Senin, H / 06 Oktober 2025

Al Mutakabbir - Maha Megah

Rabu 06 Nov 2019 16:20 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ilustrasi

Foto: Instagram @ary.ginanjar

ESQNews.id, JAKARTA - Menurut ar-Raghib al-Ishfahani dalam kitabnya Mufradat fi gharib Alquran, Al - Mutakabbir adalah kata yang diambil dari kata kerja (kata bendanya: Takabbur) memiliki dua kemungkinan makna, yaitu:

Yang memiliki tendensi makna positif. Secara hakikat asma al-husna Al-Mutakabbir masuk pada kategori ini.

Yang memiliki makna negatif. Makna negatif ini ketika Alquran menuturkan dengan khitab manusia.

Ketika kata takabbur diarahkan pada makna yang pertama (kepada Allah) maka berarti perbuatan yang terpuji. Dan jika diarahkan pada makna yang kedua maka berarti perbuatan yang tercela.

Apabila seseorang yang beriman membaca “Ya Mutakabbir” secara istiqomah, sebanyak 693x pada pagi dan sore hari, Insya Allah ia akan terhindar dari kesombongan dan semakin taat kepada Allah SWT serta semakin yakin bahwa Allah-lah Yang Maha Besar.



<more>

Seorang pemimpin tidak boleh bercita-cita kecil. Bangun bangsa menjadi bangsa yang besar. Bangun peradaban yang besar, karena kita semua pernah berjanji pada Al Mutakabbir Sang Maha Pembesar.

Hamba Al Mutakabbir adalah dia yang mengagungkan kebesaran-Nya, bukan yang takabbur membuat-buat kebesaran pada dirinya.

"Semua itu tidak ada artinya, anakku, karena engkau sesungguhnya tak berarti di banding kebesaran-Nya. Bermohonlah pada Al Mutakabbir dengan nama serta keagungan dan kebesaran-Nya, sehingga engkau dapat menciptakan perubahan dan kebajikan yang besar. Karena itu, engkau pun harus senantiasa berfikir dan berjiwa besar," papar Ary Ginanjar pada IG nya. 

Mutakabbir hanya Allah sendiri yang berhak menyandangnya.  Dan manusia tidak boleh takabbur. Dan tetaplah rendah hati sebagai Hamba-Nya.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA