ESQNews.id, JAKARTA - Musim hujan membuat jalan yang biasanya tidak tergenang air menjadi tergenang bahkan tidak jarang genangan tersebut sampai banjir. Tidak jarang pula banyak mobil yang berusaha untuk menerobos banjir sehingga banyak mobil yang tiba-tiba mogok ketika berusaha menerobos banjir.
Asep Firman selaku Service Advisor Daihatsu mengatakan jika mobil yang mencoba menerobos banjir dan mogok di tengah-tengah banjir, baiknya mobil langsung dibawa ke bengkel resmi.
“Kalau mobil udah kena banjir dan mesin udah kena, baiknya dibawa langsung ke bengkerl resmi terdekat untuk segera dicek penyebab mogoknya karena bengkel lebih tahu. Terutama untuk bagian electricalnya, apakah ada yang konslet atau gimana, karena kalau sudah konslet nanti akan bahaya ke bagian kelistrikan yang lain,” tutur Asep saat ditemui ESQ Media di kantornya.
Ada pula yang harus diperhatikan dari bagian mesin adalah alternator atau biasa disebut dinamo. Apabila dinamo sudah kemasukan air, maka indikator aki di dashboard akan menyala.
Asep juga mengutarakan, saat ini di beberapa mobil yang mesinnya sudah memakai sistem ECU (Engine Control Unit). ECU ini menggunakan sistem komputer, sehingga jika ECU terendam air karena banjir, maka otomatis mesin akan mati total. Jika itu terjadi, maka mobil harus segera masuk ke bengkel untuk di service.
“Jika mobil baik sedan maupun non sedan, jika kap mesin sudah terendam dan mobil tidak bisa menyala, maka mobil sebaiknya langsung dibawa ke bengkel untuk ditangani oleh mekanik agar bisa dilihat bagian bagian mesin mana yang terkena air,” tambahnya.
<more>
Asep juga memberikan tips bagi para pemilik mobil, hal-hal yang harus
dilakukan jika mobil terkena genangan air atau bahkan sampai terendam.
1. Segera
lepaskan kabel positif aki, hal ini bertujuan untuk menghindari hubungan arus
pendek (korsleting) dari arus listrik yang dapat merusak komponen elektronik
didalamnya.
2. Jika
memungkinkan untuk memindahkannya, lakukan dengan cara mendorong, jangan
coba-coba untuk menyalakan mesin karena bisa menyebabkan adanya korslet dan air
banjir bisa terhisap banyak masuk ke dalam mesin.
3. Cek
semua oli ataupun minyak baik itu transmisi, mesin dan yang lainnya setelah
banjir tidak lagi merendam mobil, karena kemungkinan oli ataupun minyak yang
dipakai pada mobil telah tercampur air, jadi sebaiknya kuras semua oli maupun
minyak tersebut dengan yang baru.
4. Kuras
juga tangki bensinnya agar memastikan bensin tidak bercampur air dan
menghindari karat pada bagian dalam tangki.
5. Keringkan
busi, saringan udara (Air Filter), karburator, koil, alternator, delco (distributor)
kabel-kabel dan seluruh bagian atau komponen mobil yang berhubungan dengan
kelistrikan, pastikan semua sampai benar-benar dalam kondisi kering lalu
lakukan pemeriksaan semua fungsi-fungsinya masing-masing komponen tersebut.
6. Cek
fungsi audio sistem terutama head unit, untuk speaker sudah pasti akan rusak
jika terendam banjir, karena bagian depan atau konusnya terbuat dari bahan yang
tidak boleh terkena air.
7. Copot atau keluarkan karpet, jok,
doortrim dan bagian interior lainnya yang telah basah akibat banjir lalu cuci
dan keringkan agar tidak menyebabkan timbulnya jamur dan bau tidak sedap serta
menghindari terjadinya karat pada bagian dalam kabin.
8. Bila
terjadi pada mobil yang sudah menggunakan komponen ECU, sebaiknya langsung
lakukan pemeriksaan ke bengkel resmi, karena komponen ECU sangat sensitif dan
kemungkinan mengalami kerusakan akibat telah terendam banjir.
“Jika menerobos banjir, akibatnya bisa fatal, yaitu mesin bisa sampai bengkok karena air masuk ke mesin bisa lewat knalpot atau lewat saluran udara atau bahkan lewat mesin. Jadi normalnya bensin dikompresikan oleh udara tapi karena kemasukan air jadinya bengkok mesinnya dan kalau sudah sampai bengkok berarti sudah paling parah kondisi mesin dan mobilnya. Kalau sudah terjadi seperti itu, mobil tersebut harus service total dengan bongkar mesin atau istilahnya turun mesin,”paparnya.