Kamis, H / 16 Oktober 2025

Penelitian Frances M. Carlson, Mengapa Sentuhan Teramat Penting? (2)

Sabtu 25 Jan 2020 08:21 WIB

Author :Ida S. Widayanti

Ilustrasi

Foto: iStockphoto

ESQNews.id, JAKARTA - Risetnya terus dilakukan. Bayi prematur ternyata jauh lebih baik dimasukkan ke dalam baju ibunya sehingga sentuhan dan kehangatan sang ibu dirasakan bayinya, daripada dimasukkan ke dalam inkubator.


Penelitian lain menunjukkan bahwa bayi yang dibesarkan di penjara dengan fasilitas yang sangat terbatas namun dirawat dan sering dipeluk oleh ibunya, ternyata hidupnya lebih sehat ketimbang bayi yang dirawat di rumah sakit yang higienis namun jarang mendapat pelukan oleh pengasuhnya.


Mengapa sentuhan teramat penting? Saat seseorang mendapat sentuhan (skin to skin contact), seperti diusap, dipijat, dipeluk, atau dicium maka akan memicu produksi oksitosin, serotonin, dopamine yaitu hormon dan neurotransmitter yang menimbulkan efek rasa aman, nyaman, mengurangi rasa takut, dan membantu perkembangan otak.


<more>


Dalam keadaan marah, kortisol (hormon stres) dalam darah akan meningkat sehingga dapat merusak otak pusat memori. Dengan memberi sentuhan, seperti memeluk, menggendong, atau menciumnya, produksi oksitoksin akan meningkat dan dapat menekan kadar kortisol sehingga ia akan tenang dan dapat berpikir dengan baik.


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal sebagai sosok yang kerap menggendong dan mencium cucu-cucunya. Diriwayatkan oleh Aisyah, “Pada suatu hari Rasulullah SAW. mencium Hassan dan Hussein. Saat itu, Aqra bin Habis sedang berada di rumah Beliau. Aqra berkata, ‘Ya Rasulullah! Aku mempunyai 10 orang anak, tapi belum pernah mencium seorang pun dari mereka." Rasulullah SAW berkata, "Siapa yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi" (Riwayat Bukhari dan Muslim).


“Ketika anak Anda marah, menangis, atau bahkan mengamuk, apa yang Anda lakukan? Menceramahi atau menasihatinya? Hal itu tentu tidak akan ada artinya karena otak pusat berpikirnya tidak akan berfungsi. Mendekap mereka, akan jauh lebih bermanfaat karena sentuhan akan mengurangi hormon stresnya,” tutur Ida S. Widayanti di dalam salah satu bukunya yang berjudul ‘Mendidik Karakter dengan Karakter’.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA