ESQNews.id, INGGRIS - Sebuah studi baru menyatakan bahwa tanaman teh hijau dapat mencegah ribuan kematian setiap tahunnya yang disebabkan oleh stroke dan penyakit jantung.
Para ilmuwan telah meneliti epigallocatechin-3-gallate (EGCG), senyawa yang ditemukan dalam teh hijau, karena kemampuannya untuk mengurangi plak amiloid di otak pasien penyakit Alzheimer.
Namun, tim dari Universitas Lancaster dan University of Leeds sekarang percaya EGCG juga dapat memecah plak berpotensi berbahaya protein yang ditemukan dalam pembuluh darah.
Kantor berita Inggris, Independent menyatakan bahwa aterosklerosis atau timbunan bahan lemak di dalam arteri yang mengurangi aliran darah, dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke.
Namun, dalam tulisan yang diterbitkan dalam Journal of Biological Chemistry, kata peneliti EGCG dapat mengikat serat dalam jaringan, mengubahnya menjadi molekul yang lebih kecil, larut kurang cenderung menyebabkan kerusakan.
"Manfaat kesehatan teh hijau telah banyak dipromosikan dan telah dikenal untuk beberapa waktu bahwa EGCG dapat mengubah struktur plak amiloid yang terkait dengan penyakit Alzheimer," kata David Middleton, profesor kimia di Universitas Lancaster.
"Hasil kami menunjukkan bahwa senyawa ini menarik juga mungkin efektif terhadap jenis-jenis plak yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke."
Para peneliti, didanai oleh Yayasan jantung Inggris, sekarang mulai mencari cara efektif tingkat EGCG dapat diperkenalkan ke dalam aliran darah tanpa individu yang diperlukan untuk minum teh hijau dalam jumlah besar.
