Kamis, H / 30 Oktober 2025

Faktor Utama Penyebab Banjir dan Air Bah

Rabu 29 Oct 2025 19:39 WIB

Editor :EDQP

Ilustrasi

Foto: freepik

ESQNews.id, JAKARTA - Faktor utama penyebab Banjir dan Air Bah akibat curah hujan yang tinggi tidak tertampung ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) antara lain:


1. Kapasitas DAS sudah tidak mampu menampung air dalam kondisi upnormal karena adanya: Pendangkalan, penyempitan badan penampang DAS, sumbatan-sumbatan, penumpukan sampah, hambatan air pasang dari laut.


2. Akibat curah hujan terlalu tinggi, terjadi peningkatan debit volume air dalam jumlah besar memasuki DAS secara bersamaan dapat menimbulkan ancaman berupa banjir dan air bah.


Ribuan kubik air menyatu dari berbagai penjuru mengalir memasuki DAS melebihi kemampuan daya tampung penampang DAS dikarenakan:


A. Terjadi siklus pendek air hujan tanpa melalui siklus panjang air akibat hutan yang gundul sehingga tidak terjadi proses peresapan alam di bumi menyebabkan air hujan dari permukaan bumi langsung mengalir deras masuk kedalam DAS.


B. Sumbangan volume air dipercepat dengan ribuan kubik aliran yang melaju deras dalam gorong-gorong parit tanpa terjadi filterisasi peresapan disepanjang aliran tersebut 100% mengalir masuk ke dalam DAS.


C. Sumbangan volume air juga bersumber dari ribuan perumahan, industri, areal permukaan kedap air dengan kondisi 100% terbuang habis mengalir masuk dalam gorong-gorong parit tanpa adanya proses peresapan.


Contoh kebutuhan air dalam 1 rumah saja bisa mencapai 2-4 kubik × jumlah KK penduduk maka bisa dihitung berapa besar jumlah volume air terbuang langsung 100% masuk ke gorong-gorong tanpa peresapan mengalir dengan cepat memasuki DAS.


D. Air dari mulai jumlah sedikit telah terkumpul dan menyatu dari segala penjuru memasuki DAS secara bersamaan, inilah faktor terbesar masalah penyebab Banjir dan Air Bah terjadi.


E. Kondisi di atas diperparah dengan ketidak mampuan kapasitas DAS untuk menampung volume air melebihi kapasitasnya diperberat adanya sumbatan-sumbatan, sampah menumpuk, disertai hambatan air ROB dari laut akibat pasang dalam waktu yang bersamaan.


Solusi semua itu akan bisa diatasi dengan mengembalikan fungsi peresapan air dengan membangun fasilitas peresapan air disemua tempat.


Supaya apa? Agar air yang masuk dalam DAS hanya merupakan air sisa limpahan dari proses sistem peresapan yang sudah dibangun baik alam maupun buatan seperti penghijauan hutan, pembuatan biofori lobang-lobang peresapan.


Lalu, sumur-sumur peresapan, penataan sengkedan lahan di pegunungan, pembenahan sistem peresapan air pada dasar gorong-gorong parit, pemulihan fungsi DAS dll.


Dalam proses peresapan tersebut diharapkan 60% hingga 80% air mampu terserap ke bumi menjalankan siklus panjang air secara alami selanjutnya hanya sisa limpahan 20% yang masuk ke dalam DAS menjalankan siklus pendek air mengalir menuju laut.


Indikator keberhasilan dapat terlihat dari:


A. Saat terjadi hujan deras aliran air sungai tetap terlihat mengalir jernih atau sedikit terjadi perubahan keruh menguning tidak sampai berubah warna menjadi coklat tua akibat dampak terjadinya erosi.


B. Tidak terjadi kenaikan debit dan tinggi air pada batas normal.


C. Sumber mata air kembali mengalir deras bahkan akan bermunculan sumber-sumber mata air baru di beberapa tempat.


Mari kita selamatkan bumi dari kekeringan dan air sebagai sumber kehidupan.


Semoga bermanfaat.

BHK86.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA