Jumat, H / 17 Oktober 2025

Hasan Thoyieb: Agar Jalan 165 Luas dan Tegak

Kamis 27 Feb 2020 13:54 WIB

Author :Redaksi

Muhammad Hasanuddin Thoyieb saat bersama Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian

Foto: dok.ESQ


ESQNews.id - Ada yang menarik dari pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan 59 tahun silam ini. Bernama lengkap Muhammad Hasanuddin Thoyieb, pria ini dikenal dengan kepribadiannya yang supel dan sangat pintar dalam bergaul. Bisa dikatakan dia adalah sosok yang dikenal banyak orang, walaupun diketahui tidak memiliki jabatan yang mencolok di perusahaan tempat dia bekerja.


Hasan, begitu panggilan akrabnya, yang saat ini menjabat sebagai Public Relation Director di PT Arga Bangun Bangsa (ESQ Leadership Center) memiliki pengalaman menarik di balik sosoknya yang dikenal ramah.

“Saya tidak yakin sebelumnya siapa yang pernah mengajarkan saya untuk berkomunikasi, untuk belajar beramah tamah dengan orang lain, hingga suatu hari saya mengingat semuanya,” kata dia.

Selama hidup, Hasan mengatakan, tidak pernah ada yang begitu terlihat mencolok dalam kehidupannya untuk dilihat sebagai sesuatu yang negatif. Hasan bercerita, dalam karir dan keluarganya, semua cukup dan disyukurinya.

Banyaknya relasi dan komunitas tempat dia berkecimpung adalah salah satu bagian dari pengantar kesuksesannya dalam berkarir dan berbisnis.
<more>
Pak Hasan sapaan akrabnya. Di usianya yang tidak muda lagi, dia sering sekali mengingatkan kepada karyawan penerus ESQ. Sering disebut Ksatria 165. ESQ sendiri merupakan bagian dari perjalanan karirnya.

Sebelum di ESQ, Hasan menjabat sebagai orang penting di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hasan meninggalkan kariernya ketika justru di puncak karier. Satu alasannya, adalah perjuangan untuk menegakkan dakwah 165.

“Bagaimana agar jalan 165 ini bisa luas dan tegak di Indonesia,” ujar dia saat menyampaikan motivasi dari acara Morning Briefing di Menara 165 kepada seluruh karyawan ESQ.

Memasuki masa pensin kadang membuat dia khawatir tidak bisa berkontribusi penuh terhadap ESQ. Itulah yang dikatakan di depan karyawan ESQ. Ketika dia memutuskan untuk pindah ke ESQ, dia mantap untuk menghabiskan sisa tenaganya untuk memperjuangkan dakwah 165.

“Jika rata-rata usia manusia 60 sampai 70 tahun, sudah 13 tahun saya bersama ESQ, dan mungkin 10 tahun lagi sisa usia saya untuk berkontribusi kepada ESQ,”

Dia berharap, agar seluruh Kesatria ESQ bisa menjadi lebih kuat untuk menjalankan kebaikan dakwah 165 yang diperjuangkan ESQ Leadership Center ini.


*Artikel ini telah terbit di ESQMagz edisi Agustus-Oktober 2018.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA