahapan stream, deployment streamline, regulasi, supporting, hingga readiness (yang diganti menjadi kesiapan reformasi pajak). 


Sejalan dengan itu, Langkah pertama yang dilakukan adalah memetakan tingkat kesiapan Dirjen Pajak dalam mengimplementasikan Core Tax System.


"Alasannya menggunakan tools dari ACT Consulting yaitu terus terang saja selama ini saya merasa bahwa survei-survei yang dilakukan kurang bisa menggambarkan apa yang terjadi di Direktorat Jenderal Pajak. Karena semuanya dinilai bagus," ungkap Dwi Astuti.




Dilanjutkan olehnya, "Tapi saya ngerasa tidak mungkin segala sesuatunya itu sempurna kan. Nah kemudian saya diperkenalkan dengan Pak Ary waktu itu dan berbincang. Lalu tim Pak Ary mempresentasikan metode ini. Dan menurut saya metode atau tools ini bisa melengkapi yang sudah kita lakukan selama ini.


Dan hasilnya menurut saya tadi lebih jujur sampai sempet kaget dengan hasilnya. Ini bisa menjadi feedback untuk saya. Sekaligus menjawab pertanyaan saya sebenarnya bahwa kalau yang terlalu bagus itu tidak ada hal lain yang bisa di improve. 


Kalau survei ini adalah yang fit untuk organisasi, ada hal-hal yang harus di improve. Sehingga itulah yang membuat organisasi itu bisa semakin berkembang membuat reform seperti itu terus tumbuh justru di situ pointnya," paparnya dengan antusias.


Wanita berparas ayu itu sampaikan bahwa setelah adanya hasil survei ini, ia menjadi punya perbendaharaan yang lengkap, punya insight yang lain, punya pendekatan yang lain, untuk menentukan terkait adanya rumor improvement, ada polusi-polusi terutama perihal change managementnya. 


Dwi juga setuju dengan hasil survei yang menunjukkan kalau nilai integritas dan transformasi digital ini yang sangat dirasakan oleh pegawai DJP. Dengan ini, mereka bisa meyakinkan kepada khalayak jika DJP adalah institusi yang benar-benar bisa dipercaya. Bahwa DJP adalah institusi yang benar-benar berintegritas, tidak seperti rumor (korupsi) yang beredar di kalangan masyarakat.




"Karena values yang dipilih oleh begitu banyak pegawai DJP adalah terkait integritas. Jadi artinya, integritas itu benar-benar menjadi top values saat ini bagi DJP.


Tapi 1 sisi kami juga tidak berpuas diri karna transformasi digital kami jadi values yang tinggi. Untuk itu kita akan terus reform. Kita punya 5 pilar reform yakni SDM, organisasi, proses bisnis dan IT nya, data base dan regulasi, aturannya. Semuanya mau diotomasi dan terlihat dari hasil survei sudah terbukti paling tidak dari proses bisnis, data base, IT systemnya itu sudah benar-benar on the right," bebernya.  


Adapun katanya, setelah melihat hasil survei ini langkah-langkah yang akan ia serta tim lakukan adalah akan membuat rencana kerja atau action plan yang didasarkan kepada hasil survei. Dan itu harus segera dilakukan direalisasikan.


"Sehingga ke depannya saya berharap bahwa direktorat jenderal pajak itu menjadi institusi yang benar-benar dipercaya, dibutuhkan tetapi juga kemudian disayang oleh seluruh masyarakat.


Jadi kami ucapkan terimakasih atas terjalinnya kolaborasi ini berjalan dengan baik bersama ACT Consulting International," tutupnya.


<more>


Dari ungkapan salah satu pimpinan di DJP tersebut membuktikan penilaian survei serta pendampingan yang dilakukan oleh Tim ACT Consulting International dinilai relevan dan bisa jadi sangat jujur terkait kondisi saat ini yang terjadi di DJP dalam hal Reformasi untuk perkembangan DJP.


Karena, ACT Consulting International menggunakan pendekatan Top of Mind dalam pengambilan survei-nya. Ada 43.751 responden dari 44.471 total populasi DJP yang join. Dan survei dilakukan dari tanggal 30 November - 13 Desember 2023.  


Tujuannya adalah untuk mengetahui indeks kesiapan reformasi pajak berdasarkan 4 analisa yakni kesiapan Mindset, Skill, Sistem dan Kepemimpinan secara komprehensif.




Caranya, para responden memilih 10 (sepuluh) dari nilai/perilaku yang paling mencerminkan Kesiapan Reformasi Pajak Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan saat ini. Kemudian urutkan dari yang paling dirasakan menggambarkan hingga yang kurang dirasakan menggambarkan. 


"Hasil yang kami rangkum, nilai-nilai yang paling banyak mereka pilih atau DNA organisasinya yakni Integritas dan Transformasi Digital," ungkap Hesti (Direktur Sales Corporate, tim ACT Consulting International).


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA